Jangan lupa membaca artikel tentang bisnis di > Informasi bisnis terbaik 2020.
Berbicara mengenai gaya belajar siswa adalah hal yang menarik dalam proses belajar mengajar. Sebagai seorang guru kita pasti menyadari bahwa setiap siswa pasti mempunyai gaya belajar mereka sendiri- sendiri. Ada siswa yang lebih cenderung menyukai belajar melalui materi bergambar atau visual, atau ada siswa yang cenderung menikmati proses belajar dengan sambil mendengarkan musik atau ceramah dan ada pula siswa yang suka menyendiri dalam proses belajar mereka.
Dari semua keadaan belajar siswa yang kita ilustrasikan diatas tentunya mengetahui gaya belajar siswa bagi seorang guru adalah hal yang sangat penting karena dapat membantu guru untuk memahami perbedaan gaya belajar siswa mereka, sehingga mereka dapat menerapkan strategi praktik terbaik dalam kegiatan sehari-hari baik dalam kurikulum dan penilaian mereka.
Gaya belajar yang paling familiar bagi kita adalah tiga modalitas belajar siswa yaitu modalitas belajar visual, modalitas belajar auditori dan modalitas belajar kinestetik atau ketiganya dikenal dengan sebutan gaya belajar V-A-K.
Peserta didik menggunakan ketiga modalitas belajar diatas (V-A-K) untuk menerima dan mempelajari pengalaman dan informasi baru. Salah satu atau dua dari gaya tersebut biasanya lebih dominan. Gaya dominan ini mendefinisikan cara terbaik bagi seseorang untuk mempelajari informasi baru dengan menyaring apa yang harus dipelajari.
Nah, berikut ini beberapa karakteristik dari ketiga modalitas belajar tersebut yang perlu diketahui untuk kesuksesan dalam pembelajaran siswa.
Gaya Belajar Visual- Pelajar dengan modalitas belajar visual memiliki dua sub visual yaitu linguistik dan spasial. Peserta didik yang visual- linguistik biasanya belajar melalui bahasa tertulis seperti membaca dan menulis tugas. Mereka akan cenderung mengingat apa yang telah ditulis atau apa yang digambarkan dalam pikiran mereka. Sedangkan peserta didik yang modalitas belajarnya visual-spasial biasanya memiliki kesulitan dengan bahasa tertulis dan melakukan yang lebih baik akan hal- hal yang berhubungan dengan grafik , demonstrasi , video , dan materi visual lainnya. Adapun ciri- ciri pelajar visual adalah teratur, memperhatikan segala sesuatu, mengingat dengan gambar, lebih suka membaca daripada dibacakan, dan membutuhkan gambaran dan tujuan menyeluruh dan menangkap detail, artinya mengingat apa yang dilihat.
Sebagai guru, mungkin kita bisa melakukan hal- hal berikut dalam pembelajaran:
Gaya Belajar Auditory- Peserta didik dengan modaltas belajar auditory mempunyai karakteristik yang lebih dominan dalam belajar dengan menggunakan pendengaran mereka misalnya lebih sering mengakses bunyi seperti musik, nada, irama, dialog dan suara. Mereka mungkin memiliki kesulitan dalam membaca dan menulis. Namun, Mereka cenderung lebih baik berbicara dengan rekan atau merekam dan kemudian mendengar apa yang dikatakan. Adapun ciri- ciri yang bisa diketahui dari siswa yang cenderung memiliki modalitas belajar auditory adalah perhatiannya mudah terpecah, berbicara dengan pola yang berirama,dan cara belajar dengan bersuara ketika membaca atau menggerakkan bibir.
Dengan mengenali karakter siswa yang memiliki modalitas belajar auditory, sebagai seorang guru, kita bisa melakukan hal- hal berikut ini
Berikut ini beberapa tips yang bisa dilakukan untuk menghadapi siswa dengan modalitas belajar kinestetik.
Referensi :
Quantum Teaching: Orchestrating Students Success karya Bobbi DePorter, Mark Reardon, dan Sarah Singer-Nourie.
Sumber gambar :
http://teachingbabytoread.com
Foto : Ilustrasi Source : www.teachingbabytoread.com |
Nah, berikut ini beberapa karakteristik dari ketiga modalitas belajar tersebut yang perlu diketahui untuk kesuksesan dalam pembelajaran siswa.
Gaya Belajar Visual- Pelajar dengan modalitas belajar visual memiliki dua sub visual yaitu linguistik dan spasial. Peserta didik yang visual- linguistik biasanya belajar melalui bahasa tertulis seperti membaca dan menulis tugas. Mereka akan cenderung mengingat apa yang telah ditulis atau apa yang digambarkan dalam pikiran mereka. Sedangkan peserta didik yang modalitas belajarnya visual-spasial biasanya memiliki kesulitan dengan bahasa tertulis dan melakukan yang lebih baik akan hal- hal yang berhubungan dengan grafik , demonstrasi , video , dan materi visual lainnya. Adapun ciri- ciri pelajar visual adalah teratur, memperhatikan segala sesuatu, mengingat dengan gambar, lebih suka membaca daripada dibacakan, dan membutuhkan gambaran dan tujuan menyeluruh dan menangkap detail, artinya mengingat apa yang dilihat.
Sebagai guru, mungkin kita bisa melakukan hal- hal berikut dalam pembelajaran:
- Mendorong siswa untuk menggunakan alat bantu visual, seperti peta, diagram, atau ilustrasi
- Memberikan catatan dengan kode warna, menggunakan flow chart dan diagram, dan tulis hal-hal yang perlu diingat dan ringkasannya.
- Menggarisbawahi atau gunakan stabilo pada informasi penting dalam teks-teks dan bacaan.
- Membuat daftar , menguraikan , dan / atau peta pikiran untuk ide-ide utama dan konsep.
Gaya Belajar Auditory- Peserta didik dengan modaltas belajar auditory mempunyai karakteristik yang lebih dominan dalam belajar dengan menggunakan pendengaran mereka misalnya lebih sering mengakses bunyi seperti musik, nada, irama, dialog dan suara. Mereka mungkin memiliki kesulitan dalam membaca dan menulis. Namun, Mereka cenderung lebih baik berbicara dengan rekan atau merekam dan kemudian mendengar apa yang dikatakan. Adapun ciri- ciri yang bisa diketahui dari siswa yang cenderung memiliki modalitas belajar auditory adalah perhatiannya mudah terpecah, berbicara dengan pola yang berirama,dan cara belajar dengan bersuara ketika membaca atau menggerakkan bibir.
Dengan mengenali karakter siswa yang memiliki modalitas belajar auditory, sebagai seorang guru, kita bisa melakukan hal- hal berikut ini
- Menggunakan varisasi vokal ( perubahan nada, kecepatan, dan volume) dalam pembelajaran.
- Menggunakan pengulangan, meminta siswa menjelaskan kembali konsep kunci dan petunjuk.
- Memperbanyak kegiatan pendengaran, seperti brainstorming.
- Mengembangkan kemampuan siswa dalam menghafal konsep misalnya dengan menggunakan jembatan keledai.
- Menggunakan musik sebagai aba- aba kegiatan rutin.
Berikut ini beberapa tips yang bisa dilakukan untuk menghadapi siswa dengan modalitas belajar kinestetik.
- Menggunakan alat bantu dalam mengajar seperti menggunakan media seperti tablet atau smartphone dalam pembelajaran sehingga membuat mereka semakin tertantang dan tertarik dengan pelajaran.
- Memperagakan konsep sambil memberikan kesempatan kepada siswa untuk mempelajarinya langkah demi langkah.
- Memberikan bimbingan paralel dengan duduk disebelah mereka saat membimbing mengerjakan tugas perseorangan.
- Gunakanlah spidol berwarna untuk menekankan poin kunci pada flip chart atau papan putih .
Nah, dengan mengetahui modalitas belajar siswa, sistem praktik pembelajaran dari guru akan lebih berkembang dan variatif, sehingga guru tidak akan selalu monoton dalam mengajarkan materi di kelas karena siswa mempunyai modalitas belajar yang berbeda.
Demikian tulisan ini tentang mengetahui gaya belajar siswa melalui kebiasaan mereka. Semoga bisa memberikan manfaat bagi saya khususnya dan bagi sahabat Ahzaa pada umumnya. Mohon maaf bila ada kekurangan, jangan lupa tuliskan komentar di kolom komentar dibawah ini. Terima kasih sudah berkunjung di blog ini dan nantikan artikel menarik kami lainnya.
Demikian tulisan ini tentang mengetahui gaya belajar siswa melalui kebiasaan mereka. Semoga bisa memberikan manfaat bagi saya khususnya dan bagi sahabat Ahzaa pada umumnya. Mohon maaf bila ada kekurangan, jangan lupa tuliskan komentar di kolom komentar dibawah ini. Terima kasih sudah berkunjung di blog ini dan nantikan artikel menarik kami lainnya.
Referensi :
Quantum Teaching: Orchestrating Students Success karya Bobbi DePorter, Mark Reardon, dan Sarah Singer-Nourie.
Sumber gambar :
http://teachingbabytoread.com
Selain sebagai media informasi pendidikan, kami juga berbagi artikel terkait bisnis.
0 comments:
Post a Comment