Jangan lupa membaca artikel tentang bisnis di > Informasi bisnis terbaik 2020.
Ular merupakan satwa yang bagi sebagian orang dianggap hewan yang berbahaya. Hewan reptil ini sering dijumpai di berbagai tempat bahkan di perkotaan. Di Indonesia, ada sekitar 350 lebih jenis ular namun yang berbisa mematikan tidak lebih dari 20%. Meskipun demikian, sebagian besar orang awam akan menganggap ular sebagai hewan yang harus dihindari bahkan tak jarang juga dibunuh.
Kasus gigitan ular biasanya terjadi pada petani, hobis, peneliti, atau siapapun akibat bersinggungan dengan ular. Banyak orang yang kurang beruntung ketika digigit ular berbisa tinggi sering berujung pada kematian. Oleh karena itu, kemampuan untuk mengidentifikasi jenis ular adalah hal dasar agar dapat dilakukan tindakan selanjutnya.
Ular hijau di Indonesia seringkali dijumpai di hutan, semak, pepohonan, bahkan bisa juga masuk ke dalam rumah. Pengetahuan identifikasi jenis ular hijau yang berbahaya harus tepat, tidak semua sumber di Internet dapat dijadikan rujukan yang valid. Artikel ini akan membahas jenis-jenis ular hijau di Indonesia mulai dari yang berbisa mematikan bagi manusia hingga yang aman bagi manusia. Berikut adalah jenis-jenis ular hijau di Indonesia.
1. Ular Bangkai Laut (Trimeresurus albolabris)
Ular ini disebut juga dengan sebutan ular hijau ekor merah. Viper ini termasuk ular hijau BERBISA MEMATIKAN. Sebagian besar kasus gigitan ular di Indonesia disebabkan ular ini. Akibat gigitan ular hijau ekor merah tersebut jika tidak ditangani segera dapat mengakibatkan fatal. Ciri-ciri ular tersebut, yakni:
- Bentuk kepala segitiga,
- Warna punggung hijau tua,
- Perut berwarna hijau muda atau kekuningan,
- Bibir atas dan bawah berwarna kuning hijau,
- Mata berwarna kuning,
- Ekor bagian sisi atas berwarna merah.
Penyebaran: Pulau Bangka, Sumatra, Jawa, Madura, Kalimantan, dan Sulawesi.
2. Trimeresurus insularis
Ular hijau ini sebelumnya dianggap satu jenis dengan ular Trimeresurus albolabris, namun saat ini dibedakan sebagai jenis yang berbeda. Ular hijau berbuntut merah ini termasuk BERBISA MEMATIKAN. Ciri-ciri ular ini mirip dengan Trimeresurus albolabris kecuali berbeda hal seperti warna mata yang merah kecoklatan. Ular ini juga memiliki varian warna selain hijau yakni berwarna biru muda.
Jenis Bisa: Hemotoksin
Penyebaran: Adonara, Alor, Bali, Flores, Komodo, Lombok, Padar, Rinca, Romang, Roti, Sumba, Sumbawa, Timor, Wetar, Jawa.
3. Ular Hageni (Trimeresurus hageni)
Ular ini termasuk endemik Asia Tenggara dan merupakan jenis ular hijau BERBISA MEMATIKAN. Jenis ini juga termasuk ular hijau ekor merah. Ciri-ciri ular hageni yakni:
- Bagian sisi atas berwarna hijau terang atau pucat,
- Warna kepala sama seperti bagian sisi atas tubuh,
- Bagian sisi bawah berwarna hijau pucat dan terdapat garis warna putih,
- Memiliki garis dengan warna merah muda di bagian belakang mata,
- Ekor berwarna merah.
Penyebaran: Sumatra, Nias, Simeuleu, Kepulauan Batu, Bangka, dan Mentawai.
4. Ular Punai Sumatra (Trimeresurus sumatranus)
Ular hijau ini aktif di malam hari dengan habitat hutan dataran rendah, hutan hujan basah, hutan bakau, ladang perkebunan kopi dan teh. Ular hijau belang hitam ini termasuk BERBISA MEMATIKAN. Ciri-ciri Ular Punai Sumatera, antara lain:
- Bagian sisi atas berwarna hijau pucat dengan pita garis hitam melintang,
- Bagian sisi bawah berwarna hijau kecoklatan,
- Warna buntut merah kecoklatan.
5. Ular Hijau Gunung (Trimeresurus gunaleni)
Ular ini termasuk jenis baru yang pada awalnya dianggap Ular Punai Sumatra, namun setelah diteliti ternyata terdapat perbedaan. Ular hijau berkepala segitiga ini termasuk BERBISA MEMATIKAN. Ciri-ciri ular hijau gunung, antara lain:
- Badan ular memanjang dengan bentuk memipih ke arah vertikal,
- Bagian sisi atas berwarna hijau terang dengan sisik berwarna hitam di sela-selanya,
- Bagian sisi bawa berwarna hijau kekuningan polos,
- Mata berwarna hijau kekuningan,
- Ekor berwarna merah kecoklatan.
6. Tropidolaemus subannulatus
Ular viper ini termasuk aktif di malam hari dan sering berada di pepohonan. Jenis ular ini juga termasuk BERBISA MEMATIKAN. Ciri-ciri ular tersebut yakni:
- Badan pendek dan gemuk,
- Bagian tubuh atas berwarna hijau terang,
- Bagian tubuh bawah berwarna kuning-kehijauan,
- Tubuh memiliki motif garis-garis pucat dengan dasar warna putih,
- Belakang mata terdapat garis berwarna putih dan merah.
7. Ular Punai Wagleri (Tropidolaemus wagleri)
Ular jantan berwarna hijau (atas) dan betina (bawah) |
Ular ini disebut juga bandotan candi merupakan ular dimorfik, dimana bentuk dan warna ular jantan dan betina berbeda. Termasuk ular BERBISA MEMATIKAN. Ular ini memiliki perbedaan warna antara individu jantan dan betina. Ular jantan dan ular yang masih muda memiliki warna hijau. Ciri-ciri ular tersebut, yakni:
- Ular yang masih muda dan ular jantan memiliki tubuh ramping dan bagian sisi atas berwarna hijau dengan sedikit motif,
- Terdapat garis ganda yang melewati mata,
- Ujung ekor memiliki warna coklat kemerahan,
- Pada ular betina, memiliki tubuh lebih gempal dan bagian sisi atas berwarna gelap dengan bintik-bintik hijau/kuning yang melintang.
Penyebaran: Sumatra, Bangka, Kepulauan Mentawai, Pulau Natuna, Nias, Riau, dan Kalimantan.
8. Ular Pucuk (Ahaetulla prasina)
Nama lainnya adalah ular daun yang mudah ditemukan di semak dan pepohonan. Distribusinya cukup luas bahkan dijumpai di perkotaan. Ular ini Berbisa Sedang dan tidak tidak berbahaya bagi manusia. Meskipun demikian, gigitan ular ini dapat menyebabkan bengkak saja. Ciri-ciri ular pucuk antara lain:
- Tubuh bagian sisi atas memiliki variasi: hijau muda, hijau kecoklatan/keabu-abuan,
- Saat dalam kondisi terancam, sisik bagian leher akan mengembang dan terlihat warna hitam putih dan biru,
- Tubuh bagian samping terdapat garis kuning atau putih,
- Tubuh bagian bawah bewarna hijau,
- Bentuk kepala panjang dengan moncong meruncing.
Penyebaran: Sumatra, Jawa, Kalimantan, Bali, Lombok, Sumbawa, Sulawesi.
9. Ular Janur (Ahaetulla mycterizans)
Ular janur ini mirip dengan ular pucuk. Perbedaannya yakni ular janur memiliki mata relatif lebih besar, tubuh lebih ramping dan tidak memiliki garis kuning di bagian sisi samping tubuhnya.
Penyebaran: Sumatera dan Jawa
10. Ular Bajing (Gonyosoma oxycephalum)
Ular ini hidup di pohon dan aktif pada siang hari. Ular ini TIDAK BERBISA sehingga tidak berbahaya bagi manusia. Bagi orang awam, sekilas ular ini mirip dengan Trimeresurus albolabris yang juga berwarna hijau dan terkadang berekor kemerahan. Hal yang membedakannya adalah bentuk kepalanya yang agak gepeng dan meruncing. Ciri-ciri ular bajing antara lain:
- Tubuh berwarna hijau dari kepala sampai batas ekor,
- Bentuk kepala oval
- Terdapat garis hitam di mata,
- Ekor memiliki variasi warna seperti merah-jingga, biru-hijau, dan abu-abu
Penyebaran: Sumatra, Kalimantan, Jawa, Kalimatan, Kepulauan Mentawai, Kepulauan Natuna, dan Ambon.
11. Sanca Hijau (Morelia viridis)
Ular ini termasuk jenis ular piton yang endemik Papua. Ular ini TIDAK BERBISA, namun ketika agresif akan menyerang dan menggigit. Ciri-ciri ular sanca hijau:
- Warna bagian sisi atas hijau terang atau kebiruan,
- Warna bagian sisi bawah kuning pucat atau putih,
- Warna ular yang masih muda memiliki variasi warna seperti kuning cerah, jingga, dan hijau.
Penyebaran: Papua dan Pulau Aru
Dari 11 jenis ular yang telah diuraikan, ular dengan urutan nomor 1 sampai 7 merupakan jenis ular hijau berbisa mematikan. Ular tersebut termasuk ular viper dengan ciri kepala berbentuk segitiga. Sementara ular hijau dengan urutan nomor 8 hingga 11 tidak berbisa mematikan bagi manusia.
Referensi:
- Budhy Suhono. 1986. Ular-ular Berbisa di Jawa. Penerbit Antar Kota
- Riza Marlon. 2014. Panduan Visual dan Identifikasi Lapangan: 107+ Ular Indonesia. Indonesia Nature & Wildlife Publishing.
- Indraneil Das. 2018. A Naturalist's Guide to the Snakes of Southeast Asia. John Beaufoy Books
- http://reptile-database.reptarium.cz/
- Vogel G, David P, and Sidik I. 2014. On Trimeresurus sumatranus (Raffles, 1822), with the designation of a neotype and the description of a new species of pitviper from Sumatra (Squamata: Viperidae: Crotalinae). Amphibian & Reptile Conservation 8 (2): 1–29
Selain sebagai media informasi pendidikan, kami juga berbagi artikel terkait bisnis.
0 comments:
Post a Comment