Di senyap malam aku termenung,
namamu melintas dalam benakku yang bingung.
Bukan hakku untuk mencinta,
tapi hatiku tak bisa berdusta.
Kau milik orang, itu kutahu,
namun getar ini tak bisa kupacu.
Hanya bayangmu yang sering datang,
mengusik hati dalam diam yang panjang.
Kita dua jiwa di jalan yang berbeda,
kau punya janji, aku punya luka.
Namun cinta ini—meski tak benar—
terbit seperti fajar yang tak bisa ditegar.
Maaf untuk rasa yang tumbuh diam-diam,
di taman hati yang penuh haram.
Biarlah kutulis di bait sunyi,
cinta yang tak boleh kumiliki.







0 comments:
Post a Comment