Sejak zaman dahulu kala
Kursi kuasa menjad air mata
Tak mengenal kawan atau lawan
Namun kawan sejati adalah: kursi
kuasa itu sendiri
Menjegal maupun main belakang
Semua dilegalkan atas nama kursi
kuasa
Tak peduli seberapa air mata yang
harus terkuras
Bahkan darah sekalipun
Kursi kuasa terus belumuran air
mata yang penuh luka
Air mata kursi kuasa
Menjadi rebutan ribuan kepala
Hawa nafsu dan angkara kuasa
Bila sudah menguasai di otak dan
nalar
Maka deru perang terus di tabuh
Tuk meraih kuasa yang menjadi
mimpi-mimpi atas nama jabatan
Air mata kursi kuasa
Menjelma menjadi sosok yang indah
Namun dibalik keindahan jutaan
darah dan air mata tumpah
Menuju kursi kuasa yang penuh
hitam dan berduri
Jika air mata kursi kuasa
Sudah melumpuhkan nalar dan jiwa
Maka yang ada hanya air mata
Memenuhi ruang duka yang penuh
dengan luka membara







0 comments:
Post a Comment