Jangan lupa membaca artikel tentang bisnis di > Informasi bisnis terbaik 2020.
Halo Sahabat Ahzaa Media, pada pembelajaran Bahasa Indonesia kali ini, kami ingin membahas mengenai Frase. Apakah frase itu? Apa saja jenis- jenis frase dalam bahasa Indonesia? Dalam pembahasan ini akan kami coba bahas satu persatu secara lengkap. Nah, sebelum masuk ke materi lebih jauh mengenai frase, pertama- tama kita bahas tentang pengertian frase terlebih dahulu. Frase merupakan satuan bahasa yang terdiri dari dua kata atau lebih yang tidak melampui batas fungsi unsur klausa atau kalimat.
Pembagian Frase
Pembagian frase dibagi menjadi dua macam yaitu berdasarkan distribusi menurut unsurnya dan berdasarkan persamaan distribusi dengan golongan kata yang menjadi unsur intinya. Dan pada bagian berikut ini akan kami bahas satu persatu dari pembagian frase yang sudah kami sebutkan sebelumnya.
(1) Berdasarkan distribusi menurut unsurnya
Berdasarkan distribusi menurut unsurnya, frase dibedakan menjadi frase eksosentris dan endosentris. Frase eksosentris tidak mempunyai distribusi yang sama dengan semua unsurnya. Sebagai contoh bisa kita lihat dalam kata- kata berikut ini, "di teras", "pada ayahnya", "ke pasar", dan sebagainya.
Frase endosentrik mempunyai distribusi yang sama dengan unsurnya, baik semua unsurnya maupun salah satu unsurnya. Dalam hal ini frase endosentrik dibedakan menjadi tiga yaitu Yang pertama, frase endosentrik yang koordinatif yaitu frase yang terdiri dari unsur- unsur yang setara. Contohnya suami istri, lima enam (bulan), bekerja dan berdoa. Dan bentuk yang kedua adalah frase endosentrik yang atributif, terdiri atas unsur- unsur yang tidak setara, misalnya pada frase "halaman luas"; halaman disebut dengan unsur pusat ( UP) sedangkan luas berfungsi sebagai atributif, kemudian pada frase "sedang belajar"; kata "sedang" sebagai atribut dan "belajar" sebagai unsur pusat (UP). Dan bentuk frase endosentrik yang terakhir adalah frase endosentrik apositif yaitu frase yang atributnya berupa aposisi. Untuk lebih jelasnya bisa kita lihat dalam contoh berikut ini, " Hendra, teman sekelasku, ..." ( teman sekelasku bertindak sebagai atributif)
(2) Berdasar persamaan distribusi
Berdasarkan persamaan distribusi dengan golongan/ kata yang menjadi unsur intinya, frase dibagi menjadi frase nominal, frase verbal, frase bilangan, frase keterangan, frase depan, dan frase adjectival/ sifat. Jenis yang pertama adalah Frase nominal yang merupakan frase yang unsur pusatnya berupa Nominal atau kata benda, contohnya "siswa baru", "kantor pos", "gaun mahal", dan sebagainya. Jenis yang kedua Frase verbal yaitu frase yang unsur pusatnya berupa verbal contoh frase ini adalah "telah singgah", "sedang berjumpa", "sudah pergi" dan sebagainya. Ketiga, Frase bilangan atau numeral yaitu frase yang unsur pusatnya berupa kata atau bilangan contohnya "lima kilometer", "sepuluh ekor", dan sebagainya. Keempat, frase keterangan yaitu frase yang mempunyai distribusi yang sama dengan kata keterangan. Contoh dari frase ini adalah "tadi pagi", "besok malam", "sekarang ini", dan sebagainya. Kelima, frase depan atau preposisional yaitu frase yang terdiri atas kata depan (preposisi) sebagai penandanya. Contoh dari frase depan adalah "di kota", "ke Jakarta", "tentang masa depan", dan sebagainya. Dan yang terakhir adalah frase adjectiva atau sifat yaitu frase yang intinya berupa kata sifat ( adjectiva). Contoh dari frase adjectiva adalah " terlalu mahal", "sangat tinggi", dan sebagainya.
Contoh soal
Ilustrasi :Frase |
Pembagian Frase
Pembagian frase dibagi menjadi dua macam yaitu berdasarkan distribusi menurut unsurnya dan berdasarkan persamaan distribusi dengan golongan kata yang menjadi unsur intinya. Dan pada bagian berikut ini akan kami bahas satu persatu dari pembagian frase yang sudah kami sebutkan sebelumnya.
(1) Berdasarkan distribusi menurut unsurnya
Berdasarkan distribusi menurut unsurnya, frase dibedakan menjadi frase eksosentris dan endosentris. Frase eksosentris tidak mempunyai distribusi yang sama dengan semua unsurnya. Sebagai contoh bisa kita lihat dalam kata- kata berikut ini, "di teras", "pada ayahnya", "ke pasar", dan sebagainya.
Frase endosentrik mempunyai distribusi yang sama dengan unsurnya, baik semua unsurnya maupun salah satu unsurnya. Dalam hal ini frase endosentrik dibedakan menjadi tiga yaitu Yang pertama, frase endosentrik yang koordinatif yaitu frase yang terdiri dari unsur- unsur yang setara. Contohnya suami istri, lima enam (bulan), bekerja dan berdoa. Dan bentuk yang kedua adalah frase endosentrik yang atributif, terdiri atas unsur- unsur yang tidak setara, misalnya pada frase "halaman luas"; halaman disebut dengan unsur pusat ( UP) sedangkan luas berfungsi sebagai atributif, kemudian pada frase "sedang belajar"; kata "sedang" sebagai atribut dan "belajar" sebagai unsur pusat (UP). Dan bentuk frase endosentrik yang terakhir adalah frase endosentrik apositif yaitu frase yang atributnya berupa aposisi. Untuk lebih jelasnya bisa kita lihat dalam contoh berikut ini, " Hendra, teman sekelasku, ..." ( teman sekelasku bertindak sebagai atributif)
(2) Berdasar persamaan distribusi
Berdasarkan persamaan distribusi dengan golongan/ kata yang menjadi unsur intinya, frase dibagi menjadi frase nominal, frase verbal, frase bilangan, frase keterangan, frase depan, dan frase adjectival/ sifat. Jenis yang pertama adalah Frase nominal yang merupakan frase yang unsur pusatnya berupa Nominal atau kata benda, contohnya "siswa baru", "kantor pos", "gaun mahal", dan sebagainya. Jenis yang kedua Frase verbal yaitu frase yang unsur pusatnya berupa verbal contoh frase ini adalah "telah singgah", "sedang berjumpa", "sudah pergi" dan sebagainya. Ketiga, Frase bilangan atau numeral yaitu frase yang unsur pusatnya berupa kata atau bilangan contohnya "lima kilometer", "sepuluh ekor", dan sebagainya. Keempat, frase keterangan yaitu frase yang mempunyai distribusi yang sama dengan kata keterangan. Contoh dari frase ini adalah "tadi pagi", "besok malam", "sekarang ini", dan sebagainya. Kelima, frase depan atau preposisional yaitu frase yang terdiri atas kata depan (preposisi) sebagai penandanya. Contoh dari frase depan adalah "di kota", "ke Jakarta", "tentang masa depan", dan sebagainya. Dan yang terakhir adalah frase adjectiva atau sifat yaitu frase yang intinya berupa kata sifat ( adjectiva). Contoh dari frase adjectiva adalah " terlalu mahal", "sangat tinggi", dan sebagainya.
Contoh soal
Karena pengaruh globalisasi dan tuntutan kebutuhan, masyarakat akan mengalami pergeseran apresiasi dan cara pandang terhadap berbagai aspek kehidupan.
Frase verbal dalam pernyataan diatas adalah ....
A. Pengaruh globalisasi
B. akan mengalami
C. cara pandang
D. pergeseran apresiasi
E. tuntutan kehidupan
Jawaban : B
Pembahasan :
Frase verbal yaitu frase yang unsur pusatnya berupa verbal atau kata kerja. Maka jawaban yang benar adalah "akan mengalami"
Demikian pembahasan kami mengenai pengertian dan jenis frase dalam bahasa Indonesia. Nantikan pembahasan- pembahasan materi bahasa Indonesia dari kami berikutnya. Semoga bermanfaat.
Sumber http://www.ahzaa.net/Selain sebagai media informasi pendidikan, kami juga berbagi artikel terkait bisnis.
0 comments:
Post a Comment