Sunday 27 October 2024

Desa yang Masih Perawan



Di antara bukit hijau yang menjulang tinggi,  

Tersembunyi sebuah desa, damai dan berseri.  

Bunga-bunga liar menari di angin,  

Menyanyikan lagu alam yang tak pernah pudar.


Sawah terhampar bagai permadani,  

Berkilau di bawah sinar mentari pagi.  

Petani bekerja dengan penuh cinta,  

Menghidupi tanah yang mereka jaga.


Air sungai mengalir jernih dan tenang,  

Menyapa dedaunan dengan suara lembut.  

Hewan-hewan melompat riang di tepi,  

Simfoni alam yang takkan pernah mati.


Rumah-rumah kayu, sederhana namun indah,  

Menyimpan cerita leluhur yang tak terlupa.  

Anak-anak bermain di halaman luas,  

Tertawa ceria, tanpa beban atau rasa ragu.


Desa ini, perawan dalam kealamian,  

Menjaga tradisi dan warisan yang suci.  

Seperti lukisan indah yang terjaga,  

Menanti waktu, untuk terus bersinar.

0 comments:

Post a Comment