Saturday, 12 March 2016

Jenis-Jenis Karangan

Jangan lupa membaca artikel tentang bisnis di > Informasi bisnis terbaik 2020.

Ada lima jenis karangan:
1. Eksposisi, ialah karangan yang berisi penjelasan-penjelasan atau paparan yang dapat memperluas pengetahuan pembaca.

Contoh:
Membaca intensif merupakan kegiatan membaca secara teliti atau membaca secata seksama bacaan berupa teks. Tujuan membaca dengan cara ini untuk mendapatkan pemahaman isi bacaan secara tepat dan rinci. Misalnya,  mengetahui hal-hal yang diperlukan.

2. Argumentasi, ialah karangan yagn berisi pendapat yang disertai pembahasan logis dan diperkuat dengan fakta-fakta sehingga pendapat itu diterima kebenarannya.

Contoh:
Air yang tergenang seperti di kaleng-kaleng bekas dan di selokan harus dibersihkan. Air yang tergenang itu tidak boleh dibiarkan karena akan menjadi sarang nyamuk. Nyamuk akan bertelur dan berkembang  biak di genangan air tersebut.

3. Persuasi, ialah karangan yang berisi imbauan atau ajakan kepada orang-orang tertentu, kelompok atau masyarakat tentang sesuatu. Agar hal yang disampaikan itu dapat mempengaruhi orang lain, harus pula disertai penjelasan dan fakta-fakata.

Contoh:
Penggunaan pestisida dan pupuk kimia untuk tanaman dalam jangka waktu lama tidak lagi menyuburkan tanaman dan memberantas hama. Pestisida justeru dapat mencemari lingkungan dan menjadikan tanah lebih keras sehingga perlu pengolahan dengan biaya yang tinggi. Oleh sebab itu, hindarilah penggunaan pestisida secara berlebihan.

4. Narasi, ialah karangan yang berisi cerita, ada pelaku, peristiwa, konflik, dan penyelesaiannya.

Contoh:
Hafiz terkejut mendengar suara kemenakannya itu. Dengan segera ditariknya tali timba pengangkat tanah, tempat Abdullah bergantung. Ketika itu tampaklah oleh Hafiz mata air berbusa-busa naik ke atas dengan cepat, besar, dan jernih.
Lihat juga: Menulis Paragraf Narasi (Cerita)
5. Deskripsi, ialah karangan yang berisi pengalaman suatu yang dilihat, dirasa, didengar, dialamai, dan sebagainya, sehingga membuat pembaca seolah-olah melihat, merasa, mendengar, mengalami, dan sebagainya, apa yang digambarkan tersebut (memfungsikan pancaindra si pembaca).

Contoh:
Malam itu indah sekali. Bintang-bintang di langit berkelap-kelip memancarkan cahaya. Udara dingin menusuk kulit. Sesekali terdengar suara jangkrik mengusik sepinya malam.

Pendeskripsian tersebut mengaktifkan indra pengelihatan/mata, perasa/peraba, dan pendengaran/telinga.

Sumber http://basindon.blogspot.com/

Selain sebagai media informasi pendidikan, kami juga berbagi artikel terkait bisnis.

0 comments:

Post a Comment