Dalam sepertiga malam yang hening,
Di bawah sinar rembulan yang pucat,
Hati ini bergetar, terperangkap dalam kesedihan,
Seperti bayangan yang tak pernah beranjak.
Suara angin berbisik lembut,
Menggugah kenangan yang tersimpan rapat,
Setiap detik terasa begitu lambat,
Seakan waktu ingin mengulangi luka yang pernah ada.
Air mata jatuh, membasahi bantal,
Menjadi saksi bisu dari kepedihan jiwa,
Di ruang sunyi, hanya ada deru nafas,
Mencari harapan di antara kepingan duka.
Namun, di balik kesedihan ini,
Ada pelajaran yang tak ternilai,
Bahwa setiap malam yang kelam,
Akan berganti dengan cahaya pagi yang cerah.
Dengan harapan yang perlahan tumbuh,
Aku menyusun kembali serpihan hati,
Sepertiga malam ini, meski penuh rasa sakit,
Akan kuhadapi dengan keteguhan jiwa.
0 comments:
Post a Comment