Jangan lupa membaca artikel tentang bisnis di > Informasi bisnis terbaik 2020.
Assalamualaikum wr.wb
Salam maju bersama
Tidak dipungkiri bahwa manusia adalah tempatnya lupa dan khilaf. Sebagai seorang pendidikpun harus menerima kritik dan saran yang membangun maupun tidak membangun. Dari beberapa pengalaman saya, keluhan terjadi ketika seseorang sudah merasa zona amannya terusik atau bisa disebut terancam. Seperti contohnya di bawah ini :
Salam maju bersama
Tidak dipungkiri bahwa manusia adalah tempatnya lupa dan khilaf. Sebagai seorang pendidikpun harus menerima kritik dan saran yang membangun maupun tidak membangun. Dari beberapa pengalaman saya, keluhan terjadi ketika seseorang sudah merasa zona amannya terusik atau bisa disebut terancam. Seperti contohnya di bawah ini :
“Waduuh BBM naik, payah nih pemerintah bikin susah hidup rakyatnya aja?!”, kalimat ini banyak saya dengar saat mendengar kabar bahwa Pemerintah akan maupun setelah menaikan harga BBM bersubsidi sebesar Rp. 2.000,-. Kemudian keluhan dan hujatan itu akan menular pada orang lain yang mendengarnya, sehingga secara beramai-ramai kita mengeluh dan menghujat atas apa yang kita dengar itu. Sebagai guru saya pun kena imbas dari dari kenaikan BBM, yang membuat saya terpaksa hunting sekolah baru.
Sadarkah kita bahwa kita telah memulai hari kita dengan merusak jiwa dan tubuh kita sendiri ?! Sayangnya, seringkali kita tidak sadar melakukannya dan bahkan akan sering mengulanginya setiap hari. Kita tidak sadar BAHAYAnya selalu mengeluh, apa aja sih ? yuuk kita simak dibawah ini..
Mengeluh adalah bentuk ketidak puasan seseorang terhadap suatu hal, apakah terhadap pasangan hidup, pekerjaan, masa lalu, kondisi sosial ekonomi dan masih banyak lagi. Dampak dari orang yang sering mengeluh adalah :
1. Meningkatnya tingkat stress dan emosi negatif pada dirinya, sehingga makin tertekan, rendah diri, dan tidak bisa berpikir positif.
2. Menurunkan kekebalan tubuh (immunitas) yang berpotensi membuka peluang pada berbagai virus dan kuman penyakit untuk “singgah dan menetap” di tubuhnya. (Prof. Suzane Segertorm, Univ. of Kentucky).
3. Di jauhi dari lingkungan sosial/pergaulan, karena orang lain lama kelamaan akan merasa jenuh bergaul dengan orang yang selalu berkeluh kesah.
Daripada sibuk berkeluh kesah dan hujat sana sini, alangkah lebih baiknya jika kita selalu mengawali dan menjalani hari-hari kita dengan sikap yang positif, antara lain :
1. Bersyukur
Menurut pakar psikologi “sikap bersyukur adalah Emosi yang tersehat” karena menghasilan sikap emosional yang lebih daripada sikap yang lain (Hans Seyle, Pakar Stress).
Dan agama pun mengajarkan hal yang sama, ketika bersyukur kepada Allah, maka Allah akan tambahkan nikmat itu menjadi semakin banyak
وَإِذْ تَأَذَّنَ رَبُّكُمْ لَئِنْ شَكَرْتُمْ لَأَزِيدَنَّكُمْ وَلَئِنْ كَفَرْتُمْ إِنَّ عَذَابِي لَشَدِيدٌ
“Dan (ingatlah juga), tatkala Rabbmu memaklumkan; “Sesungguhnya jika kamu bersyukur, pasti Kami akan menambah (nikmat) kepadamu, dan jika kamumengingkari (nikmat-Ku), maka sesungguhnya azab-Ku sangat pedih” (Qs. Ibrahim: 7).
2. Jangan ikut-ikutan berkeluh kesah
Secara umum, jika ada orang yang mengeluh akan memiliki potensi menular pada yang mendengarnya. Waspadailah, jika anda mendengar ada yang mengeluh jangan lah langsung anda respons dan setujui keluhan tersebut, karena secara tak langsung anda sudah ikut mengeluh.
3. . Ingatlah bahwa UCAPAN dan PIKIRAN kita, adalah DOA bagi kita
Tentu anda tidak ingin apa yang anda keluh kesahkan menjadi kenyataan dalam kehidupan anda bukan?
Maka dari itu STOP lah berkeluh kesah, gantilah dengan berpikir POSITIVE dan tingkatkanlah produktivitas kerja anda, maka keluh kesah hanya pantas berada di TONG SAMPAH
Wassalamualaikum wr.wb
Sumber https://www.maribelajarbk.web.id/Wassalamualaikum wr.wb
Selain sebagai media informasi pendidikan, kami juga berbagi artikel terkait bisnis.
0 comments:
Post a Comment