Thursday 31 October 2019

Strategi Trading di Saham Gorengan

Saham gorengan / saham lapis tiga merupakan saham2 yang pergerakannya tidak stabil, sulit dianalisa dengan analisa teknikal (pergerakan harga saham lebih tergantung dari bandar saham) dan memiliki fluktuatif harga yang sangat tinggi. 

Kalau anda menemukan saham yang likuiditasnya rendah (volume kecil, bid-offernya cuma sedikit), tapi harga sahamnya bisa naik dan turun puluhan persen dalam waktu singkat (menitat), maka itulah ciri-ciri saham gorengan. 

Saham-saham lapis tiga terkadang bid-offernya bisa cenderung tebal, tetapi pergerakan harganya tetap volatil, bisa naik dan turun puluhan persen dalam waktu singkat. Menurut versi saya contohnya seperti TRAM dan BUMI. Saham2 seperti ini adalah saham2 lapis tiga. Baca juga: Kenali Saham Gorengan di Indonesia

Di dalam trading, khususnya anda trader ritel saya memang tidak menyarankan untuk terlalu sering membeli saham gorengan, karena risikonya besar. Akan tetapi, bukan berarti anda tidak boleh beli saham gorengan. 

Nah, jika ingin membeli saham gorengan, anda harus melakukan dengan strategi yang tepat. Berikut beberapa strategi trading di saham gorengan yang bisa anda terapkan: 

1. Pilih saham gorengan yang memiliki pola historis 

Ada saham2 gorengan yang hampir tidak ditradingkan, sehingga tidak punya pola2 historis. Maka dari itu, untuk mempelajari pergerakan saham gorengan, anda hendaknya memilih saham2 gorengan yang chart-nya memiliki pola2 historis. 

Hal ini karena pola2 historis di suatu saham berpotensi terulang, sehingga pola-pola yang sama atau mirip dapat terulang kembali pola harganya di masa mendatang. 

Selain itu, dalam membeli saham lapis tiga, anda juga harus menggunakan analisa teknikal  (khususnya candlestick) disamping melihat net buy-sellnya. Kombinasi2 tersebut dapat anda gunakan untuk membaca saham2 yang punya potensi naik dalam jangka waktu menitan. Pelajari juga: Cara Trading Cepat 15 Menit - Scalping Trading. 

2. Hindari membeli saham gorengan IPO 

Saham yang baru IPO beberapa hari biasanya memiliki pergerakan harga sangat liar. Maka dari itu, hindarilah membeli saham2 IPO yang sedang digoreng bandar. 

Carilah saham-saham yang minimal sudah ada pola-pola chart dan analisa teknikalnya, sehingga anda lebih mudah melihat potensi pergerakan harganya. 

Kalau anda membeli saham2 yang baru IPO, anda belum bisa menganalisa chartnya. Di satu sisi, banyak saham IPO yang sudah naik cepat selama beberapa hari, harga sahamnya sangat rawan jatuh dalam waktu cepat. 

3. Gunakan modal sekecil mungkin (maksimal 10% modal trading anda) 

Inilah poin yang sangat penting. Saya menyarankan pada anda untuk menggunakan modal kecil jika membeli saham gorengan. Gunakan modal maksimal 10% dari modal anda. 

Karena saham2 gorengan ini berisiko, jangan pernah menjadikan trading saham sebagai gambling, dan tetap lakukan analisa sebelum anda membeli. 

Banyak trader yang nekad masuk dengan modal besar di saham gorengan karena ingin cepat kaya dalam waktu cepat. Memang dengan beli saham gorengan, anda bisa untung besar dalam waktu cepat. 

Tapi risikonya juga sebaliknya. Anda bisa rugi besar dalam waktu cepat. Pergerakan saham gorengan yang tidak konsisten, membuat anda akan sulit mendapatkan untung konsisten jangka panjang jika anda hanya membeli saham2 gorengan. 

Oleh karena itu, supaya anda dapat menciptakan portofolio saham yang sehat, gunakanlah modal kecil untuk membeli saham gorengan, dan prioritaskan modal lebih besar untuk beli saham2 yang risikonya kecil. 

4. Disiplin

Anda harus jauh lebih disiplin dalam menetapkan take profit dan cut loss, mengingat pergerakan saham gorengan yang tidak pasti. Kalau target profit anda sudah tersentuh, segera jual dan jangan terus berharap harga saham anda naik terus. 

Sebaliknya, kalau saham anda turun dibawah target, anda harus segera eksekusi cut loss. Banyak trader yang tidak mau cut loss di saham gorengan, dan akibatnya trader nyangkut di saham2 lapis tiga ini sampai bertahun-tahun. Tentu saja hal ini tidak baik untuk portofolio anda. 

Empat strategi trading di saham gorengan ini dapat anda terapkan, untuk anda yang mau mencoba trading di saham gorengan. Untuk anda tipikal trader konservatif, anda bisa menghindari saham2 gorengan ini dan memilih saham2 yang lebih rendah risikonya seperti saham2 LQ45. 

Sunday 27 October 2019

Ciri-ciri Saham yang Menguntungkan

Memilih (screening) saham adalah salah satu bagian terpenting dari trading yang harus anda lakukan secara mandiri.  Dalam praktiknya, banyak trader hanya ingin dapat untung cepat di saham, namun sayangnya trader sering mengabaikan pentingnya screening saham. 

Padahal dengan jumlah saham di Bursa Efek yang sangat banyak, tidak sedikit saham2 yang punya risiko tinggi, dan tidak menguntungkan trader. Sehingga, kalau anda mengabaikan screening saham, anda tidak akan bisa mengetahui saham2 mana yang menguntungkan untuk anda. 

Baca juga: Cara Cepat Screening Saham. Dalam trading saham, ada beberapa ciri-ciri saham yang menguntungkan yaitu sebagai berikut: 

1. Mudah dianalisa dengan analisis chart

Saham yang menguntungkan adalah saham yang mudah anda baca analisanya melalui analisa grafik (chart). Di dalam trading, analisis utama yang harus anda pakai adalah analisis teknikal. Sehingga, kalau anda bisa menerapkan analisa teknikal untuk mencari saham2 yang akan naik, maka saham2 yang bisa dianalisa tersebut adalah saham2 yang potensial dan menguntungkan. 

Kalau suatu saham tidak memiliki pola grafik baik dan memiliki tren harga yang acak-acakan, maka saham tersebut bukanlah saham yang menguntungkan untuk anda, khususnya trader saham pemula. 

Anda mungkin bisa untung dari saham2 seperti itu, namun trading di saham2 yang tidak bisa dianalisa polanya dengan analisa chart, akan meningkatkan risiko2 untuk portofolio anda dalam jangka panjang. 

Ciri-ciri saham yang menguntungkan


Anda bisa perhatikan perbandingan kedua chart diatas. Chart mana yang lebih mudah anda analisa dengan analisis teknikal? Chart yang atas atau yang bawah?

"Chart yang atas lebih mudah menentukan support-resistennya Pak Heze" Jawab anda. 

Saya sependapat.. Chart pertama lebih mudah untuk dianalisa karena chart pertama membentuk pola2 yang jelas, likuid, dan bisa anda tentukan support-resistennya. 

Sedangkan chart kedua, pergerakannya tidak beraturan, terkadang ada volume transaksi, terkadang tidak ada transaksi trading. Sehingga, pola2 di chart seperti ini akan lebih sulit dianalisa, dan pergerakan harganya juga tidak pasti. 


Pelajari juga: Cara Memilih Saham Bagus & Strategi Swing Trading. 

2. Memiliki fluktuatif tren

Saham yang menguntungkan adalah saham2 yang punya fluktuatif tren, di mana dalam satu grafik, harga saham punya tren naik (uptrend), ada tren turun (downtrend) dan mungkin juga ada sidewaysnya. 

Saham2 yang punya tren fluktuatif menunjukkan bahwa saham tersebut mudah bergerak naik-turun, sehingga anda lebih mudah memanfaatkan fluktuatif di range support-resistennya untuk mendapatkan profit. 

Sedangkan saham2 yang tidak bergerak atau bahkan trennya turun teirus dalam waktu yang lama, adalah saham2 yang berisiko dan tentunya cenderung tidak lebih menguntungkan (dan aman) ketimbang saham2 yang fluktuatif dan likuid. 

3. Bagus secara likuiditas 

Saham2 yang punya likuiditas baik tentu saja adalah saham yang menguntungkan untuk anda, karena saham2 yang likuid (banyak peminatnya), harga sahamnya akan lebih mudah naik / rebound setelah turun, dibandingkan saham2 yang tidak likuid yang punya pergerakan harga tidak teratur. Baca juga: Full Praktik Menemukan Saham Diskon & Murah. 

4. Anda bisa profit dari saham tersebut 

Saham yang menguntungkan adalah saham2 yang sesuai dengan karakter anda. Artinya, kalau anda terbukti bisa profit dari suatu saham, maka saham tersebut dapat dikatakan MENGUNTUNGKAN untuk anda. 

Meskipun mungkin ada beberapa trader yang menghindari saham tersebut. Tapi kalau faktanya anda bisa terbukti profit terus di saham tertentu, maka saham tersebut harusnya anda tradingkan, dan analisa secara konsisten. 

Hal ini juga saya alami sendiri, di mana saya beberapa kali untung di saham2 tertentu. Di satu sisi, saham2 yang memberikan profit justru direkomendasikan trader untuk dihindari. Nah, kalau anda menemukan kasus2 seperti yang saya alami, maka harusnya anda tetap teguh pada pendirian trading anda, selama apa yang anda lakukan memang sudah terbukti profit untuk anda. 

Itulah pentingnya anda memiliki analisa2 trading mandiri, supaya anda bisa tahu mana saja saham yang menguntungkan dan tidak, berdasarkan pengalaman anda sendiri, sehingga anda bisa memutuskan apa yang baik untuk anda. Baca juga: Langkah-langkah Belajar Saham Otodidak. 

Oke, sampai disini dulu edukasi saham kita mengenai ciri-ciri saham yang menguntungkan. Kini saatnya anda praktik trading dan evaluasilah hasil trading anda. 

Thursday 24 October 2019

Analisis Saham: Saham Unilever (UNVR) Stock Split

Saham Unilever (UNVR) adalah saham blue chip yang punya kinerja sangat cemerlang, namun harga saham UNVR sudah tergolong sangat mahal secara nominal. Setelah sekian lama harga sahamnya cukup tinggi, kini UNVR berencana akan melakukan stock split, dengan rasio 1:5. 

Itu artinya, kalau harga saham UNVR sekarang adalah 44.000, maka setelah stock split harganya menjadi 8.800 per saham. Tentu saja harganya jadi jauh lebih terjangkau untuk trader. Jika anda belum paham stock split, anda bisa baca tulisan saya disini: Pengertian dan Ilustrasi Stock Split. 

UNVR bukan pertama kalinya melakukan stock split. Dari histori pergerakan saham UNVR, UNVR sudah pernah melakukan stock split sebanyak 2 kali yaitu pada 6 November 2000 dan 3 September 2003, dengan rasio yang sama yaitu 1:10. 

pada tahun 2003, harga saham UNVR sebelum stock split berada di kisaran 30.000, dan setelah stock split harganya menjadi 3.000. Kita bisa lihat bagaimana pergerakan historis jangka panjang saham UNVR, di mana setelah stock split di kisaran harga 3.000-an pada tahun 2003, saat ini harganya sudah naik sampai 44.000 (bahkan UNVR pernah menyentuh resisten 50.000). 

Saham Unilever
Perhatikan UNVR setelah stock split (tanda persegi). Kemudian saham UNVR dalam jangka panjang, tetap mengalami uptrend. 

Oke, itu pergerakan UNVR untuk jangka panjang. Lalu bagaimana dengan pergerakan jangka pendeknya nanti pasca stock split yang ketiga? 

Saat ini masih ada beberapa kendala yang membuat UNVR akan uptrend dalam jangka pendek pasca stock split. Pertama, stock split UNVR masih dinilai tidak sesuai dengan harapan pasar. 

Banyak pro dan kontra. Pelaku pasar yang kontra menganggap bahwa rasio 1:5 ini masih membuat saham UNVR terlalu tinggi harganya. Sedangkan secara historis, UNVR bisa stock split dengan rasio 1:10, sehingga tentu harga sahamnya jadi sangat terjangkau. 

Kedua, kita masih menghadapi kondisi market yang bergejolak, baik dari sisi internal maupun eksternal (perang dagang misalnya). Nah, karena UNVR adalah saham blue chip, di mana saham2 blue chip geraknya biasanya mengikut IHSG, maka kalau IHSG turun tajam, UNVR kemungkinan besar akan mengikut pergerakan IHSG. 

Jadi kalau nanti UNVR beneran stock split 1:5, dan para trader menganggap saham UNVR ini masih terlalu mahal (di harga 8.800-an), maka sangat mungkin para trader akan menjual saham UNVR ini, sehingga UNVR bisa jadi turun cukup drastis pasca stock split, sebelum akhirnya diangkat lagi setelah trader menganggap UNVR benar2 ada di harga diskonnya (secara teknikal). 

Kecuali kalau UNVR ternyata bersedia stock split 1:10 (dan tentu ini harapan kita juga), maka UNVR harganya bisa diangkat. Tapi ini bukanlah jaminan UNVR pasti akan naik pasca stock split. 

Sebagai perbandingan, kalau anda sering berkunjung dan membaca artikel2 di web Saham Gain ini, saya sudah membahas pergerakan beberapa saham pasca stock split, khususnya saham2 blue chip di Bursa Efek, yaitu saham BBRI.. 

Anda bisa baca-baca kembali ulasannya disini: Saham BBRI Stock Split Rasio 1:5, Membeli Saham Setelah Aksi Korporasi Stock Split. Disitu saya menjelaskan kecenderungan pergerakan saham2 blue chip beberapa hari-minggu pasca stock split. 

Jadi untuk jangka pendek, setelah UNVR stock split saya menyarankan anda untuk lebih banyak WAIT AND SEE. Terutama kalau UNVR koreksi, atau naik drastis di hari pertama, karena biasanya euforia stock split akan berakhir cepat. 

Sedangkan untuk jangka panjang, anda bisa mulai membeli saham UNVR ini secara bertahap, dan simpan saja.. Nggak usah peduli fluktuatif jangka pendeknya. 

Toh, secara kinerja perusahaan ini juga sangat baik, dan historis stock split 2 kali, berhasil menunjukkan bahwa UNVR selalu kembali ke jalur uptrendnya. 

Setelah UNVR stock split, nanti akan kita bahas pergerakan UNVR selanjutnya... 

Tuesday 22 October 2019

Strategi Beli Saham yang Murah

Di pos ini: Konsep Trading Saham: Beli Saat Mau Naik, Jual Saat Mau Turun, kita sudah membahas bahwa salah satu konsep trading saham yang paling simpel adalah membeli saham saat harganya masih di bottom, dan jual saat naik. 

Artinya, ketika membeli saham, anda bisa memilih saham-saham yang harganya MURAH. Pelajari juga: Full Praktik Menemukan Saham Diskon & Murah. 

Tetapi dalam praktiknya, banyak trader yang salah mengartikan 'saham murah'. Seringkali trader atau bahkan investor atau semi-investor mencari saham yang murah karena NOMINAL, bukan karena value dari saham tersebut, atau murah karena diskon secara analisa teknikal.
Di dalam praktik trading, banyak trader yang belum bisa membedakan saham yang murah secara kualitas dan murah karena murahan.
Sebagai contoh, banyak saya temukan trader yang membeli saham-saham yang harganya murah, dibawah Rp500 per saham. Bahkan banyak trader yang membeli waran yang harganya biasanya dibawah Rp50. 

Masih banyak trader beranggapan bahwa saham murah itu adalah saham2 yang harganya mudah dijangkau dengan modal kecil yaitu saham2 yang harganya dibawah Rp500 dan waran. 

Anggapan ini tentu saja tidak benar. Harus anda ketahui bahwa saham2 yang terlalu rendah secara nominal, mayoritas adalah saham2 gorengan, dan saham2 yang memiliki likuiditas rendah. Baca juga: Kenali Saham Gorengan di Indonesia. 

Sehingga tentu saja saham2 yang nominalnya rendah dan tidak likuid, pergerakan harganya sangat berisiko untuk trader. Saham2 gorengan seperti itu mudah naik-turun secara drastis dengan pergerakan harga yang tidak beraturan dan cenderung dikendalikan bandar. 

Saya sering menemukan trader yang konsultasi portofolio, puluhan portofolio sahamnya pada nyangkut, dan setelah saya lihat saham2nya, trader membeli hampir semua saham yang harganya dibawah Rp300-400, dan membeli waran. 

Oleh karena itu, jika anda ingin membeli saham yang murah, anda harus membeli berdasarkan: 

1. Analisa teknikal untuk melihat saham murah 

Gunakan analisa teknikal untuk mencari saham2 yang sudah murah dalam arti DISKON secara TEKNIKAL. Saham yang diskon secara teknikal bukanlah saham2 yang nominalnya kecil. 

Akan tetapi saham yang diskon adalah saham2 yang harganya sudah murah secara teknikal, dan memiliki potensi untuk rebound. 

Praktik dan cara menemukan saham murah dengan analisa teknikal, bisa anda pelajari strategi2nya yang sudah saya bahas disini: Praktik Cara Menemukan Saham Bagus yang Diskon. 

Saham yang harganya turun dari harga 2.000 ke 1.700 misalnya. Belum tentu saham tersebut sudah murah / diskon. Maka dari itu, untuk menentukan suatu saham murah atau tidak, anda harus menggunakan analisa teknikal. 

2. Analisa fundamental 

Jika anda penganut analisa fundamental, anda bisa menemukan saham murah melalui analisa valuasi price earning ratio (PER) untuk menemukan saham2 yang sudah undervalue atau murah secara fundamental. Anda bisa baca tulisan saya disini: Cara Mengetahui Saham yang Undervalue. 

Intinya, dalam melakukan analisa saham, terutama untuk mencari saham2 yang murah, anda harus gunakan analisa teknikal dan analisa fundamental, tergantung tujuan anda. Jangan menilai saham murah dari nominalnya saja. 

KENDALA MODAL UNTUK TRADER PEMULA 

Nah, sebagian dari anda, khususnya trader pemula mungkin anda punya kendala di modal yang masih terbatas. Sehingga anda belum bisa membeli saham2 yang harganya diatas Rp1.000 atau bahkan Rp2.000. 

Padahal harus diakui bahwa saham2 yang bagus secara teknikal maupun fundamental, biasanya harga sahamnya memang diatas Rp1.000. Meskipun tidak selalu. 

Maka dari itu, solusinya kalau anda mau memulai trading, mulailah dengan modal kecil Rp1-3 juta, jangan kurang dari Rp1 juta, supaya anda punya pilihan saham lebih banyak untuk ditradingkan, khususnya saham2 yang layak trading secara teknikal dan fundamental. Pelajari juga: Modal Ideal untuk Trading Saham.

Kalau modal anda masih Rp100 ribu atau Rp200 ribu, saran saya lebih baik anda bersabar menunggu dan menabung hingga modal minimal anda Rp1 juta, karena jika modal anda terlalu kecil, anda akan rentan memilih saham2 yang murah, namun saham tersebut bukanlah saham2 yang berkualitas. 

Setelah baca pos ini, saatnya anda mempraktikkan cara mencari saham murah yang benar. Mencari saham murah bukan dilakukan dengan cara membeli saham yang nominalnya kecil, tetapi gunakan analisa teknikal, fundamental (untuk investor) dan lakukan manajemen modal yang benar. 

Sunday 20 October 2019

Studi Kasus Saham Suspend: Saham ARTO

Saham ARTO adalah salah satu saham yang punya pergerakan "menarik", karena saham ARTO bisa naik 6 kali lipat (dari harga 400 ke 2.400) hanya dalam kurun waktu 2 bulan lebih. Kenapa saya bahas saham ini? 

Beberapa kali saya mendapatkan pertanyaan dari rekan2 yang ingin membeli saham ARTO. Namun, ada juga beberapa rekan trader yang terkena suspen saham ARTO ini. Kita coba perhatikan pergerakan grafik saham ARTO yang sangat 'menggiurkan' ini: 

Saham ARTO
Saham seperti ini tentu sangat berbahaya. Walaupun ARTO bisa naik setinggi itu, namun pergerakan harganya tidak mencerminkan fundamentalnya. Dan kalau anda perhatikan selama jam trading, ARTO memiliki pergerakan harga yang tidak likuid, dan spread bid-offer yang jelek. Pelajari juga: Mengenal Spread Bid-Offer di Pasar Saham.  

ARTO juga memiliki 'riwayat' suspen saham dari Bursa Efek, di mana selama 2 bulan tersebut ARTO sudah di suspen sebanyak 4 kali. Hal ini menandakan bahwa saham dengan tipikal: 

- Sering terkena suspen
- Kenaikan harga saham tidak wajar
- Harga saham tidak likuid
- Tidak didukung fundamental yang baik 

Adalah saham2 yang berisiko untuk trading. Kalau anda beruntung membeli saham ARTO di harga 400 atau 700, dan saham Anda naik sampai 2.400, maka anda profit. 

Tapi kalau anda sudah 'ketinggalan kereta' alias di harga 2.000-an anda belum punya saham ARTO, maka saran saya jangan mengejar saham yang geraknya seperti itu, karena kalau suatu saham sudah bergerak tidak wajar selama berhari-hari, saham tersebut akan sangat rawan terkena suspen. 

Memang setelah suspensi saham dibuka, tidak menutup kemungkinan harga saham akan naik lagi. Contohnya ARTO yang sudah disuspen beberapa kali, harga sahamnya masih lanjut naik. 

Namun, kita semua tidak tahu apakah setelah saham di suspen saham tersebut bakalan naik lagi? Atau jangan-jangan setelah suspen berikutnya harga saham langsung dibanting oleh bandar? Who knows?

Apalagi kalau anda memegang saham ARTO dan saham anda di suspen berkali-kali, apakah anda tetap bisa trading dengan nyaman, dengan tenang? 

Tipsnya, kalau anda menemukan saham gorengan yang sudah naik tinggi, apalagi sampai kena auto reject 3-4 hari berturut-turut, anda harus waspadai saham tersebut. Jangan mudah tergiur dengan profitnya, karena saham2 yang pergerakannya seperti itu sangat rawan di suspen. 

Kalau suspen sudah dibuka (unsuspend) alias sudah bisa ditradingkan sahamnya, maka saham tersebut bisa lanjut naik, atau sebaliknya langsung turun puluhan persen. Dan tentu saja hal ini juga nggak baik untuk psikologis, apalagi buat trader pemula. 

Prinsip saya pribadi, jangan sampai trading saham mengganggu aktivitas sehari-hari. Tradinglah dengan enjoy. Caranya, carilah saham2 yang pergerakannya baik bisa dianalisa dengan analisa2 umum (analisa teknikal). 

Apa yang saya tulis di pos ini, bukan bermaksud melarang anda untuk membeli saham apapun itu. Semua keputusan trading tetaplah anda di tangan anda, dan memilih saham adalah hak anda masing2. 

Namun di dalam trading, ada baiknya anda mempertimbangkan tipikal2 saham, terutama saham2 gorengan, dan saham2 yang potensi / sering terkena suspen (saham2 tersebut sangat berisiko). 

Analisis Teknikal untuk Profit Maksimal

Analisa teknikal dalam trading saham harus anda kuasai praktik-praktiknya agar anda bisa memilih saham-saham yang naik. Dengan adanya analisa teknikal disertai strategi dan momentum trading yang tepat, anda bisa mendapatkan profit yang konsisten dan maksimal. 

Para pemula yang baru terjun ke dunia saham, maupun para trader yang sudah trading beberapa tahun, seringkali belum mampu menerapkan analisa teknikal dasar (untuk pemula) dan juga strategi teknikal praktik lanjutan (anda yang sudah trading beberapa tahun). 

Sehingga, banyak sekali trader yang sudah menjalankan trading, tapi trader masih sering terjebak membeli saham2 yang salah. 

Maka dari itu, agar anda benar-benar bisa menguasai analisa teknikal, dan bocoran strategi2 analisis teknikal, di web Saham Gain ini, saya memberikan materi yang saya sertai dengan praktik langsung strategi2 dan bocoran analisis teknikal yang efektif untuk mendapatkan profit di saham. 

Materi saya berikan dalam bentuk ebook saham (427 halaman), dan kita akan langsung masuk ke praktik-praktik mendapatkan profit. Jadi anda tidak hanya belajar teori. Anda bisa lihat review ebook, dan mendapatkan ebooknya disini: Buku Saham Pemula - Expert. 

Materi dan praktik yang akan kita bahas terutama terkait analisis teknikal untuk anda yang ingin mendalami semua konten analisis grafik adalah sebagai berikut: 

- Dasar-dasar analisis teknikal 
- Basic-basic chart / grafik
- Mempelajari indikator-indikator yang bagus untuk trading
- Praktik moving average  
- Support resisten saham
- Candlestick dan pola-pola candlestick
- Chart pattern di grafik saham
- Analisis volume untuk trading 
- Leading dan lagging indicators
- Menentukan garis tren dan momentum trading 

Analisa teknikal tingkat lanjut akan anda praktikkan bocoran-bocoran analisis yang terbukti bisa membaca saham2 yang akan naik. Yap, dan kita semua akan pelajari di ebook saham ini yaitu praktik-praktik analisa teknikal lanjutan: 

-  Kombinasi chart pattern untuk membaca saham naik dan koreksi
- Pola single candlestick yang paling akurat untuk memprediksi saham naik
- Strategi menemukan saham yang diskon dan murah secara analisis teknikal
- Strategi buy on weakness
- Cara menentukan titik take profit dan cut loss 
- Praktik lanjutan support-resisten
- Praktik menentukan support resisten kuat, support resisten krusial
- Strategi membeli saham downtrend yang akan rebound
- Membaca saham yang akan turun / koreksi 

- Full praktik menemukan saham diskon dan murah

Selain analisa teknikal, ada materi-materi penting lainnya yang saya bahas di ebook saham yaitu sebagai berikut: 

- Psikologis trading
- Manajemen modal
- Membentuk mindset trading
- Panduan lengkap menyusun dan menjalankan trading plan saham 

Anda bisa lihat cover ebooknya sebagai berikut: 

Klik gambar untuk memperbesar

Anda bisa lihat review lengkap, dan rekan2 yang sudah mempraktikkan strategi2 trading di ebook ini disini: Buku Saham.  

Ebook ini saya update konten tentang cara mencari saham diskon dan murah yang mudah naik dalam jangka pendek. Anda bisa lihat reviewnya disini: Full Praktik Menemukan Saham Diskon dan Murah.

Semua materi di ebook saya sertakan praktik-praktik trading yang sudah saya terapkan sendiri untuk mendapat profit. Jadi, disini anda akan langsung praktik, dan kita mempelajari pola-pola saham yang ada di Bursa Efek, sehingga anda nantinya bisa mempraktikkan sendiri bagaimana cara memilih saham yang bagus dengan analisa teknikal. 

Jadi, dengan adanya ebook saham ini, saya berharap agar anda bisa trading dengan melakukan analisa saham yang benar, sehingga anda bisa dapat untung di saham, dan tidak trading hanya dengan mengikuti rumor saja, atau judi. 

Anda yang benar-benar ingin menguasai analisis teknikal mulai dari nol, sampai mempraktikkan strategi2 trading yang bagus, anda sudah bisa mendapaktan praktik2nya di ebook saham yang saya terbitkan ini. 

Untuk anda yang ingin memesan ebooknya, berikut cara belinya: 

1. Pembayaran dilakukan melalui transfer via bank lokal (BCA atau BRI)
- BCA = 440 - 1315378
- BRI = 0172 - 01 - 044985 - 50 - 8
Atas nama: El Hezekiah Sabbat
Harga Ebook = Rp145.000

2. Setelah transfer, konfirmasi kembali via email: suksesbelajarsaham@gmail.com atau WA atau Telegram saya: 087859520042 untuk proses pengiriman ebook + bonus software saham.

3. Jangan lupa untuk mengirimkan juga foto screen shoot bukti pembayaran.

Fasilitas lain selain ebook

Selain ebook saham itu sendiri, saya akan memberikan beberapa fasilitas yang bisa menunjang belajar saham dan praktik trading anda. Fasilitas-fasilitasnya adalah sebagai berikut: 

1. Software saham untuk analisis teknikal (grafik)
2. Free update ebook **
3. Konsultasi gratis via WA atau email tentang saham

** Jadi nanti kalau saya menerbitkan konten2 update ebook saham terbaru (new edition), misalnya ada tambahan analisis2 di ebook dan strategi2 trading baru, maka anda bisa mendapatkan update freenya, tanpa harus membeli lagi. 

Sedangkan kalau anda beli buku di toko buku, maka anda harus membeli lagi jika anda new edition. Nah, disini anda bisa mendapatkan free updatenya jika ada tambahan konten ebook. 

Saturday 19 October 2019

Saham IPO untuk Trading

Saya beberapa mendapat pertanyaan dari para trader pemula yang ingin trading di saham2 yang baru IPO. Pertanyaan yang saya terima belum lama ini: 

"Pak Heze, kalau saya trading di saham2 IPO apakah bisa untung? Soalnya saya lihat saham IPO geraknya lebih cepat dan banyak yang harganya masih murah".. Dan masih banyak lagi pertanyaan2 tentang saham IPO untuk trading sering saya terima. Antara di WA sebagai berikut: 

Selamat pagi Pak El. Mau tanya kalo nyobain saham IPO PURE ok nggak pak,buat beberapa hari kedepan

Jika anda berpikir untuk trading di saham IPO (terutama trader pemula), anda harus pahami dulu risiko saham IPO. Risiko saham2 IPO adalah: 

1. Pergerakan harganya sangat berbahaya

Saham2 IPO bisa naik puluhan persen dalam hitungan, tapi sebaliknya, bisa turun juga puluhan persen dalam waktu sangat singkat. 

Pergerakan saham pasca IPO juga cenderung susah ditebak, karena mayoritas saham2 IPO zaman now, saham beredanya rata2 sedikit, dan pergerakan naik turunnya harga lebih banyak disetir dan di pom-pom bandar, dengan tingkat likuiditas saham yang sangat rendah. Bahkan banyak saham IPO yang spread-nya nggak beraturan. Baca juga: Mengenal Spread Bid-Offer di Pasar Saham.

2. Belum ada chart / pola yang bisa anda analisa secara detail 

Saham2 yang baru IPO beberapa hari, anda hanya menemukan beberapa candlestick di grafiknya. Sehingga, belum bisa anda gunakan untuk menganalisa support-resisten dan kecenderungan pergerakan harga selanjutnya (apakah cenderung uptrend atau downtrend). 

Saham IPO
Kalau ada saham yang baru IPO, dan cuma ada beberapa candle seperti ini, bagaimana cara anda menganalisanya? Kecuali kalau saham2 lapis tiga sudah melantai / listing di pasar saham cukup lama dan ada pola2 yang terbentuk. Pelajari juga: Cara Trading Cepat 15 Menit - Scalping Trading. 

Anda mungkin bisa mengikuti pergerakan buy sell terbesat alias mengikuti pergerakan banda. Namun bandar juga tidak semudah itu memberikan titik2 harga yang mudah menjadi acuan trader ritel. 

Apalagi pergerakan saham2 IPO yang cenderung sangat cepat, seringkali membuat pemula yang baru melihat pergerakan bandar, harganya sudah keburu naik duluan atau malah sebaliknya. 

3. Mayoritas saham IPO punya pergerakan harga yang jelek

Banyak saham IPO yang setelah naik drastis 2-3 hari, atau 4 hari, harganya tiba2 langsung anjlok puluhan persen dan balik lagi ke harga IPO awalnya. 

Selain itu, banyak sekali saham2 IPO yang harganya turun secara berangsur dan harganya tidak kembali lagi ke harga awal. Hal ini membuat banyak trader ritel yang nekad beli saham IPO dengan harapan untung cepat, akhirnya justru mengalami floating loss yang sangat banyak. 

Kita sudah sering membahas saham2 IPO yang harganya turun drastis dan balik lagi ke harga IPO-nya.. Anda bisa baca2 lagi tulisan saya disini: Studi Kasus Saham Gorengan: Balik Harga IPO Belajar dari Kasus Saham POSA, Studi Kasus: Saham Gorengan dan Saham IPO. 

Jadi kesimpulannya, jawaban saya: Tidak masalah kalau anda mau membeli saham IPO. Tetapi kalau anda masih pemula atau anda yang baru mencoba saham IPO, saya sarankan anda menggunakan modal sekecil mungkin, atau anda bisa trading beberapa lot dulu untuk testing. 

Plus jangan lupa untuk lebih disiplin dalam trading. Tetapkan batas take profit dan disiplinlah dalam melakukan cut loss. Karena seperti alasan2 yang saya sebutkan diatas tadi, saham2 yang baru IPO sangatlah berbahaya untuk trader, khususnya trader pemula yang masih belum pengalaman dalam melakukan analisa2 saham. 

Buat anda yang masih belum yakin trading di saham IPO. Ada baiknya anda memilih saham2 likuid yang lain. Toh, masih banyak kok saham likuid di Bursa Efek 

Anda bisa pelajari cara-cara memilih saham yang benar dan bagus untuk pemula - expert disini: Panduan Screening Saham Pemula - Expert.  

Jika anda ingin mencoba saham IPO hanya karena anda ingin untung cepat, tergiur dengan kenaikan saham IPO yang bisa naik 20%-an dalam sehari, anda harus mempertimbangkan kembali keputusan anda, karena keinginan untuk dapat untung instan di saham IPO akan menambah risiko kerugian anda. 

Setelah baca pos ini, diharapkan anda bisa menimbang-nimbang keputusan anda untuk trading di saham IPO berdasarkan analisa dan rasionalitas. 

Friday 18 October 2019

Cara Mencari Daftar Saham IPO

Teman-teman yang ingin mencari daftar perusahaan2 / saham IPO, baik saham2 yang baru IPO maupun saham2 yang sudah beberapa tahun listing di pasar saham, anda bisa mencari informasinya melalui situs www.idx.co.id. 

Untuk anda yang ingin mencari daftar saham2 IPO untuk anda analisa fundamentalnya, anda bisa mencari di situs IDX. Berikut langkah cara mencari daftar saham IPO: 

1. Buka situs www.idx.co.id --> Perusahaan Tercatat --> Aktivitas Pencatatan


2. Kemudian muncul tampilan sebagai berikut:


Untuk mencari daftar saham IPO, pilih New Listing dan pilih tahun yang anda cari. Di situs IDX, menampilkan maksimal 4 tahun untuk daftar saham2 IPO. Kalau anda mau mencari daftar saham IPO yang listing terbaru, maka pilihlah tahun terbaru. Setelah itu klik 'Cari'.

3. Lalu anda akan melihat daftar saham2 IPO yang anda cari

Daftar saham IPO
Setiap saham yang baru listing di pasar saham, situs IDX akan meng-updatenya dengan data2 emiten terbaru. Termasuk kode saham dan nama perusahaan serta tanggal pencatatannya. Dan anda bisa mencari saham2 IPO ini mulai dari yang terbaru sampai 4 tahun kebelakang (di situs IDX). 

Jadi kalau anda mencari saham2 IPO yang baru listing, anda bisa mencari di situs IDX tersebut. Langkah2-nya seperti diatas. Semoga bermanfaat untuk anda...

Thursday 17 October 2019

Indikator untuk Screening Saham

Beberapa waktu lalu, saya mendapat pertanyaan dari trader saham mengenai screening saham. Berikut pertanyaannya: 

"Cara screening saham yang layak beli dilihat dari indikator apa pak? Apakah dengan melihat angka Earning per Share (EPS) selama 5 tahun kebelakang, dapat digunakan untuk menentukan saham yg akan kita beli?"

Kemudian saya bertanya kembali: "Screening saham anda untuk jangka pendek atau jangka panjang". Lalu trader menjawab: "Untuk jangka pendek pak, untuk simpan saham 1-2 bulan saat window dressing".

Dalam melakukan screening saham, memang ada banyak indikator yang bisa anda gunakan. Namun anda harus menggunakan indikator yang cocok sesuai dengan tujuan anda beli saham (anda ingin trading jangka pendek atau investasi). 

EPS adalah salah satu ukuran / indikator untuk analisa fundamental. Kalau kita bicara analisa fundamental, berarti tujuan anda membeli saham adalah untuk disimpan jangka menengah sampai panjang. 

Itu artinya, jika anda ingin trading jangka pendek, EPS adalah indikator yang kurang cocok untuk anda jadikan analisa screening saham. 

SCREENING SAHAM UNTUK TRADING 

Jika anda ingin trading jangka pendek, maka gunakan indikator2 ANALISA TEKNIKAL untuk screening saham. Analisa teknikal yang harus anda pelajari adalah analisa tren, support-resisten, chart pattern, indikator, pola-pola pergerakan saham di chart. 

Anda bisa pelajari juga cara-cara dan praktik screening saham bagus untuk trading disini: Panduan Simpel & Efektif Menemukan Saham Bagus. 

Analisa2 teknikal inilah yang akan banyak membantu anda dalam screening dan menemukan saham2 yang bagus, yang layak trading sesuai dengan karakter anda masing2. 

Jadi kalau tujuan anda adalah trading jangka pendek, lakukanlah screening saham dengan fokus pada analisa teknikal, bukan analisa fundamental. Kalau anda fokusnya ke analisa fundamental, maka screening saham anda bisa meleset jauh. 

Analisa fundamental tetaplah penting untuk seorang trader. Namun anda harus mengutamakan analisa teknikal, dan analisa fundamental sebagai pelengkap untuk memilih saham untuk trading.  

SCREENING SAHAM UNTUK INVESTASI  

Kalau anda punya tujuan investasi jangka panjang, gunakan indikator2 analisa fundamental untuk screening. Apa itu indikator2 fundamental? Ada banyak misalnya EPS, ROE, PER, tren laba perusahaan dan lain2. 

Di pos ini: Pertanyaan Tentang Analisis Fundamental dan Teknikal, saya pernah membahas juga kriteria2 screening saham yang bisa anda jadikan patokan untuk memilih saham jangka panjang. 

Jadi kalau anda tujuannya investasi, jangan melakukan screening saham pakai analisa teknikal jangka pendek. Namun, lakukan analisa2 teknikal dengan indikator2 fundamental. Kalau anda salah memilih indikator, maka hasil screening saham anda bisa kacau. 

Mengingat banyak pebisnis saham yang sering salah menggunakan indikator untuk screening. Kebanyakan dari mereka "tertukar" dalam menggunakan indikator. Misalnya, inginnya trading jangka pendek tapi indikator yang dipakai adalah laporan keuangan, tren laba, tren EPS (di mana itu cocoknya buat investor). 

Maka, mulai saat ini anda harus menggunakan indikator screening yang sesuai dengan time frame dan tujuan anda. 

Tuesday 15 October 2019

Dividen Saham: Dividend Yield, Payout Ratio, Per Share

Saya pernah mendapat pertanyaan menarik dari rekan trader. Berikut pertanyaannya: "Bung Heze kalau ingin dapat dividen, sebaiknya kita mempertimbangkan dividend yield, dividend payout ratio (DPR) atau dividend per share (DPS)-nya?"

Sebelum kita lanjut, ada baiknya anda baca juga perbedaan ketiganya. Saya sudah pernah menuliskannya artikel2 berikut: 


Ketiganya penting untuk anda analisa jika anda ingin mendapatkan dividen dari saham. Tapi tentu saja, kegunaan analisa dividend yield, DPR, DPS akan berbeda tergantung dari time frame dividen yang ingin anda dapatkan.

DIVIDEN UNTUK JANGKA PENDEK

Sebagai contoh, ASII mengumumkan akan membagikan dividen. Cum date dividennya 2 minggu lagi. Sebelumnya anda belum punya saham ASII dan karena anda melihat ASII mau bagi dividen, anda membeli sahamnya seminggu sebelum tanggal cum date. Setelah anda dapat dividen, anda jual sahamnya di tanggal ex date. 

Ini artinya, anda ingin mendapatkan dividen dengan tujuan dapat untung jangka pendek. Karena anda baru membeli saham mendekati tanggal cum date, dan anda jual sahamnya setelah dapat dividen. 

Nah, kalau tujuan anda memang seperti itu, maka DIVIDEND PER SHARE (DPS) adalah angka yang paling penting untuk anda perhatikan. Karena tujuan anda mendapatkan dividen dalam waktu singkat, sehingga semakin besar DPS, maka semakin besar keuntungan yang akan anda peroleh. 

Jadi kalau anda beli dividen dengan tujuan itu, pilihlah saham2 yang DPS-nya gede dan kinerjanya bagus. Saham2 yang DPS-nya besar umumnya harga sahamnya akan cenderung dibeli banyak trader / investor menjelang pengumuman dividen, sehingga harganya akan naik menjelang cum date. 

Sebaliknya, kalau anda memilih saham yang DPS-nya kecil (DPS kecil biasanya laba perusahaan juga cenderung kecil, dan bukan pemimpin di sektornya), maka pergerakan sahamnya kurang menarik menjelang pengumuman dividen. 

Contoh saham2 yang DPS-nya besar dan kinerjanya baik yaitu saham2 blue chip. Baca juga: Daftar Perusahaan yang Rutin Membagikan Dividen. 

Apakah dividend yield dan payout ratio nggak penting? 

Tetap penting. Anda boleh menganalisa yield dan DPR disamping melihat DPS-nya. Karena DPR atau yield yang besar atau meningkat dibandingkan tahun sebelumnya, juga berpotensi membuat trader semakin tertarik membeli sahamnya menjelang cum date. Namun, besar kecilnya DPS tetap paling penting untuk anda perhatikan.   

DIVIDEN UNTUK JANGKA PANJANG 

Kalau anda memang ingin investasi dalam waktu yang sangat panjang (diatas 5 tahun) atau bahkan anda mau dividend for living, maka baik DPR, DPS dan dividend yield harus anda perhatikan, termasuk kinerja fundamental emiten. 

Untuk dividen jangka panjang / pasif income, anda perlu mencari perusahaan2 yang memabagikan dividen paling tidak 40% dari laba bersih (Dividend Payout Ratio). Hal ini menunjukkan bahwa perusahaan memang bisa menghasilkan laba yang dibagikan kepada pemegang saham dalam jumlah besar.

Contohnya, saham2 bank seperti BBCA, BBRI, BMRI, BBRI yang membagikan dividen kurang lebih 40% dari laba bersih-nya. 

DPS tentu harus anda perhatikan juga. DPS yang besar menunjukkan emiten mampu memberikan dividen yang tinggi pada pemegang saham. Demikian juga dengan dividend yield. Cari emiten yang dividend yield-nya stabil / diatas rata2 industri. 

DIVIDEN VS DEPOSITO 

Kalau anda ingin membandingkan keuntungan dividen vs deposito, maka dividend yield harus anda perhitungkan. Untuk hal ini tidak akan saya bahas lebih banyak, karena sudah pernah saya tuliskan di pos berikut: Perbadingan Profit Saham vs Deposito.

Jadi DPS, DPS, yield sangat penting untuk kondisi2 tertentu seperti yang sudah kita bahas. Sesuaikan dengan kondisi dan preferensi anda saat ini.