Jangan lupa membaca artikel tentang bisnis di > Informasi bisnis terbaik 2020.
Untuk membetuk suatu kelompok yang mantap dan kompak ada beberapa hal yang perlu dipahami terlebih dahulu sebelum membahas cara membentuk kelompok dalam layanan bimbingan dan konseling kelompok.
Para ahli menyebut 5 hal yang perlu diperhatikan dalam menilai apakah kehidupan sebuah kelompok termasuk baik atau kurang baik, yaitu :
1. Hubungan Antar anggota
Saling hubungan antaranggota kelompok sangatlah diutamakan. Sebaliknya hubungan antara anggota kelompok dan Pemimpin Kelompok tidaklah sedemikian penting. Dalam saling hubungan yang dinamis antaranggota kelompok, masing-masing anggota itu berkepentingan untuk bergulat dengan suasana antarhubungan itu sendiri, khususnya suasana perasaan tumbuh di dalam kelompok itu. Suasana perasaan itu meliputi baik rasa diterima atau ditolak, rasa cinta dan benci, rasa berani dan takut, dan sebagainya, yang semuanya itu menyangkut sikap, reaksi, dan tanggapan para anggota yang berdasarkan keterlibatan dalam saling hubungan mereka dalam kelompok.
2. Tujuan bersama
Tujuan bersama adalah pusat dari kegiatan/kehidupan kelompok. Dalam ”kelompok tugas” tujuan bersama kelompok jelas, yaitu menjalankan tugas yang dibebankan kepada kelompok itu. Dalam ”kelompok bebas” tujuan bersama pada mulanya kabur, dan justru kelompok itu sendirilah yang harus menetapkan tujuan yang akan mereka capai. Pada umumnya tujuan bersama dalam ”kelompok bebas” ialah pengembangan pribadi masing-masing anggota kelompok. Tujuan yang nyata, baik dalam ”kelompok tugas” maupun ”kelompok bebas” hendaknya dimengerti dan diterima oleh semua anggota kelompok sehingga masing-masing akan bertindak sesuai dengan tujuan itu tanpa adanya tujuan bersama yang nyata, dimengerti dan diterima itu, maka kelompok itu akan kacau, dan bahkan para anggota di dalam kelompok itu akan merasa tidak mantap dan suasana mencekam pun dapat terjadi.
3.Hubungan langsung antar besarnya kelompok dengan sifat kehidupan kelompok
Dalam hal ini ada beberapa jenis kelompok menurut jumlah anggotanya, misalnya :
a. Kelompk dua, yaitu kelompok yang anggotanya hanya dua orang dan merupakan kelompok yang paling ideal untuk terciptanya keakraban yang paling tinggi, suasana negatif paling besar kemungkinannya untuk timbul pada kelompok ini dibandingkan dengan pada jenis kelompok lain.
b. Kelompok tiga, yaitu kelompok yang terdiri dari tiga orang, dinamika saling hubungan segitiga mungkin dapat tumbuh dengan baik, tetapi bahayanya yang terbesar ialah, salah salah seorang anggota menjadi terasing jika dua anggota yang lain membuat suatu ”persekutuan”, untuk ”kelompok tugas” biasanya kelompok yang beranggota tiga orang itu akan lebih dapat bekerja secara efektif dibandingkan dengan untuk ”kelompok bebas”.
c. Kelompok 4-8 orang, adalah kelompok yang besarnya sedang yang dapat diselenggarakan dalam rangka bimbingan dan konseling, kelompok ini biasanya dapat dikendalikan dan dapat dimunculkan keragaman di antara anggota-anggotanya sehingga suasana dinamika kehidupan kelompok dapat ”hangat”.
d. Kelompok 8-30 orang merupakan kelompok yang baik untuk tujuan-tujuan pendidikan tertentu, kurang efektif untuk menciptakan keakraban sosial dalam waktu yang singkat.
4. Itikad dan sikap para anggota kelompok
Itikad baik, dalam arti tidak mau menang sendiri, tidak sekedar menanggapi atau menyerang pendapat orang lain, dan sebagainya sangat penting. Sikap para anggota yang dimaksud adalah bahwa setiap anggota dapat memberikan waktu dan kesempatan kepada anggota lain untuk mengemukakan pendapatnya secara leluasa.
5. Kemandirian
Kemandirian merupakan unsur amat penting yang menyangkut anggota kelompok. Dalam kemandiriannya itu masing-masing anggota kelompok tidak begitu saja terbawa oleh pendapat anggota lain, atau tidak begitu saja terbawa oleh pendapat anggota lain, atau tidak begitu mengiyakan apa yang dikatakan oleh anggota lain atau Pemimpin Kelompok.
Dari uraian singkat diatas tampaklah bahwa untuk dapat membentuk kelompok, berlaku hubungan atau kaitan tertentu antar orang-orang tersebut.
Berikut faktor-faktor pengikat dalam kelompok :
- Interaksi antar orang-orang yang ada di dalam kumpulan atau kerumunan itu.
- Ikatan emosianal sebagai pernyataan kebersamaan
- Tujuan atau kepentingan bersama yang ingin dicapai.
- Kepemimpinan yang dipatuhi dalam rangka mencapai tujuan atau kepentingan bersama.
- Norma yang diakui dan diikuti oleh mereka yang terlibat didalamnya.
Perlu dicatat tidak semua kelompok diikat oleh kelima faktor tersebut dan kekuatan ikatan masing-masing faktor itupun dapat tidak sama. Untuk suatu kelompok yang mantap, diperlukan mantapnya kelima faktor itu sebagai jiwa dari dinamika kelompok itu lebih lanjut untuk mencapai tujuan atau kepentingan bersama yang dimaksudkan. Keadaan ideal seperti ini tidak selalu dijumpai. Tidak jarang terjadi suatu kelompok terbentuk hanya semata-mata didasarkan oleh satu atau dua faktor pengikat itu saja dan faktor pengikat itupun tidak kuat. Kelompok ini tentu saja tidak merupakan kelompok yang mantap atau kompak.
Silahkan unduh format
Klik RPLBK BKP
Klik RPLBK KKP
:::::::::::::::::
Silahkan klik jika anda kesulitan mendownload
Daftar Pustaka :
Prayitno, 1995. Layanan Bimbingan dan Konseling kelompok. Padang: Ghalia Indonesia
Prayitno, 2004. Layanan Bimbingan dan konseling kelompok. Padang: FIP Universitas Negeri Padang
Wibowo, Mungin Eddy.2005. Konseling kelompok Perkembangan. Semarang: UNNES Press
Selain sebagai media informasi pendidikan, kami juga berbagi artikel terkait bisnis.
0 comments:
Post a Comment