Saturday, 19 October 2024

Senyummu Bukan Untukku

 


Kau datang dengan sinar lembut,

Membawa harapan, rasa yang mendalam.

Namun, cinta ini tak terbalas,

Seperti embun pagi yang sirna oleh mentari.


Setiap bait yang kutuliskan,

Adalah curahan jiwa yang tak terucap.

Meski hatiku bergetar,

Kau hanya melihatku dari kejauhan.


Kau tersenyum, namun itu bukan untukku,

Langkahmu menjauh, membekas di hati.

Kata-kata indah yang kupersembahkan,

Hanya angin lalu, tak sempat kau dengar.


Aku mengerti, cinta tak bisa dipaksa,

Seperti air yang mengalir, takkan terhenti.

Namun, meski kau menolak,

Cintaku tetap ada, dalam diam yang abadi.


Biarlah puisi ini menjadi saksi,

Kanvas rasa yang tak kan pudar.

Walau kau pergi, ku tetap menanti,

Dalam setiap bait, namamu terukir selamanya.

0 comments:

Post a Comment