Saturday, 22 December 2018

Recount Text: The Snake Incident dan Terjemahannya

Jangan lupa membaca artikel tentang bisnis di > Informasi bisnis terbaik 2020.

iTapuih.com - Recount Text: The Snake Incident dan Terjemahannya. Pada postingan kali ini saya akan berbagi contoh Recount Text. Contoh dibawah ini merupakan salah satu pengalaman yang benar-benar terjadi dan dialami oleh penulis. Sebagaimana kita ketahui Recount merupakan salah satu jenis text yang dipelajari ditingkat SMP dan SMA termasuk dalam golongan real story, yang tentunya menceritakan pengalaman atau kejadian di masa lampau dengan alur cerita yang jelas. Tujuan text untuk menceritakan kembali tentang pengalaman yang terjadi di masa lampau. Semoga contoh Recount text berikut dapat menjadi referensi bagi kita untuk meningkatkan kemampuan dalam bahasa Inggris.


The Snake Incident

It was just another morning slithering through the roofs, searching for my prey, when a peculiar creature started to scream at me in an unintelligible language. It was about 10:30 in the morning, my class was engaged in a PE lesson at the time, when we heard a shrill scream from a decidedly anxious teacher. We all scrambled over to see what all the fuss was about; we stared into a pale face, huge eyes and shaking like a leaf. We watched in awe as she stuttered, “s-s-s-snake.” We alerted the grounds man that there was a snake. It was a breezy day so we had all our doors and windows open to let all the air through. Our class and the grounds man were the only people who knew that there was a snake on the loose.

The grounds man searched and searched but he didn’t find the snake. So the principal  (my Dad) called over the loudspeaker in a worried voice, “Could all classes close their doors because there is a dangerous snake on the loose. Please inform the office if you find it!” Then the lower classes (like grades 1 and 2) started to panic. Some of the kids in my class, who were terrified of snakes, also started to panic. We rushed back to our classroom and immediately shut our doors and windows. Some students were so terrified that they hid under their desks. Then we heard a distinctive sound. It sounded like someone was rustling through the bushes. So we looked out the window, but we didn’t see a human, we saw something else. Something unbelievable.

It was the SNAKE! My teacher called the front office straight away. In a flash the grounds man was at the bush trying to catch the snake. On his third attempt he grabbed the snake behind the head and placed in a cage. It turns out that it was only a 2-metre carpet snake on the hunt for the schools resident mice. The front office called Australia Zoo if they wanted it. They said they would come to our school the next day. A quick call to Australia Zoo, and we had ourselves guest speakers for the following day.

The following morning they came to inspect the snake. They said that they already had enough carpet pythons and that we cold keep it if we wanted to. Our class didn’t want it but our grounds man, Mr. Hynes, (who loves animals) said he would have it if no one else wanted it. So from that day forward, the snake (now named Burt) is owned and cherished by Mr. Hynes.

Terjemahannya

Itu hanyalah pagi yang merayap di atap, mencari mangsa saya, ketika makhluk aneh mulai menjerit kepadaku dalam bahasa yang tidak bisa dipahami. Saat itu sekitar jam 10:30 pagi, kelas saya terlibat dalam pelajaran olahraga pada saat itu, ketika kami mendengar jeritan melengking dari seorang guru yang cemas. Kami semua bergegas untuk melihat apa yang diributkan; kami menatap wajah pucat, mata besar dan gemetar seperti daun. Kami menyaksikan dengan penuh kekaguman saat dia tergagap, “s-s-s-snake.” Kami memberi tahu para pria bahwa ada seekor ular. Itu adalah hari yang berangin jadi kami memiliki semua pintu dan jendela terbuka untuk membiarkan semua udara melalui. Kelas kami dan pekarangan manusia adalah satu-satunya orang yang tahu bahwa ada ular yang berkeliaran.

Alasan pria mencari dan mencari tetapi dia tidak menemukan ular itu. Jadi kepala sekolah (Ayah saya) memanggil loudspeaker dengan suara khawatir, “Bisakah semua kelas menutup pintu mereka karena ada ular berbahaya yang lepas. Tolong beri tahu kantor jika Anda menemukannya! ”Kemudian kelas bawah (seperti kelas 1 dan 2) mulai panik. Beberapa anak di kelas saya, yang takut pada ular, juga mulai panik. Kami bergegas kembali ke ruang kelas dan segera menutup pintu dan jendela kami. Beberapa siswa sangat ketakutan bahwa mereka bersembunyi di bawah meja mereka. Kemudian kami mendengar suara yang khas. Kedengarannya seperti seseorang gemerisik di semak-semak. Jadi kami melihat ke luar jendela, tetapi kami tidak melihat manusia, kami melihat sesuatu yang lain. Sesuatu yang tidak bisa dipercaya.

Itu adalah ULAR! Guruku langsung menelepon kantor depan. Dalam sekejap, pria berada di semak-semak mencoba menangkap ular. Pada usaha ketiganya, dia meraih ular di belakang kepala dan ditempatkan di dalam sangkar. Ternyata itu hanya ular karpet 2 meter di perburuan tikus sekolah penduduk. Kantor depan bernama Kebun Binatang Australia jika mereka menginginkannya. Mereka mengatakan mereka akan datang ke sekolah kami keesokan harinya. Panggilan cepat ke Kebun Binatang Australia, dan kami memiliki pembicara tamu untuk hari berikutnya.

Keesokan paginya mereka datang untuk memeriksa ular itu. Mereka mengatakan bahwa mereka sudah memiliki cukup ular piton dan bahwa kita tetap dingin jika kita mau. Kelas kami tidak menginginkannya, tetapi lelaki kami, Mr. Hynes, (yang mencintai binatang) mengatakan dia akan memilikinya jika tidak ada yang menginginkannya. Jadi sejak hari itu, ular (sekarang bernama Burt) dimiliki dan disayangi oleh pak Hynes.


Sumber https://www.itapuih.com/

Selain sebagai media informasi pendidikan, kami juga berbagi artikel terkait bisnis.

0 comments:

Post a Comment