Sunday, 25 May 2025

Dalam Nafas yang Tak Kau Hirup

 


Aku jatuh cinta padamu — tanpa syarat, tanpa pinta,
Seperti hujan mencintai tanah, walau akhirnya hanya luka.
Kau adalah senja yang kupandangi tiap hari,
Namun tak pernah menyadari — aku di sini, sendiri.

Kutulis namamu di tiap doa malam,
Dalam sepi yang menggigit, dalam harap yang diam.
Tapi kau tak pernah menoleh, tak pernah tahu,
Bahwa aku hidup hanya untuk mencintaimu.

Kau tertawa untuk dunia yang bukan aku,
Sementara aku menunggu, di pintu yang tak pernah kau buka itu.
Cintaku padamu seperti napas — tak bisa berhenti,
Tapi kau bagai angin, menghilang tanpa janji.

Setiap pagi aku bangun dengan bayangmu,
Dan setiap malam aku tidur dengan rindu.
Aku mencintaimu — meski tak berbalas,
Meski hatiku retak, hancur, dan lemas.

Dan kini kutahu, kau tak akan pernah memilihku,
Tapi bagaimana caranya berhenti mencintaimu?
Jika setiap detak jantung menyebut namamu,
Dan setiap hembus napas membawa bayangmu.

Akan kupikul cinta ini sampai akhir waktu,
Biar luka ini jadi teman di sepanjang hidupku.
Meski kau tak mencinta, aku tak menyesal,
Karena mencintaimu — meski sendiri — tetaplah hal yang paling kukenal.

0 comments:

Post a Comment