Saham blue chip merupakan saham2 yang dikenal memiliki kinerja fundamental yang baik, dan rajin membagikan dividen yang besar. Oleh karena itu, para pebisnis saham menganggap saham2 blue chip sebagai saham yang layak dijadikan tempat investasi.
Anda bisa baca-baca pos saya sebelumnya mengenai saham blue chip disini: Saham Blue Chip vs Saham Non Blue Chip dan Apa itu Saham Blue Chip?
Saya sering mendengar para pebisnis saham yang mengatakan bahwa saham blue chip itu bagus untuk investasi karena harga sahamnya terus naik dalam jangka panjang, dan dividennya juga besar.
Banyak yang mengatakan bahwa saham2 blue chip kurang cocok buat trading soalnya saham blue chip itu geraknya lama, kenaikannya nggak secepat saham2 lainnya.
Dulu saya juga punya pikiran yang sama. Tapi setelah mempraktikan analisa2 trading, saya bisa menyimpulkan bahwa saham blue chip adalah saham yang bagus dan cocok untuk trading, bukan hanya investasi.
Memang harus saya akui, kenaikan saham2 blue chip dalam jangka pendek tidak terlalu tinggi. Jadi katakanlah saat itu market lagi bagus2nya. Seringkali terjadi saham2 blue chip seperti BBRI, ASII naiknya "cuma" 4-5% waktu itu, namun banyak saham lain yang bisa naik diatas 7%.
Itu artinya, kalau kita buat perbandingan antara saham2 blue chip dan saham2 non blue chip, kenaikan saham blue chip tergolong lebih lama.
Tapi sekali lagi ingatlah, bukan berarti saham2 blue chip tidak cocok buat trading hanya karena kenaikannya tidak secepat beberapa saham lainnya.
Apalagi saham blue chip ini biasanya memiliki pola naik / rebound yang lebih smooth. Misalnya saham ASII hari ini "hanya" naik 1%. Namun kenaikan saham2 blue chip ini lebih bertahan lama dan stabil.
Sedangkan banyak saham yang hari ini naiknya bisa sampai 10%, tapi besoknya langsung turun drastis.
Sehingga, anda tetap bisa mendapatkan return yang maksimal. Saham2 blue chip untuk trading juga memiliki beberapa kelebihan:
- Saham blue chip bisa rebound cepat setelah turun tajam
Saham blue chip merupakan saham yang banyak ditradingkan, maka dari itu, saham2 blue chip umumnya lebih mudah rebound alias "recovery" setelah sahamnya anjlok. Disinilah anda bisa memanfaatkan profit yang lebih maksimal.
Cara membaca saham2 yang naik, dan strategi mencari saham2 yang diskon yang akan naik, bisa anda dapatkan strategi2nya disini: Analisis Teknikal untuk Profit Maksimal.
Bandingkan dengan saham2 lapis dua atau tiga, di mana banyak saham2 tersebut yang harganya nggak balik naik setelah turun drastis. Baca juga: Ciri-ciri Saham yang Ditinggal Bandar.
- Saham blue chip risikonya kecil, dan return lebih stabil
Walaupun kenaikan saham blue chip mungkin tidak secepat beberapa saham2 non blue chip, tetapi risiko saham blue chip juga kecil (kita jarang menemukan saham blue chip yang tiba2 turun puluhan persen sehari).
Sehingga untuk anda yang memang punya profil toleransi risiko yang rendah, anda bisa mengincar saham2 blue chip buat trading.
Lagian, kalau anda menemukan saham blue chip yang berhasil rebound / naik 2-3% sehari, kenaikan sekian sebenarnya sudah sangat tinggi.
Jadi, saham blue chip bagus buat investasi maupun trading saham. Justru saham blue chip ini bisa memberikan profit yang lebih stabil. Semua tergantung dari tujuan anda masing2, apakah anda prefer ke trading atau ke investasi?
Anda bisa baca-baca pos saya sebelumnya mengenai saham blue chip disini: Saham Blue Chip vs Saham Non Blue Chip dan Apa itu Saham Blue Chip?
Saya sering mendengar para pebisnis saham yang mengatakan bahwa saham blue chip itu bagus untuk investasi karena harga sahamnya terus naik dalam jangka panjang, dan dividennya juga besar.
Saham blue chip UNVR - Tren sahamnya selama 10 tahun |
Dulu saya juga punya pikiran yang sama. Tapi setelah mempraktikan analisa2 trading, saya bisa menyimpulkan bahwa saham blue chip adalah saham yang bagus dan cocok untuk trading, bukan hanya investasi.
Memang harus saya akui, kenaikan saham2 blue chip dalam jangka pendek tidak terlalu tinggi. Jadi katakanlah saat itu market lagi bagus2nya. Seringkali terjadi saham2 blue chip seperti BBRI, ASII naiknya "cuma" 4-5% waktu itu, namun banyak saham lain yang bisa naik diatas 7%.
Itu artinya, kalau kita buat perbandingan antara saham2 blue chip dan saham2 non blue chip, kenaikan saham blue chip tergolong lebih lama.
Tapi sekali lagi ingatlah, bukan berarti saham2 blue chip tidak cocok buat trading hanya karena kenaikannya tidak secepat beberapa saham lainnya.
Apalagi saham blue chip ini biasanya memiliki pola naik / rebound yang lebih smooth. Misalnya saham ASII hari ini "hanya" naik 1%. Namun kenaikan saham2 blue chip ini lebih bertahan lama dan stabil.
Sedangkan banyak saham yang hari ini naiknya bisa sampai 10%, tapi besoknya langsung turun drastis.
Sehingga, anda tetap bisa mendapatkan return yang maksimal. Saham2 blue chip untuk trading juga memiliki beberapa kelebihan:
- Saham blue chip bisa rebound cepat setelah turun tajam
Saham blue chip merupakan saham yang banyak ditradingkan, maka dari itu, saham2 blue chip umumnya lebih mudah rebound alias "recovery" setelah sahamnya anjlok. Disinilah anda bisa memanfaatkan profit yang lebih maksimal.
Cara membaca saham2 yang naik, dan strategi mencari saham2 yang diskon yang akan naik, bisa anda dapatkan strategi2nya disini: Analisis Teknikal untuk Profit Maksimal.
Bandingkan dengan saham2 lapis dua atau tiga, di mana banyak saham2 tersebut yang harganya nggak balik naik setelah turun drastis. Baca juga: Ciri-ciri Saham yang Ditinggal Bandar.
- Saham blue chip risikonya kecil, dan return lebih stabil
Walaupun kenaikan saham blue chip mungkin tidak secepat beberapa saham2 non blue chip, tetapi risiko saham blue chip juga kecil (kita jarang menemukan saham blue chip yang tiba2 turun puluhan persen sehari).
Sehingga untuk anda yang memang punya profil toleransi risiko yang rendah, anda bisa mengincar saham2 blue chip buat trading.
Lagian, kalau anda menemukan saham blue chip yang berhasil rebound / naik 2-3% sehari, kenaikan sekian sebenarnya sudah sangat tinggi.
Jadi, saham blue chip bagus buat investasi maupun trading saham. Justru saham blue chip ini bisa memberikan profit yang lebih stabil. Semua tergantung dari tujuan anda masing2, apakah anda prefer ke trading atau ke investasi?
0 comments:
Post a Comment