Aku datang membawa harap,
serupa mentari yang tak lelah menyinari,
dengan kata-kata yang gugup kugenggam,
namun kau menjawab dengan sunyi.
Matamu teduh, tapi tak menyapa,
senyummu hangat, namun tak untukku,
aku menanam cinta di tanah harapan,
tapi hujanmu terlalu deras tuk kutampung.
Tak apa, aku pahami kini,
tak semua rasa harus bersambut,
tak semua mimpi layak jadi nyata,
dan tidak semua hati bisa dimiliki.
Biarlah rindu ini mengering perlahan,
bersama angin yang tak lagi pulang,
aku belajar mencintai dalam diam,
dan menerima dalam kehilangan







0 comments:
Post a Comment