Friday, 26 January 2018

Motivasi Dan Refleksi Belajar 8 Sifat Dari Anak Kecil

Jangan lupa membaca artikel tentang bisnis di > Informasi bisnis terbaik 2020.

 Semua orang pasti pernah mengalami hal ini yakni berpikir ingin kembali lagi ke masa Motivasi Dan Refleksi Belajar 8 Sifat Dari Anak Kecil
Semua orang pasti pernah mengalami hal ini yakni berpikir ingin kembali lagi ke masa-masa masih menjadi bocah. Saat mengingat-ingat kembali masa kecil kita mungkin akan tersenyum dan tertawa bagaimana sejarah perjalan hidup kita dahulu. Dengan keluguannya, banyak sekali hal yang dapat kita pelajari dari anak kecil sebagai motivasi dan refleksi kita. Melalui tingkah dan sikap mereka kita akan diingatkan kembali seberapa tulusnya mereka untuk memaafkan, bagaimana mereka berteman, bagaimana mereka memiliki mimpi yang besar, dan sebagainya. Hal tersebut mungkin sudah menghilang dari kita yang telah menjadi orang dewasa ini. Namun perlu di ingat ! beberapa sikap dari anak kecil ini yang saya maksud adalah yang benar-benar sikap positif dengan tujuan untuk motivasi dan refleksi. Berikut adalah pelajaran yang dapat kita ambil dari anak kecil:

Pertama: Anak kecil tidak menghawatirkan hari esok. Anak kecil tidak akan pernah memikirkan apa yang akan terjadi besok. Mereka menikmati apa yang ada pada hari ini. Tidak seperti orang dewasa yang selalu memikirkan apa yang terjadi besok, sehingga membuat mereka takut untuk menghadapi hari esok. Khawatir itu wajar terjadi kepada setiap orang tetapi yang membuat menjadi masalah adalah jika orang itu khawatir yang berlebihan membuat seseorang tidak fokus dengan apa yang dia lakukan saat ini. Jadi berhentilah bersikap khawatir, percaya bahwa Tuhan akan memelihara Anda selalu.
Hari ini begitu LUAR BIASA jika penyesalan di hari kemarin kita musnahkan dan akan mengindahkan hari esok.Terkadang kita masih terbelenggu oleh masa lalu yang sebenarnya menghambat kita untuk berkembang.
 Nikmatilah kehidupan saat ini, karena hari kemarin telah usai dan kehidupan hari esok bukanlah sesuatu yang dijanjikan
Kedua: Jujur terhadap perasaannya. Anak kecil adalah makhluk paling jujur yang pernah ada. Anak kecil akan menangis jika ia sedang sedih, mereka akan tertawa jika mereka merasa senang. Bagaimana dengan orang dewasa? Apa mereka mampu jujur terhadap perasaannya? Orang dewasa cenderung untuk menyembunyikan perasaaannya, hal ini yang membuat orang dewasa merasa sedih akan hidupnya. Entah mereka malu atau gengsi untuk menunjukkan perasaannya.
Berpeganglah pada hidup Anda dan buatlah hal tersebut menjadi kejujuran dan keberanian.”
Jarang orang mau mengakui, kesederhanaan adalah kekayaan yang terbesar di dunia ini: suatu karunia alam. Dan yang terpenting diatas segala-galanya ialah keberaniannya. 
Kesederhaan adalah kejujuran, dan keberanian adalah ketulusan.
Itu benar, dalam situasi tertentu, dusta bisa menyelamatkan hubungan; dan jujur ternyata menghancurkannya. Tapi tetap saja, pilihlah kejujuran. Maka biarkan sisanya mengalir seperti air, boleh jadi endingnya tetap langgeng dan bahagia.
Ketiga: Cepat melupakan masalah dan memaafkan. Seperti halnya orang dewasa, anak kecil juga pernah mengalami perselisihan dengan temannya. Tetapi perselisihan itu tidak sampai berlarut-larut, mereka cepat untuk memaafkan dan bermain kembali tanpa dendam. Dari hal itu kita dapat pelajari bahwa perselisihan yang cukup lama tidak akan membawa kedamaian hati untuk kita, dari perselisihan hanya ada kebencian dan dendam. Sebisa mungkin kita harus bisa memaafkan orang yang telah berbuat salah kepada kita seperti yang dilakukan anak kecil.
Ketika anda memaafkan, Anda sama sekali tidak merubah masa lalu tetapi Anda yakin bisa merubah masa depan.
Tak perlu bersusah payah untuk membalas dendam, cukup maafkan setiap kesalahan. Karena memaafkan adalah pembalasan yang terbaik.
Dibutuhkan sebuah kekuatan karakter yang mumpuni untuk memaafkan dari hati ketimbang memaafkan karena kasihan. Seseorang harus mengetahui dirinya dan merasakan adanya rasa aman yang mendalam di dalam prinsip-prinsip dasar dalam dirinya untuk benar-benar memaafkan.
Keempat: Mempunyai impian yang besar. Anak-anak mengingatkan kita bahwa tidak ada salahnya untuk bermimpi. Pada kenyataannya, kita sering menganggap bermimpi hanya akan membuang-buang waktu saja, takut akan kegagalan yang kita terima. Tetapi kalau bukan karena mimpi kita tidak akan menjadi apa yang kita inginkan. Dengan memiliki mimpi, kita sudah membuka jalan menuju kesuksesan di kemudian hari.
Dimana ada harapan, impian akan menjadi KENYATAAN
Jangan terbebani oleh mimpi kita, nikmati saja prosesnya. Sebagai manusia kita hanya berusaha, lakukanlah dengan senang agar cita-cita itu memberikan semangat bukan beban.
Semua Mimpimu Akan Terwujud Asalkan Kamu Punya Keberanian Untuk Mengejarnya.
Jangan Pernah Menyerah, Karena Ada Tempat Dan Saat Dimana Ombak Paling Tinggi Sekalipun Akan Berbalik Arah.
Kelima: Tidak pernah merasa minder dengan dirinya. Di dalam kehidupan anak kecil tidak ada kata minder, mereka selalu percaya diri untuk pergi bermain dengan teman-temannya. Mereka tidak pernah mempersalahkan tubuhnya, bagaimana wajahnya, penampilannya, dan lainnya. Berbeda dengan orang dewasa, minder adalah permasalahan yang dialami oleh mereka. Jika kita terus menuruti rasa minder itu, kita tidak akan mendapat apa-apa dari kehidupan ini, kita hanya akan menyesali keadaan kita. Oleh karena itu, ubah pola pikir kita, jangan terlalu fokus dengan kekurangan kita tetapi fokus dan asah terus kemampuan kita.
Anda dapat menaklukan hampir semua ketakutan hanya jika anda memutuskan didalam pikiran anda untuk melakukannya. Ingatlah bahwa ketakutan tidak ada dimanapun kecuali dalam pikiran
Kepercayaan diri adalah kapasitas untuk melakukan, sekaligus energi vital untuk menentukan pilihan dan keputusan
Jangan sesekali menundukkan kepala anda, selalu tegakkanlah kepala anda setingi yang anda bias, dan melihatlah keatas, maka anda akan tahu apa artinya hidup.
Jika anda tidak yakin pada diri anda sendiri, percayalah bahwa dunia tidak akan pernah akan menaikkan harga diri anda.
Keenam: Memiliki rasa ingin tahu yang besar. Terkadang kita pernah merasa kesal menghadapi anak kecil yang selalu ingin tahu. Mereka selalu aktif mencari sesuatu apa yang belum pernah mereka lihat dan coba sebelumnya. Sifat ini yang sudah mulai hilang dari kebanyakan orang dewasa. Mungkin karena orang dewasa terlalu banyak hal yang mereka pikirkan, tetapi ada baiknya jika kita masih memiliki sifat ini karena tidak ada ruginya menjadi orang yang serba ingin tahu.

Ketujuh: Lebih banyak tersenyum dan tertawa. Masa kanak-kanak adalah masa yang dipenuhi oleh keceriaan, jarang kita menjumpai seorang anak kecil yang murung dalam waktu yang lama. Hampir sebagian besar waktunya mereka gunakan untuk bersenang-senang. Sementara orang dewasa kebalikannya, sebagian orang dewasa cenderung lebih banyak untuk bersedih hati. Entah itu karena masalah di pekerjaannya, keluarganya, atau lainnya yang membuat mereka seperti itu. Cobalah untuk meluangkan waktu untuk menyenangkan hati jangan biarkan kita larut dalam sebuah masalah, karena hati yang gembira adalah obat.
Jangan katakan bahwa masalahmu besar tetapi katakan "Hey masalah, aku punya Tuhan Yang Maha Besar", kutipan dari Merry Riana.
Saat kita tertawa, hanya kitalah yang tahu persis apakah tawa itu bahagia atau tidak. Boleh jadi kita sedang tertawa dalam seluruh kesedihan. Orang lain hanya melihat wajah.
Butuh waktu untuk tertawa, tertawalah. Butuh waktu untuk menangis, menangislah. Itu manusiawi, setelah puas kembalilah fokus pada tujuan hidup.
Tidak ada kekuatan yang lebih besar daripada tertawa, dan kebahagiaan adalah kekuatan yang dapat menyelamatkan seseorang dari kengerian dunia.
Kedelapan: Berteman tanpa syarat. Satu hal lagi yang harus kita pelajari dari anak kecil adalah mereka tidak pernah membeda-bedakan saat berteman. Tidak peduli ia dari ras, suku, kepercayaan, dan status sosial yang berbeda, mereka tidak pernah memandangnya sebagai batasan mereka untuk berteman dengan siapa saja. Tidak hanya anak kecil saja yang bersikap demikian tetapi kita juga harus memiliki sifat ini. Perbedaan bukan suatu hal yang menjadi hambatan kita untuk berteman dengan siapa saja. Apalagi kita tinggal di negara dengan beragam perbedaan, mau tidak mau kita harus dapat menerima perbedaan itu.
Satu-satunya jalan untuk mempunyai sahabat adalah menjadi seorang sahabat
Persahabatan itu tidak perlu, seperti filsafat, seperti seni… Itu tidak memiliki nilai untuk bertahan hidup; Melainkan itu adalah satu dari beberapa hal yang memberikan nilai untuk bertahan
Sahabat lama pergi, Sahabat baru berdatangan. Sama seperti hari-hari biasanya. Hari yang lama pergi, hari yang bari datang. Yang terpenting dari semua itu adalah bagaimana membuatnya berarti: seorang sahabat yang berarti – atau sebuah hari yang berarti
Delapan Motivasi Belajar Dari Anak Kecil bisa kita jadikan sebagai motivasi dan refleksi hidup jadi ambillah yang terbaik untuk Anda
sumber keluarga.com

Sumber https://ibadjournals.blogspot.com/

Selain sebagai media informasi pendidikan, kami juga berbagi artikel terkait bisnis.

0 comments:

Post a Comment