Jangan lupa membaca artikel tentang bisnis di > Informasi bisnis terbaik 2020.
Pembelajaran Kolaboratif atau Collaborative Learning adalah situasi dimana terdapat dua atau lebih orang belajar atau berusaha untuk belajar sesuatu secara bersama-sama.
Tidak seperti belajar sendirian, orang yang terlibat dalam collaborative learning memanfaatkan sumber daya dan keterampilan satu sama lain (meminta informasi satu sama lain, mengevaluasi ide-ide satu sama lain, memantau pekerjaan satu sama lain, dll).
Tidak seperti belajar sendirian, orang yang terlibat dalam collaborative learning memanfaatkan sumber daya dan keterampilan satu sama lain (meminta informasi satu sama lain, mengevaluasi ide-ide satu sama lain, memantau pekerjaan satu sama lain, dll).
Lebih khusus, collaborative learning didasarkan pada model di mana pengetahuan dapat dibuat dalam suatu populasi di mana anggotanya secara aktif berinteraksi dengan berbagi pengalaman dan mengambil peran asimetri (berbeda).
Dengan kata lain, collaborative learning mengacu pada lingkungan dan metodologi kegiatan peserta didik melakukan tugas umum di mana setiap individu tergantung dan bertanggung jawab satu sama lain.
Hal ini juga termasuk percakapan dengan tatap muka dan diskusi dengan komputer (forum online, chat rooms, dll.). Metode untuk memeriksa proses collaborative learning meliputi analisis percakapan dan analisis wacana statistik.
Hal ini juga termasuk percakapan dengan tatap muka dan diskusi dengan komputer (forum online, chat rooms, dll.). Metode untuk memeriksa proses collaborative learning meliputi analisis percakapan dan analisis wacana statistik.
Ada empat sifat kelas atau pembelajaran kolaboratif. Dua sifat berkenaan dengan perubahan hubungan antara guru dan peserta didik. Sifat ketiga berkaitan dengan pendekatan baru dari penyampaian guru selama proses pembelajaran. Sifat keempat menyatakan isi kelas atau pembelajaran kolaboratif.
1. Guru dan peserta didik saling berbagi informasi,
2. Berbagi tugas dan kewenangan,
3. Guru sebagai mediator,
4. Kelompok peserta didik yang heterogen.
Contoh - Contoh Pembelajaran Kolaboratif
A. Model Pembelajaran Card Sort (Sortir Kata)
Guru ingin mengajarkan tentang konsep, penggolongan sifat, fakta, atau mengulangi informasi tentang objek. Untuk keperluan pembelajaran ini dia menggunakan media sortir kartu (card sort). Prosedurnya dapat dilakukan seperti berikut ini :
- Kepada peserta didik diberikan kartu indeks yang memuat informasi atau contoh yang cocok dengan satu atau lebih katagori.
- Peserta didik diminta untuk mencari temannya dan menemukan orang yang memiliki kartu dengan katagori yang sama.
- Berikan kepada peserta didik yang kartu katagorinya sama menyajikan sendiri kepada rekannya.
- Selama masing-masing katagori dipresentasikan oleh peserta didik, buatlah catatan dengan kata kunci (point) dari pembelajaran tersebut yang dirasakan penting.
Langkah-langkah penerapan model pembelajaran Sortir Kata / Card Sort :
- Motivasi
- Membagi kertas berisi tulisan secara acak
- Menempelkan induk tulisan di papan tulis
- Mengelompokkan siswa sesuai kelompok
- Menyesuaikan dengan induk kata
- Presentasi
Kartu disimpan di atas meja, siswa di suruh ke depan satu persatu, dan mencocokkan anak kata dengan kuncinya.
B. Model Pembelajaran Tim Siswa Kelompok Prestasi (Student Teams Achievement Divisions / Stad)
Langkah-langkah penerapan model pembelajaran Tim Siswa Kelompok Prestasi (Student Teams Achievement Divisions / STAD) adalah :
- Menyajikan pelajaran (presentasi).
- Belajar dalam tim:
- Bagi siswa dalam kelompok (terbagi habis).
- Tugaskan untuk menguasai materi yang telah dipresentasikan.
- Bagikan LKS aatu materi lain.
- Anjurkan pada tiap tim bekerja dalam duaan atau tigaan (anjurkan saling mengecek)
- Beri penekanan, mereka tidak boleh mengakhiri sebelum yakin seluruh anggota paham/menjawab benar 100%.
- Pastikan siswa memahami bahwa LKS itu untuk belajar – bukan hanya untuk diisi dan dikumpulkan.
- Berikan lembar kunci jawaban LKS.
- Berikan kesempatan saling menjelaskan jawaban, tidak hanya mencocokkan.
- Bila ada pertanyaan, mintalah dulu kepada teman, baru ke guru.
- Pada saat siswa bekerja dalam tim, berikan penguatan.
- Berikan kuis:
- Beri waktu cukup.
- Jangan biarkan bekerjasama.
- Kumpulkan hasil atau mintalah bertukar jawaban (memeriksa hasil).
- Buatlah skor individu dan skor tim.
- Pengakuan kepada prestasi tim.
C. Model Pembelajaran Jigsaw (Model Tim Ahli)
Langkah-langkah penerapan model pembelajaran Tim Ahli / Jigsaw, yaitu :
- Siswa dikelompokkan (4 orang).
- Setiap siswa diberi materi yang berbeda.
- Setiap siswa membaca tugas bagiannya.
- Siswa yang memiliki nomor sama berkumpul dalam satu kelompok (tim ahli).
- Siswa kembali ke kelompok semula.
- Secara bergantian mempresentasikan hasil jawaban tim ahli kepada teman lainnya, semua anggota kelompok mencatat hasil.
- Kesimpulan – penguatan dari guru
Pelaksanaan teknik Jigsaw dalam kegiatan pembelajaran:
- Menginformasikan kompetensi dasar secara jelas.
- Menginformasikan tema/topik ………………. disertai penjelasan singkat atau meminta siswa mengamati, membaca, dan lain-lain, yang sama sesuai tema/ topik ...…………
- Menempatkan siswa secara heterogen dalam kelompok kecil (kelompok koopratif):
- Kelas dibagi menjadi ……….. kelompok.
- Tiap kelompok terdiri dari ………. siswa.
- Menyampaikan tugas-tugas yang harus dikerjakan siswa:
- Tugas individu sebanyak …….. tugas (sesuai jumlah siswa tiap kelompok).
- Tugas kelompok sebanyak ……… tugas (sesuai jumlah kelompok).
- Meminta siswa menemui anggota kelompok lain yang mempunyai tugas individu yang sama untuk:
- Belajar bersama.
- Menjadi ahli informasi.
- Merencanakan cara memberikan informasi.
- Meminta siswa untuk kembali ke kelompok kooperatif (………. serangkai):
- Berbagai informasi (sesuai tugas individu).
- Mengerjakan tugas kelompok.
- Meminta kelompok menginformasikan hasil tugas kelompok dilanjutkan tanggapan dari kelompok lain.
- Pembenaran/pelurusan hasil kerja kelompok.
D. Model Pembelajaran Group Investigation (Sharan, 1992)
Model pembelajaran Group Investigation merupakan metode pembelajaran kooperatif yang paling kompleks. Langkah-langkah penerapannya adalah :
- Guru membagi kelas dalam beberapa kelompok heterogen
- Guru menjelaskan maksud pembelajaran dan tugas kelompok
- Guru memanggil ketua kelompok dan setiap kelompok mendapat tugas satu materi/tugas yang berbeda dari kelompok lain
- Masing-masing kelompok membahas materi yang sudah ada secara kooperatif yang bersifat penemuan
- Setelah selesai diskusi, juru bicara kelompok menyampaikan hasil pembahasan kelompok
- Guru memberikan penjelasan singkat sekaligus memberi kesimpulan
- Evaluasi
- Penutup
E. Model Pembelajaran Cooperative Integrated Reading And Composition (Circ) Kooperatif Terpadu Membaca Dan Menulis (Steven & Slavin, 1995)
Langkah-langkah penerapan model pembelajaran Cooperative Integrated Reading And Composition (CIRC) :
- Membentuk kelompok yang anggotanya 4 orang secara heterogen
- Guru memberikan wacana/kliping sesuai dengan topik pembelajaran
- Peserta didik bekerja sama saling membacakan dan menemukan ide pokok dan memberi tanggapan terhadap wacana/kliping dan ditulis pada selembar kertas
- Mempresentasikan/membacakan hasil kelompok
- Guru membuat kesimpulan bersama
- Penutup
F. Model Pembelajaran Inkuiri Dasar
Langkah-langkah pembelajaran Inkuiri Dasar, yaitu :
- Pengalaman awal : Kegiatan eksplorasi.
- Pertanyaan : Mengajukan pertanyaan dan pembelajaran dikembangkan seputar pertanyaan.
- Alternatif : Mengusulkan sejumlah alternatif yang masuk akal untuk menjawab pertanyaan (alternatif jawaban yang lain juga mungkin muncul pada tahap pengumpulan data selanjutnya.
- Data : Mengumpulkan data setiap alternatif jawaban yang diajukan.
- Sintesis :Menarik kesimpulan dengan memilih alternatif jawaban terbaik atas pertanyaan yang dikaji.
- Menilai kesimpulan : Menilai/mengukur apakah kesimpulan itu bisa menjawab pertanyaan dengan pas.
- Mengemukakan kesimpulan : Menyusun laporan dan presentasi kesimpulan.
Selain sebagai media informasi pendidikan, kami juga berbagi artikel terkait bisnis.
0 comments:
Post a Comment