Thursday, 21 February 2019

Mendeteksi Bandar Saham dari Buyer-Seller

Bandarmologi adalah salah satu analisis tambahan yang bisa anda gunakan ketika anda sedang mengamati pergerakan saham2 tertentu. Ada banyak cara untuk mendeteksi bandarmologi, salah satunya (cara manual) bisa anda deteksi menggunakan analisis buyer dan seller terbesar (top buyer and seller). 

Karena bandar yang menggerakkan saham adalah sekumpulan orang yang memiliki modal besar, maka anda bisa melihat seberapa besar kekuatan buyer seller "para pemain" besar ini. Caranya? 

Sebelum saya masuk lebih lanjut, anda harus mengetahui cara melihat net buy net sell sekuritas melalui net stock summary-nya. Untuk melihat buyer seller terbesar-terkecil sekuritas, anda bisa baca-baca lagi pos saya disini: Analisis Saham Berdasarkan Net Buy dan Net Sell.

Pada kasus saham2 yang turun drastis, dan jual sebaliknya (saham2 yang naik drastis) dan anda ingin membeli sahamnya, ada kalanya anda perlu melihat bandar-bandar siapa saja yang melakukan aksi jual (atau beli) besar-besaran selama saham berada dalam tren tersebut. 

Sebagai contoh saya berikan saham yang berada dalam masa bearish. Perhatikan grafik saham JPFA dibawah ini:  

Analisa teknikal saham JPFA
Saham JPFA ini terlihat turun sangat cepat hanya dalam 5 hari, turun dari 3.000 ke 2.280. Kalau anda ingin memutuskan apakah saham ini kira2 masih dijual terus atau tidak, anda bisa lihat bandar2 (sekuritas) siapa saja yang melakukan akumulasi dan distribusi selama beberapa hari tersebut. Berikut adalah aksi jual besar-besaran yang dilakukan oleh sekuritas- sekuritas:

Tabel Net Sell JPFA
Bisa anda lihat diatas, ternyata penjual saham JPFA yang paling besar adalah dari sekuritas DB, MS dan YP. Tentang kode2 sekuritas anda bisa tanya Mbah Google. 

DB melakukan penjualan JPFA sebanyak 12,4 juta lot, dan DB ini sama sekali tidak melakukan akumulasi beli (anda bisa lihat tidak ada buy lot sekuritas DB). Ini artinya, masih terjadi tekanan jual yang cukup besar di saham JPFA. 

Penjualan DB ini bertambah terus, di mana pada menit2 sebelumnya DB menjual 4 juta lot, dan terus bertambah hingga 12,4 juta lot. 

Pada sehari sebelumnya, sekuritas CC dan DB menjadi penjual terbesar, di mana CC menjual JPFA sampai 13 juta lot lebih (tapi sayangnya belum sempat crop net buy-sellnya). Nah, kemudian keesokan hari, CC tampak sudah kehabisan saham, karena CC tidak lagi menjual lot sebanyak hari sebelumnya. 

Anda bisa lihat lagi tabel net sell diatas. Di mana CC walaupun masih melakukan jual saham yang besar, tetapi penjualan saham CC sudah tidak segencar sebelumnya, dan CC sudah mulai melakukan akumulasi beli (Pada tabel diatas, CC membeli 2,7 juta lot). 

Sekuritas MS juga masih menjual JPFA dalam jumlah besar yaitu 7 juta lot lebih, dan hanya melakukan sedikit akumulasi. Sedangkan YP juga menjual JPFA sebanyak 5 juta lot lebih, walaupun YP melakukan akumulasi yang besar. 

Di satu sisi, belum ada aksi akumulasi beli yang signifikan. Anda bisa lihat tabel net buy JPFA dibawah ini: 


Pada tabel net buy diatas, hanya YP yang melakukan akmulasi beli hingga 9 juta lot. Tapi itupun YP juga distribusi sebanyak 5 juta lot lebih. 

KESIMPULAN BANDARMOLOGI: Dari analisa buyer seller ini, bisa disimpulkan bahwa masih terjadi aksi jual yang besar. Di mana sekuritas2 utama yang masih punya 'banyak barang' di JPFA adalah DB dan MS (sebelum ada CC sebagai seller terbesar). Sedangkan, aksi akumulasi beli juga belum terlihat dominan.

Jadi menurut analisa buyer-seller ini, JPFA masih ada kemungkinan turun atau sideways sebelum naik, karena kabar baiknya sekuritas CC yang merupakan top seller yang menjual dalam jumlah sangat besar, sudah mulai kehabisan barang (jadi kemungkinan besar sahamnya sudah nggak akan turun terlalu banyak). 

Tetapi DB dan MS masih terus mengguyur jual saham JPFA tersebut. Di mana DB terutama, aksi jualnya nggak main2 karena sampai 12 juta lot lebih, dan DB nggak melakukan akumulasi sama sekali. 

Nah, kalau mengacu pada analisa bandarmologi buyer seller, maka anda saya sarankan membeli saham apabila, sekuritas2 yang punya lot banyak dan rutin mengguyur saham ini, tekanannya sudah mulai berkurang. Caranya lihat?

Anda harus pantau REAL TIME net buy dan net sellnya, karena dari sini bisa anda lihat kecepatan dan besarnya sekuritas dalam menjual saham. Kalau ternyata hari kemarin dan hari ini sekuritas yang sama masih menjual dalam jumlah besar, maka bisa jadi sahamnya masih belum akan naik. 

Tetapi kalau guyuran jual sudah mulai berkurang, plus sudah mulai terjadi akumulasi beli dengan frekuensi yang lebih banyak dari sekuritas2 lain, maka hal ini bisa jadi pertanda bahwa saham tidak akan koreksi lebih dalam lagi. 

Namun masalahnya, kita semua juga tidak tahu kapan akan dinaikkan lagi. Apakah naiknya beberapa menit kemudian? Apakah besok? Bisa saja terjadi. 

Tapi biasanya kalau sekuritas yang rajin melakukan distribusi besar2an mulai berkurang volume jualnya (net sell), saham tersebut tidak butuh waktu lama untuk naik lagi.

Jika sekuritas2 tersebut sudah tidak melakukan aksi jual sebesar sebelumnya, atau bahkan sudah mulai melakukan akumulasi2, maka bisa jadi "barang"-nya (saham) sudah habis alias jenuh jual, sehingga saham akan lebih mudah naik kalau ada banyak pihak ritel, lokal maupun asing yang beli. 

Karena kalau yang jualan barangnya sudah habis, tidak akan ada banyak perlawanan jual besar2an ketika para buyer mulai masuk di saham dengan harga yang murah. Sudah paham sampai disini?  

Kalau anda sudah melihat tanda2 top seller yang berkurang, dan mulai ada sekuritas (top buyer) yang beli dalam jumlah lebih banyak, anda bisa mulai ikutan buy. Mungkin nggak harus beli semua modal anda, tapi anda bisa beli bertahap. 

Kelemahan analisa bandarmologi buyer seller ini, anda memang harus sering2 pantau market (real time) buat melihat analisa dan kecepatan bandarmologi dalam akumulasi dan distribusi, terutama pantaulah buyer seller terbesarnya. 

So, anda yang tidak punya banyak waktu untuk berada di depan layar trading, anda nggak perlu repot2 lakukan analisa ini, karena sekali lagi, bandarmologi ini adalah analisis tambahan alias analisa pelengkap. 

Jangan pernah abaikan analisa teknikal sebagai analisa utama dalam trading, meskipun anda melakukan analisa buy sell tersebut. Baca juga: Belajar Analisis Teknikal atau Bandarmologi? 

Kalau anda melihat adanya gerak-gerik bandar yang menjual saham besar2an, atau sebaliknya mulai akumulasi saham dalam jumlah banyak, anda harus cek grafiknya. Cek analisa teknikalnya juga. Dan cek titik2 support resisten pentingnya.     

0 comments:

Post a Comment