Thursday, 13 February 2020

Saham Indonesia Tidak Terpercaya?

Di saat turun-turunnya harga saham, banyak pendapat yang mengatakan: 

"Beli saham Indonesia itu nggak aman, turun terus. Mending beli gold aja"
"Jangan beli saham, harga saham itu nggak pasti" 
"Saham itu berbahaya, mending deposito saja" 
"Hati-hati beli saham, saham banyak bandarnya" 

Pendapat-pendapat seperti ini banyak sekali saya jumpai, bahkan beberapa yang mengatakan hal tersebut adalah orang-orang yang sudah pernah mencoba dunia saham. 

Ditambah lagi banyaknya kasus-kasus negatif yang seringkali menjebak investor ritel, seperti kasus Jiwasraya, kasus Asabri, saham AISA, kasus-kasus saham IPO seperti POSA dan lain2. Baca juga: Saham Gorengan: Belajar dari Kasus Jiwasraya. 

Apalagi sekarang mayoritas saham yang IPO di Bursa, banyak yang tidak likuid, laporan keuangannya tidak meyakinkan, dan hanya terkesan masuk Bursa "asal-asalan". Saham BAPI misalnya, yang baru beberapa bulan listing di Bursa Efek sudah menjadi saham gocap (Rp50). 

Dengan banyaknya catatan kelam di pasar saham Indonesia, saya rasa wajar kalau banyak trader / investor yang mulai pesimis, bahkan takut untuk masuk ke pasar saham. 

Jadi, apakah benar saham Indonesia itu sekarang sudah tidak terpercaya lagi? 

Harus saya akui bahwa tidak semua saham itu bagus untuk dibeli. Terutama kalau tujuan anda adalah untuk investasi saham jangka panjang (diatas 1 tahun), ada banyak saham yang TIDAK TERPERCAYA untuk investasi. 

Mengapa? Karena seperti yang saya tuliskan diatas tadi, bahwa banyak saham yang masuk Bursa hanya terkesan "asal-asalan", banyak saham yang kinerja fundamentalnya jelek, banyak saham yang tidak menunjukkan prospek jangka panjang yang bagus (manajemennya bermasalah, produk di pasaran tidak jelas). 

Tapi di sisi lain, banyak juga saham yang bagus, baik untuk disimpan jangka panjang, maupun saham-saham yang bagus untuk ditradingkan. Di web Saham Gain ini saya juga sudah banyak membahas ulasan-ulasan dan analisa saham. 

Berdasarkan pengalaman pribadi, pasar saham Indonesia tetap merupakan sarana trading dan investasi yang SANGAT BAGUS. Namun dengan catatan: Pengetahuan saham (analisis teknikal & analisis fundamental + pemahaman tentang pergerakan market) harus anda pelajari. 

Tugas anda sebagai trader ataupun investor saham, anda harus SELEKTIF dalam memilih saham. Agar anda bisa menjadi trader yang selektif, pengetahuan saham adalah hal utama yang perlu anda kuasai. 

Karena ada saham-saham yang bagus, dan banyak juga saham2 yang tidak terpercaya (dalam konteks fundamental dan teknikalnya benar2 jelek dan tidak layak untuk dibeli / disimpan). 

Nah, kalau anda tidak bisa menjadi trader / investor yang selektif. Jika anda tidak memiliki pengetahuan dan basic2 yang diperlukan untuk trading & investasi, ya pasar saham akan menjadi "tidak terpercaya" untuk anda. Demikian juga sebaliknya.

Dan untuk menghadapi bearish market itu sendiri, kita tidak perlu panik. Karena di pasar saham ada yang namanya 'siklus pasar' dan itu pasti terjadi. Saham2 dalam jangka panjang juga tetap berada di jalu uptrend. Saya juga sudah menuliskan di pos ini: Saham-saham untuk Jangka Panjang

"Tapi Pak Heze, bagaimana dengan kasus-kasus saham IPO atau kasus2 saham gorengan yang selalu memakan korban trader ritel? Bukankah itu membuat pasar saham kita menjadi semakin jelek?" Tanya anda 

Pertanyaan bagus. Di pasar saham manapun saya yakin pasti ada saham2 yang jelek. Namun, apakah kita perlu memilih saham-saham tersebut untuk dibeli? 

Well, saya rasa tidak. Masih banyak pilihan saham yang bagus. Kalau anda mau baca-baca lagi ulasan saya disini: Investasi Saham yang Sehat! Saya pernah menuliskan tentang membangun investasi saham yang benar, termasuk cara-cara kita untuk 'memerangi' saham2 yang menjebak. 

Analoginya, di dunia ini pasti ada hal yang jelek / buruk / negatif. Dan pasti ada juga hal yang bagus / positif / membangun. Sebagai manusia, kita harus menghindari hal2 yang jelek tersebut, dan memilih untuk melakukan hal2 yang positif dan membangun. 

Di pasar saham pun juga demikian. Anda tidak perlu memilih saham2 yang jelek (walaupun ada), dan pilihlah saham2 yang baik. Pengetahuan dan analisa diperlukan agar anda bisa membangun investasi dan trading saham yang profit dan sehat.

0 comments:

Post a Comment