Sunday, 23 November 2014

Biografi Soemitro Djojohadikoesoemo - Ekonom Indonesia

Jangan lupa membaca artikel tentang bisnis di > Informasi bisnis terbaik 2020.

Menteri Perindustrian dan Perdagangan Republik Indonesia ke Biografi Soemitro Djojohadikoesoemo - Ekonom Indonesia
Soemitro Djojohadikoesoemo
Menteri Keuangan Republik Indonesia ke-8
Masa jabatan: 3 April 1952 – 30 Juli 1953
Masa jabatan: 12 Agustus 1955 – 24 Maret 1956

Menteri Perindustrian dan Perdagangan Republik Indonesia ke-7
Masa jabatan: 6 September 1950 – 27 April 1951
Masa jabatan: 6 Juni 1968 – 28 Maret 1973

Lahir: 29 Mei 1917 Kebumen, Jawa Tengah, Hindia Belanda

Meninggal: 9 Maret 2001 (umur 83) Jakarta, Indonesia

Suami/istri: Dora Marie Sigar

Anak: 
  • Biantiningsih Miderawati Djiwandono
  • Marjani Ekowati le Maistre
  • Prabowo Subianto
  • Hashim Sujono

Alma mater: Universitas Sorbonne

Agama: Islam
Prof. Dr. Soemitro Djojohadikoesoemo adalah salah seorang ekonom Indonesia yang terkenal. Murid-muridnya banyak yang berhasil menjadi menteri pada era Suharto seperti JB Sumarlin, Ali Wardhana, dan Widjojo Nitisastro.

Soemitro lahir di Kebumen, Jawa Tengah, Hindia Belanda pada 29 Mei 1917. Ia adalah anak dari Raden Mas Margono Djojohadikusumo, pendiri Bank Negara Indonesia dan Ketua DPAS pertama dan anggota BPUPKI. Soemitro juga merupakan ayah dari Mantan Danjen Kopassus, Prabowo Subianto, ayah mertua dari mantan Gubernur Bank Indonesia, Soedradjad Djiwandono, dan juga besan dari mantan Presiden Indonesia, Soeharto.

Dalam pemerintahan, posisi yang pernah diembannya adalah sebagai Menteri Keuangan, Menteri Perindustrian dan Menteri Riset atau Menristek saat ini.


Karier

Sumitro pernah menjabat sebagai Menteri Perdagangan dan Perindustrian RI dan ikut mendirikan Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia saat usianya genap 33 tahun. Ia meraih gelar doktor di Nederlandse Economise Hogeschool, Rotterdam, Belanda pada tahun 1943 dengan disertasi berjudul Het Volkscredietwezen in de Depressie.

Sumitro dikenal aktif menulis, dengan cakupan khusus masalah ekonomi. Buku terakhir ia tulis adalah Jejak Perlawanan Begawan Pejuang, diterbitkan Pustaka Sinar Harapan, April 2000. Selama 1942-1994, Sumitro menulis sebanyak 130 buku dan makalah dalam bahasa Inggris.

Sumitro memperoleh banyak penghargaan, baik dari dalam negeri maupun luar negeri. Misalnya, Bintang Mahaputra Adipradana (II), Panglima Mangku Negara, Kerajaan Malaysia, Grand Cross of Most Exalted Order of the White Elephant, First Class dari Kerajaan Thailand, Grand Cross of the Crown dari Kerajaan Belgia, serta yang lainnya dari Republik Tunisia dan Prancis.


Meninggal dunia

Soemitro Djojohadikoesoemo meninggal di Jakarta, Indonesia pada 9 Maret 2001 (umur 83). (sumber: Wikipedia)
Sumber https://blogpenemu.blogspot.com/

Selain sebagai media informasi pendidikan, kami juga berbagi artikel terkait bisnis.

0 comments:

Post a Comment