Jangan lupa membaca artikel tentang bisnis di > Informasi bisnis terbaik 2020.
Jika orang menyebut istilah kalimat, maka kita pasti merujuk kepada sesuatu yang dikeluarkan oleh alat ucap manusia (mulut/lisan) atau apa-apa yang dihasilkan oleh tangan para penulis yang disebut tulisan. Itu sudah merupakan pengertian kalimat secara umum dan luas.
Namun, pengertian kalimat secara lebih lengkap, jarang di antara kita yang mengetahuinya, apalagi sampai menyebutkan macam-macam kalimat.
Nah, pada postingan kali ini kami mencoba memaparkan beberapa pengetian kalimat yang barhasil kami himpun dari berbagai referensi.
Pengertian Kalimat
Dalam buku Tata Bahasa Baku Bahasa Indonesia Edisi Ketiga dijelaskan bahwa kalimat adalah satuan bahasa terkecil, dalam wujud lisan atau tulisan yang mengungkapkan pikiran yang utuh.
Sedangkan di dalam kamus istilah, kalimat adalah suatu ujaran yang didahului dan diikuti oleh kesenyapan, sedangkan intonasinya menunjukkan bahwa bagian ujaran itu sudah lengkap.
Pengertian lain menjelaskan bahwa kalimat diidentifikasikan sebagai ujaran yang berisi pikiran pelengkap yang tersusun dari subjek, dan predikat, dengan pengertian bahwa subjek adalah “tentang apa sesuatu dikatakan” dan predikat adalah “apa yang dikatakan tentang subjek”.
Ada juga yang mengatakan bahwa kalimat didefinisakan sebagai bentuk linguistik yang bebas, tidak tergantung pada konstruksi gramatikalnya yang lain yang yang lebih besar.
Pengertian yang paling singkat, bahwa kalimat adalah unsur bahasa yang diakhiri dengan tanda final (titik, tanya, seru).
Masing-masing pengertian di atas tentu beralasan. Semuanya sudah merujuk kepada apa yang disebut sebagai kalimat. Namun, untuk benar-benar memahami apa itu kalimat, tidak cukup dengan pengertian-pengertian tersebut. Karena pengertian tersebut masih cukup luas. Untuk itu, kita perlu memahami pengertian-pengertian kalimat dari asfek pembagiannya yang lebih rinci.
Berikut ini adalah pengertian-pengertian kalimat berdasarkan pembagiannya secara lebih detail dan mendalam.
- Kalimat aktif: kalimat yang subjeknya melakukan kegiatan/pekerjaan.
- Kalimat pasif: kalimat yang subjeknya dikenai pekerjaan.
- Kalimat bebas: kalimat yang dapat dipahami tanpa memerlukan bantuan kalimat lain;
Misal: Negara Indonesia berdasarkan Pancasila.
- Kalimat terikat: kalimat yang tidak dapat memberikan arti jika tidak ditambah dengan kalimat lain.
- Kalimat imperatif: kalimat perintah.
- Kalimat berita: kalimat yang memberikan pengetahuan mengenai suatu peristiwa. Misal: Ibu sedang memasak nasi.
- Kalimat lengkap: kalimat yang sempurna.
- Kalimat bervariasi: kalimat yang berpola subjek dan predikat dan telah mengalami perubahan pola.
- Kalimat efektif: kalimat yang menggambarkan perasaan penulis serta mengandung kehematan bahasa yang sempurna dan tepat.
- Kalimat dasar: kalimat yang menjadi dasar untuk membentuk kalimat transpormasi.
- Kalimat transformasi: kalimat yang berasal dari kalimat utama yang telah mengalami perubahan struktur, intonasi, maupun jumlah unsurnya.
- Kalimat inversi: kalimat yang berpola susunannya terbalik, predikat – subjek. Misalnya: Mati dia sudah, Pergi dia pagi ini.
- Kalimat langsung: kalimat yang menirukan kembali orang ketiga. Misalnya, kata ibu guru “Belajarlah dengan rajin.”
- Kalimat tak langsung: kalimat yang tidak memberitakan maksud yang dikatakan orang ketiga.
Misal: Presiden Amerikan mengimbau bahwa tentara Irak harus keluar dari Kuwait.
- Kalimat luas: kalimat yang mengandung dua unsur pusat dan disertai satu atau lebih unsur tambahan.
Contoh: Bibi menangis tersedu sedan, adik tertawa terbahak-bahak.
- Kalimat tunggal: kalimat yang hanya memiliki satu subjek dan satu predikat.
- Kalimat majemuk:
(a) Kalimat yang mengandung dua pola atau lebih.
(b) Kalimat yang merupakan perpaduan dua kalimat tunggal atau lebih
- Kalimat majemuk bertingkat: kalimat yang terbentuk dari kalimat tunggal yang tidak sederajat karena salah satu kalimat menduduki jabatan dalam kalimat.
- Kalimat majemuk campuran: kalimat yang sekurang-kurangnya terdiri dari tiga kalimat tunggal dengan hubungan setara dan juga bertingkat.
- Kalimat majemuk setara: kalimat yang terbentuk dari kalimat-kalimat tunggal dan setara.
- Kalimat mantap: kalimat yang terbentuk S dan P.
- Kalimat mayor: kalimat yang sekurang-kurangnya mengandung dua unsur pusat.
- Kalimat minor: kalimat yang tidak dapat dipisahkan atas kontur-kontur yang lebih kecil lagi.
Misal:
Pergi!
Diam!
- Kalimat nominal: kalimat yang predikatnya bukan kata kerja melainkan kata benda, sifat, bilangan, ganti, atau keterangan.
- Kalimat panjang: kalimat yang masih dapat dibagi-bagi menjadi prase yang lebih kecil lagi.
- Kalimat utama: kalimat yang di dalam paragraf sebagai pengungkap pikiran utama.
- Kalimat penjelas: kalimat yang berada di tengah-tengan paragraf sebagai pikiran/penjelas.
- Kalimat retoris: kalimat yang tidak membutuhkan jawaban
Misal: Apakah semangat kita sudah reda? Apakah kamu bukan seorang perempuan?
- Kalimat tanya: kalimat yang digunakan untuk menanyakan sesuatu kepada orang lain.
- Kalimat verbal: kalimat yang predikatnya terdiri dari kata kerja.
- Kalimat benda: nama segala sesuatu yang dibendakan (subtantive: nomina).
- Kalimat bilangan: kalimat yang pergunakan untuk menyatakan jumlah benda atau suatu kumpulan yang dapat dihitung.
Sumber http://basindon.blogspot.com/Namun, pengertian kalimat secara lebih lengkap, jarang di antara kita yang mengetahuinya, apalagi sampai menyebutkan macam-macam kalimat.
Nah, pada postingan kali ini kami mencoba memaparkan beberapa pengetian kalimat yang barhasil kami himpun dari berbagai referensi.
Pengertian Kalimat
Dalam buku Tata Bahasa Baku Bahasa Indonesia Edisi Ketiga dijelaskan bahwa kalimat adalah satuan bahasa terkecil, dalam wujud lisan atau tulisan yang mengungkapkan pikiran yang utuh.
Sedangkan di dalam kamus istilah, kalimat adalah suatu ujaran yang didahului dan diikuti oleh kesenyapan, sedangkan intonasinya menunjukkan bahwa bagian ujaran itu sudah lengkap.
Pengertian lain menjelaskan bahwa kalimat diidentifikasikan sebagai ujaran yang berisi pikiran pelengkap yang tersusun dari subjek, dan predikat, dengan pengertian bahwa subjek adalah “tentang apa sesuatu dikatakan” dan predikat adalah “apa yang dikatakan tentang subjek”.
Ada juga yang mengatakan bahwa kalimat didefinisakan sebagai bentuk linguistik yang bebas, tidak tergantung pada konstruksi gramatikalnya yang lain yang yang lebih besar.
Pengertian yang paling singkat, bahwa kalimat adalah unsur bahasa yang diakhiri dengan tanda final (titik, tanya, seru).
Masing-masing pengertian di atas tentu beralasan. Semuanya sudah merujuk kepada apa yang disebut sebagai kalimat. Namun, untuk benar-benar memahami apa itu kalimat, tidak cukup dengan pengertian-pengertian tersebut. Karena pengertian tersebut masih cukup luas. Untuk itu, kita perlu memahami pengertian-pengertian kalimat dari asfek pembagiannya yang lebih rinci.
Berikut ini adalah pengertian-pengertian kalimat berdasarkan pembagiannya secara lebih detail dan mendalam.
- Kalimat aktif: kalimat yang subjeknya melakukan kegiatan/pekerjaan.
- Kalimat pasif: kalimat yang subjeknya dikenai pekerjaan.
- Kalimat bebas: kalimat yang dapat dipahami tanpa memerlukan bantuan kalimat lain;
Misal: Negara Indonesia berdasarkan Pancasila.
- Kalimat terikat: kalimat yang tidak dapat memberikan arti jika tidak ditambah dengan kalimat lain.
- Kalimat imperatif: kalimat perintah.
- Kalimat berita: kalimat yang memberikan pengetahuan mengenai suatu peristiwa. Misal: Ibu sedang memasak nasi.
- Kalimat lengkap: kalimat yang sempurna.
- Kalimat bervariasi: kalimat yang berpola subjek dan predikat dan telah mengalami perubahan pola.
- Kalimat efektif: kalimat yang menggambarkan perasaan penulis serta mengandung kehematan bahasa yang sempurna dan tepat.
- Kalimat dasar: kalimat yang menjadi dasar untuk membentuk kalimat transpormasi.
- Kalimat transformasi: kalimat yang berasal dari kalimat utama yang telah mengalami perubahan struktur, intonasi, maupun jumlah unsurnya.
- Kalimat inversi: kalimat yang berpola susunannya terbalik, predikat – subjek. Misalnya: Mati dia sudah, Pergi dia pagi ini.
- Kalimat langsung: kalimat yang menirukan kembali orang ketiga. Misalnya, kata ibu guru “Belajarlah dengan rajin.”
- Kalimat tak langsung: kalimat yang tidak memberitakan maksud yang dikatakan orang ketiga.
Misal: Presiden Amerikan mengimbau bahwa tentara Irak harus keluar dari Kuwait.
- Kalimat luas: kalimat yang mengandung dua unsur pusat dan disertai satu atau lebih unsur tambahan.
Contoh: Bibi menangis tersedu sedan, adik tertawa terbahak-bahak.
- Kalimat tunggal: kalimat yang hanya memiliki satu subjek dan satu predikat.
- Kalimat majemuk:
(a) Kalimat yang mengandung dua pola atau lebih.
(b) Kalimat yang merupakan perpaduan dua kalimat tunggal atau lebih
- Kalimat majemuk bertingkat: kalimat yang terbentuk dari kalimat tunggal yang tidak sederajat karena salah satu kalimat menduduki jabatan dalam kalimat.
- Kalimat majemuk campuran: kalimat yang sekurang-kurangnya terdiri dari tiga kalimat tunggal dengan hubungan setara dan juga bertingkat.
- Kalimat majemuk setara: kalimat yang terbentuk dari kalimat-kalimat tunggal dan setara.
- Kalimat mantap: kalimat yang terbentuk S dan P.
- Kalimat mayor: kalimat yang sekurang-kurangnya mengandung dua unsur pusat.
- Kalimat minor: kalimat yang tidak dapat dipisahkan atas kontur-kontur yang lebih kecil lagi.
Misal:
Pergi!
Diam!
- Kalimat nominal: kalimat yang predikatnya bukan kata kerja melainkan kata benda, sifat, bilangan, ganti, atau keterangan.
- Kalimat panjang: kalimat yang masih dapat dibagi-bagi menjadi prase yang lebih kecil lagi.
- Kalimat utama: kalimat yang di dalam paragraf sebagai pengungkap pikiran utama.
- Kalimat penjelas: kalimat yang berada di tengah-tengan paragraf sebagai pikiran/penjelas.
- Kalimat retoris: kalimat yang tidak membutuhkan jawaban
Misal: Apakah semangat kita sudah reda? Apakah kamu bukan seorang perempuan?
- Kalimat tanya: kalimat yang digunakan untuk menanyakan sesuatu kepada orang lain.
- Kalimat verbal: kalimat yang predikatnya terdiri dari kata kerja.
- Kalimat benda: nama segala sesuatu yang dibendakan (subtantive: nomina).
- Kalimat bilangan: kalimat yang pergunakan untuk menyatakan jumlah benda atau suatu kumpulan yang dapat dihitung.
Selain sebagai media informasi pendidikan, kami juga berbagi artikel terkait bisnis.
0 comments:
Post a Comment