Mentari merekah perlahan,
seperti senyum yang kau titipkan semalam.
Hangatnya menelusup pelan,
seperti rindu yang diam-diam menyusup ke dalam.
Kopi pagi tak lagi pahit,
sejak ada namamu di tiap sruput kecilku.
Langit pun seolah mengerti,
betapa aku jatuh cinta pada detik-detik bersamamu.
Kau adalah pagi yang tak pernah letih,
menyapa hatiku dengan lembut dan bersih.
Setiap fajar, aku temukan alasan,
untuk mencintaimu... dalam sunyi dan harapan.







Mantap
ReplyDelete