Tuesday, 26 March 2019

Hubungan Antarmakna dalam Pembelajaran Bahasa Indonesia

Jangan lupa membaca artikel tentang bisnis di > Informasi bisnis terbaik 2020.

IndoINT.com_ Kali ini admin akan membagikan materi tentang "Hubungan Antarmakna dalam Pembelajaran Bahasa Indonesia". Semoga materi yang admin bagikan kali ini dapat membantu anak didik dan juga Bapak/Ibu guru mata pelajaran bahasa Indonesia dalam mencari referensi materi tentang Hubungan Antarmakna dalam Pembelajaran Bahasa Indonesia. Selamat belajar dan terima kasih.

Bentuk makna yang mengalami relasi atau hubungan antara makna yang satu dengan makna yang lainnya. Beberapa contoh hubungan makna, antara lain:

a. Sinonim
Sinonim adalah bentuk hubungan makna dua kata atau lebih yang memiliki kesamaan atau kemiripan makna.

Misal: umur-usia, unik-khas, cantik-jelita, tunai-kontan.

 Kali ini admin akan membagikan materi tentang  Hubungan Antarmakna dalam Pembelajaran Bahasa Indonesia
www.IndoINT.com

b. Antonim
Antonim adalah bentuk hubungan makna dua kata atau lebih yang berlawanan maknanya. Antonim dibedakan lagi menjadi:

1. Antonim mutlak
Misal: 
Besar-kecil, atas-bawah, siang-malam, hidup-mati

2. Antonim kembar
Misal:
Putra-putri, dewa-dewi, saudara-saudari

3. Antonim gradual
Misal:
Tinggi-rendah, baik-buruk, panjang-pendek

4. Antonim relasional
Misal:
Bapak-anak, guru-siswa, suami-istri

5. Antonim hierarki
Misal:
Jenderal-kapten, presiden-menteri, kilogram-gram

6. Antonim majemuk
Misal:
Pintu-jendela, emas-perak

c. Homonim
Homonim adalah bentuk hubungan makna dua kata atau lebih yang memiliki tulisan dan lafal yang sama, tetapi maknanya berbeda.

Misal:
  • Genting artinya atap rumah atau gawat.
  • Bisa artinya racun atau dapat
  • Paku artinya nama pohon atau alat untuk membuat rumah
d. Homofon
Homofon adalah bentuk hubungan makna dua kata atau lebih yang memiliki tulisan dan makna yang berbeda, tetapi lafalnya sama.

Misal:
bank (penyimpanan uang) bang (sebutan laki-laki)

e. Homograf
Homograf adalah bentuk hubungan makna dua kata atau lebih yang memiliki makna dan lafal yang berbeda, tetapi tulisannya sama.

Misal:
apel (buah) = apel (upacara)
seri (gembira) = seri (imbang)

f. Polisemi
Polisemi adalah bentuk hubungan makna dua kata atau lebih yang memiliki makna ganda atau banyak arti, namun masih terdapat hubungan kesamaan atau kemiripannya.

Misal:
Air hangat (panas)
Masalah hangat (baru)
Kembali menghangat (tegang)

g. Hipernim
Hipernim adalah bentuk hubungan makna yang cakupan katanya lebih luas dari beberapa kata lainnya.

Misal:
bacaan (buku, koran, majalah)
Hewan (kuda, kucing, kelinci)

h. Hiponim
Hiponim adalah bentuk hubungan makna yang ditingkatkan katanya lebih sempit di bawah kata yang lebih luas.

Misal:
melati, mawar, dahlia (bunga)
kuda, kucing, kelinci (hewan)

Demikianlah yang dapat admin bagikan. Semoga bermanfaat. Terima kasih

Sumber http://www.ilmubindo.com/

Selain sebagai media informasi pendidikan, kami juga berbagi artikel terkait bisnis.

No comments:

Post a Comment