Saturday, 12 March 2016

Pola Penyerangan, Pertahanan, dan Perwasitan dalam Bola Voli

Jangan lupa membaca artikel tentang bisnis di > Informasi bisnis terbaik 2020.

Taktik penyerangan diartikan sebagai siasat untuk mengharuskan regu lawan bertindak mengikuti regu yang menjalankan penyerangan. Keberhasilan suatu penyerangan sebagian besar tergantung dari pemberi bola pada pemain penyerang yang bersangkutan.

Taktik penyerangan diartikan sebagai siasat untuk mengharuskan regu lawan bertindak mengik Pola Penyerangan, Pertahanan, dan Perwasitan dalam Bola Voli

1. Pola Penyerangan

a. Sistem penyerangan

Sistem penyerangan adalah bentuk-bentuk formasi tertentu dalam penyerangan suatu tim bola voli. Jenis-jenis pemain sesuai dengan tugas dan fungsinya dapat dibagi menjadi 3 yaitu.
  1. Smasher/Su bertugas sebagai penyerang utama.
  2. Set-uper/Su bertugas sebagai pengumpan ke smasher.
  3. Universaler/U bertugas dan berfungsi serbaguna.

b. Teknik-teknik penyerangan

Smash merupakan suatu keahlian yang penting untuk mendapatkan angka. Seorang pemain yang pandai melakukan smash atau smasher harus memiliki kegesitan dan mempunyai kemampuan memukul bola sekeras mungkin. Ada 3 macam smash antara lain.
  1. Frontal smash atau smash depan.
  2. Frontal smash dengan twist atau smash depan dengan putaran.
  3. Dump/smash pura-pura.

2. Pola Pertahanan

Pertahanan merupakan basis utama untuk melakukan serangan terhadap regu lawan. Tanpa adanya pertahanan yang sempurna seperti halnya menerima servis, smash dan passing bola dari serangan lawan, mustahil rangkaian serangan dapat dilakukan dengan produktif.

a. Blok 1 pemain/sistem 1:3:2

Artinya blok dilakukan satu pemain, pertahanan daerah tengah 3 pemain dan pertahanan belakang 2 pemain. Sistem ini digunakan untuk menghadapi smash lemah, plesing, dink dan bola jauh dari net sebelum diserang lawan.

b. Blok 2 pemain/sistem 2:2:2

Artinya 2 orang pemain melakukan blok, 2 orang sebagai pemain pertahanan tengah, 2 orang sebagai pemain pertahanan belakang.

c. Blok 3 pemain/sistem 3:1:2

Artinya 3 orang pemain melakukan blok, 1 orang pemain bertahan di lapangan tengah dan 2 orang pemain bertahan di lapangan belakang. Sistem ini digunakan untuk menghadapi smasher yang produktif dan kreatif.

3. Perwasitan dalam Bola Voli

Pertandingan bola voli dipimpin oleh seorang wasit utama (wasit I) yang dibantu wasit II. Untuk memenuhi seorang wasit harus memenuhi syarat-syarat yang telah diterapkan PBSI sebagai induk bola voli Indonesia.

a. Syarat-syarat menjadi Wasit Bola Voli

Berikut ini syarat-syarat menjadi wasit bola voli.
  1. Sehat jasmani dan rohani.
  2. Berbakat menjadi wasit.
  3. Memiliki ketertarikan terhadap permainan bola voli.
  4. Minimal lulusan SMA atau sederajat.
  5. Berumur antara 20-40 tahun.
  6. Berdedikasi tinggi.
  7. Menjadi anggota salah satu perkumpulan bola voli.

b. Pakaian dan Perlengkapan Wasit

Wasit bola voli harus mengenakan atribut sesuai ketentuan selama memimpin pertandingan. Berikut ini kelengkapan yang harus dipakai wasit saat memimpin pertandingan.
  1. Memakai celana dan baju kaos berkerah.
  2. Memakai sepatu karet putih.
  3. Memakai badge wasit sesuai klasifikasinya.

c. Tugas, Kugas, Kewajiban, dan Wewenang Wasit

1. Tugas Wasit
  1. Memimpin jalannya pertandingan agar berjalan lancar. Oleh karena itu seorang wasit harus tegas dalam mengambil keputusan tidak memihak salah satu tim (netral), dan bersikap objektif.
  2. Meningkatkan keterampilan, kemampuan, dan pengetahuan tentang seluk beluk perwasitan bola voli. Hal ini dapat dilakukan dengan mencari informasi terkini serta belajar dari wasit yang lebih profesional dan kaya pengalaman mewasiti.
  3. Menyebarluaskan peraturan permainan di masyarakat.
  4. Meningkatkan mutu perwasitan, khususnya di masyarakat dan di Indonesia pada umumnya.
2. Kewajiban dan Wewenang Wasit
  1. Berkewajiban memimpin pertandingan bola voli baik di tingkat cabang, daerah, nasional, maupun internasional.
  2. Tidak berhak memimpin pertandingan di atas klasifikasi sertifikat yang dimilikinya.

d. Prosedur Mewasiti

Dimulai dan diakhirinya pertandingan serta dihentikannya sejenak pertandingan karena adanya pelanggaran, ditandai dengan ditiupnya peluit.

Peniupan peluit selama pertandingan berlangsung hanya boleh dilakukan oleh wasit I dan wasit II. Berikut ini beberapa prosedur yang harus diikuti wasit selama memimpin pertandingan bola voli.
  1. Wasit I memberikan tanda untuk service yang memulai suatu pertandingan.
  2. Wasit I dan wasit II memberikan tanda pada akhir suatu permainan (bola mati, setelah mereka merasa yakin bahwa terjadi suatu kesalahan serta mereka mereka telah memahami sifat pelanggarannya).
  3. Penipuan peluit pada bola mati bertujuan untuk menunjukkan bahwa mereka menyetujui atau menolak suatu permohonan regu.
  4. Wasit I dapat meniup peluit untuk memberikan peringatan atau menjatuhkan hukuman salah satu sikap anggota pemain atau regu itu sendiri.
  5. Pada waktu wasit meniup peluit untuk memberikan tanda penghentian permainan, mereka harus sudah bisa menunjuk sifat sikap kesalahan dan isyarat tangan yang resmi, pemain yang bersalah, serta regu giliran yang melakukan service, sekaligus memberikan tanda apakah ada regu yang mendapatkan angka dari kesalahan itu.
  6. Wasit dan hakim garis harus dapat menunjukkan sifat kesalahan dengan isyarat tangan yang resmi atau suatu pengajuan penghentian seperti berikut ini. Isyarat hanya dilakukan untuk seketika yaitu dilakukan dengan satu tangan untuk menunjukkan regu yang bersalah atau yang menunjukkan permohonan. Setelah itu wasit menunjukkan pemain yang bersalah jika penghentian itu karena kesalahan.Wasit mengakhiri dengan menunjukkan regu yang mendapat giliran service.

e. Posisi Wasit

Selama menjalankan tugasnya wasit I dan II menempati posisinya di sisi kanan dan kiri lapangan sesuai dengan ketentuan berikut ini.
  1. Wasit I berada dalam posisi duduk atau berdiri di atas kursi wasit yang berada di salah satu ujung net. Area pandangan kira-kira 50 cm di atas garis horizontal permukaan atas net.
  2. Wasit II menjalankan tugas sambil berdiri di sisi lain berseberangan serta menghadap wasit I ketika suatu regu melakukan service, dia harus berdiri di sepanjang daerah depan penerima service. Setelah itu dia boleh pindah ke depan meja pencatat.

Nah itu lah pembahasan mengenai Pola Penyerangan, Pertahanan, dan Perwasitan dalam Bola Voli, semoga pembahasan ini bisa menambah wawasan dan membantu teman-teman untuk memudahkan pembelajaran. 

Sumber https://materiku86.blogspot.com/

Selain sebagai media informasi pendidikan, kami juga berbagi artikel terkait bisnis.

0 comments:

Post a Comment