Jangan lupa membaca artikel tentang bisnis di > Informasi bisnis terbaik 2020.
Halo teman-teman kali ini kita akan membahas IPS ekonomi tentang penyusunan laporan keuangan Buku Besar dan Neraca Saldo, kita akan membahasnya secara lengkap agar mudah dipahami dan tentunya agar teman-teman bisa belajar dengan baik di pembahasan ini. yu Langsung saja.
1. Rekapitulasi Jurnal Khusus
Apa itu Rekapitulasi Jurnal Khusus? Rekapitulasi jurnal khusus adalah suatu ringkasan atau ikhtisari pada akhir periode akuntansi atau pada akhir bulan. Untuk menyusun rekapitulasi teman-teman harus menjumlahkan saldo tiap akun pada jurnal khusus. Kemudian saldo masing-masing akun akan disusun secara ringkas dan sistematis di bawah jurnal khusus yang sudah dijumlahkan.
Melalui proses rekapitulasi ini dapat diuji kebenaran dan keseimbangan antara saldo debet dan kredit dari jurnal khusus, sehingga kemungkinan terjadinya kesalahan penjumlahan yang harus dipindahkan ke buku besar utama dapat dihindari.
Tujuan dibuatnya rekapitulasi jurnal khusus antara lain sebagai berikut.
- Mempermudah pemindahbukuan (posting) dari jurnal khusus ke buku besar.
- Menentukan akun-akun buku besar yang akan dimasuki ayat-ayat jurnal.
- Mengadakan pemeriksaan keseimbangan antara jumlah debet dan jumlah kredit sebelum dipindahkan ke buku besar utama.
Untuk lebih jelasnya, simaklah contoh rekapitulasi jurnal khusus yang transaksinya diambil dari UD Elok pada Bab 1 di bawah ini dengan teliti!
Contoh Rekapitulasi jurnal khusus UD Elok
Rekapitulasi Jurnal Pembelian
No. Akun | Akun Debet | Jumlah | No. Akun | Akun Kredit | Jumlah |
501 109 129 | Pembelian Perlengkapan Toko Kendaraan | Rp 14.000.000 Rp 2.700.000 Rp 100.000.000 | 201 | Utang Dagang | Rp 116.700.000 |
Jumlah | Rp 116.700.000 | Jumlah | Rp 116.700.000 |
Rekapitulasi Jurnal Pengeluaran Khas
No. Akun | Akun Debet | Jumlah | No. Akun | Akun Kredit | Jumlah |
201 501 511 512 | Utang Dagang Pembelian Beban Sewa Beban Gaji | Rp 7.400.000 Rp 8.000.000 Rp 3.600.000 Rp 2.000.000 | 101 503 | Kas Pot. Pembelian | Rp 240.640.000 Rp 360.000 |
Jumlah | Rp 21.000.000 | Jumlah | Rp 21.000.000 |
Rekapitulasi Jurnal Penjualan
No. Akun | Akun Debet | Jumlah | No. Akun | Akun Kredit | Jumlah |
102 | Piutang Dagang | Rp 29.500.000 | 401 | Penjualan | Rp 29.500.000 |
Rekapitulasi Jurnal Penerimaan Kas
No. Akun | Akun Debet | Jumlah | No. Akun | Akun Kredit | Jumlah |
101 403 | Kas Potongan Penjualan | Rp 50.780.000 Rp 220.000 | 102 401 301 | Piutang Dagang Penjualan Modal Tn. Raditya | Rp 11.000.000 Rp 10.000.000 Rp 30.000.000 |
Jumlah | Rp 51.000.000 | Jumlah | Rp 51.000.000 |
Rekapitulasi Jurnal Umum
No. Akun | Akun Debet | Jumlah | No. Akun | Akun Kredit | Jumlah |
201 402 | Utang Dagang Retur Penjualan | Rp 300.000 Rp 200.000 | 502 102 | Retur Pembelian Piutang Dagang | Rp 300.000 Rp 200.000 |
Jumlah | Rp 500.000 | Jumlah | Rp 500.000 |
2. Posting ke Buku Besar
a. Buku Besar Utama (General Ledger)
Buku besar utama (general Ledger) adalah kumpulan perkiraan-perkiraan yang digunakan untuk mengelompokkan dan meringkas transaksi yang telah dicatat dalam jurnal. Kumpulan perkiraan tersebut saling berkaitan dan merupakan satu kesatuan yang akan digunakan untuk menyusun laporan keuangan oleh perusahaan. Saldo-saldo yang terdapat dalam buku besar berasal dari hasil rekapitulasi jurnal khusus.
Dengan demikian, buku besar utama tidak membuat secara terperinci transaksi-transaksi dalam satu periode. Oleh karena itu, diperlukan buku besar pembantu (subsidiary ledgers) yang merupakan catatan pembantu dari buku besar utama yang berisi rincian perkiraan tertentu dalam buku besar.
Perbedaan buku besar dengan yang digunakan oleh perusahaan jasa dan perusahaan dagang terletak dari cara memposting. Jurnal umum diposting setiap terjadi transaksi. Jurnal khusus diposting secara berkala, sesuai dengan kebutuhan. Misalnya, setiap setengah bulan, sebulan, bahkan setahun.
Berdasarkan contoh jurnal khusus pada UD Kondang Sejahtera tersebut, dapat dilakukan posting ke buku besar utama sebagai berikut.
Buku Besar
Nama Perkiraan: Kas No. Perkiraan: 101
Nama Perkiraan: Penjualan No. Perkiraan: 401
Nama Perkiraan: Retur Penjualan No. Perkiraan: 402
Nama Perkiraan: Potongan Penjualan No. Perkiraan: 403
Nama Perkiraan: Pembelian No. Perkiraan: 501
Nama Perkiraan: Retur Pembelian No. Perkiraan: 502
Nama Perkiraan: Potongan Pembelian No Perkiraan: 503
Nama Perkiraan: Beban Sewa No Perkiraan: 511
Nama Perkiraan: Beban Gaji No. Perkiraan: 512
Sumber https://materiku86.blogspot.com/ Nama Perkiraan: Piutang Dagang No. Perkiraan: 102
Nama Perkiraan: Perlengkapan Toko No. Perkiraan: 103
Nama Perkiraan: Kendaraan No. Perkiraan: 122
Nama Perkiraan: Utang Dagang No. Perkiraan: 201
Nama Perkiraan: Modal Tn. Raditya No. Perkiraan: 301
Nama Perkiraan: Penjualan No. Perkiraan: 401
Nama Perkiraan: Retur Penjualan No. Perkiraan: 402
Nama Perkiraan: Potongan Penjualan No. Perkiraan: 403
Nama Perkiraan: Pembelian No. Perkiraan: 501
Nama Perkiraan: Retur Pembelian No. Perkiraan: 502
Nama Perkiraan: Potongan Pembelian No Perkiraan: 503
Nama Perkiraan: Beban Sewa No Perkiraan: 511
Nama Perkiraan: Beban Gaji No. Perkiraan: 512
b. Buku Besar Pembantu (Subsidiary Leadger)
Setelah mencatat transaksi ke dalam jurnal khusus langkah berikutnya adalah memindahkan (postingan) ke buku besar, baik buku besar utama maupun buku besar pembantu. Ada beberapa macam buku besar pembantu yang dapat digunakan oleh perusahaan dagang, yaitu buku besar pembantu piutang, buku besar pembantu utang, dan buku besar pembantu persediaan barang dagang.
(1). Buku Besar Pembantu Piutang (Buku Debitur)
Buku besar pembantu piutang merupakan catatan yang terperinci dari setiap piutang berdasarkan nama pelanggan (debitur). Sumber pencatatan ke dalam buku besar pembantu piutang, biasanya saldo normalnya berada di sisi debet.
Dari jurnal khusus UD Elok, dapat dilakukan posting ke buku besar pembantu sebagai berikut.
Nama Perkiraan: Fa Abadi No. perkiraan: 102.1
Nama Perkiraan: Ny. Anindya No. Perkiraan: 102.2
Nama Perkiraan: Tuan Dika No. Perkiraan: 102.3
Nama Perkiraan: PT Karya Jaya No. Perkiraan: 102. 4
Nama Perkiraan: Tuan Rian No. Perkiraan: 102.5
UD Elok
Daftar Saldo Piutang Dagang
Per 29 Februari 2012
(2). Buku Besar Pembantu Utang (Buku Kreditor)
Buku besar pembantu utang merupakan catatan yang terperinci dari utang berdasarkan nama pemasok (kreditor). Pada buku besar pembantu utang biasanya saldo normalnya berada disisi kredit. Transaksi yang dicatat ke dalam buku pembantu utang antara lain pembelian secara kredit, pembayaran utang, dan retur pembelian.
Dari jurnal khusus UD Elok, dapat dilakukan posting ke buku besar pembantu sebagai berikut.
Nama Perkiraan: Toko Mutia No. Perkiraan: 201.1
Nama Perkiraan: PT Mandala No. Perkiraan: 201.2
Nama Perkiraan: UD Anugrah No. Perkiraan: 201.3
Nama Perkiraan: PT Nusantara Motor No. Perkiraan: 201.4
Nama Perkiraan: Toko Mahkota No. Perkiraan: 201.5
Penyusunan daftar saldo utang dagang bersumber dari data akhir (saldo) yang tampak pada buku besar pembantu utang dagang, sehingga daftar saldo utang dagang akan dapat disusun sebagai berikut.
UD Elok
Daftar Saldo Utang Dagang
Per 29 Februari 2012
(3). Buku Besar Pembantu Persediaan Barang Dagang
Buku besar pembantu persediaan barang dagang digunakan untuk mencatat rincian persediaan barang dagang menurut nama jenisnya.
3. Neraca Saldo
Pada setiap akhir periode akuntansi, saldo-saldo setiap akun buku besar dipindahkan ke dalam neraca saldo. Neraca saldo adalah suatu daftar yang berisi saldo-saldo dari setiap akun buku besar, dimana jumlah sisi debet dengan jumlah sisi kredit harus seimbang.
Neraca saldo disusun dengan cara mengurutkan nomor akun terkecil sampai dengan nomor akun besar yang bersaldo debet, dimasukkan pada sisi debet neraca saldo, sedangkan akun buku besar yang bersaldo kredit dimasukkan pada sisi kredit neraca saldo. Apabila jumlah saldo sisi debet tidak sampai dengan jumlah saldo sisi kredit dalam neraca saldo berarti kita telah melakukan kesalahan pada saat melakukan posting dari jurnal khusus ke buku besar.
Kesalahan tersebut dapat terjadi karena hal-hal berikut.
- Salah menempatkan saldo akun buku besar dalam neraca saldo. Misalnya akun buku besar yang bersaldo debet dimasukkan ke kolom kredit atau sebaliknya.
- Belum semua saldo buku besar dipindahkan ke dalam neraca saldo.
- Ada sebagian transaksi dari jurnal khusus yang belum di posting ke buku besar.
Berikut ini contoh neraca saldo dari UD Elok.
UD Elok
Neraca Saldo
Per 29 Februari 2012
Semoga pembahasan tentang ekonomi mengenai penyusunan laporan keuangan Buku Besar dan Neraca Saldo bisa bermanfaat bagi semua orang dan bisa membantu teman-teman belajar.
Selain sebagai media informasi pendidikan, kami juga berbagi artikel terkait bisnis.
0 comments:
Post a Comment