Sunday, 25 May 2025

Bayangmu di Setiap Nafasku




Aku mencintaimu — lebih dari yang bisa kupinta pada langit,
dalam diam, dalam sepi, dalam doa yang tak kau tahu.
Namun kau berjalan, tak menoleh,
sementara aku tinggal, terhenti di belakang waktu.

Cintaku bukan puisi indah bagimu,
hanya gema yang tak pernah sampai ke telingamu.
Kau memilih dunia tanpaku,
dan aku tersesat dalam dunia yang hanya ada bayangmu.

Rasa sakit ini… bukan luka,
tapi hidup yang tak pernah sembuh.
Setiap tarikan napas membawa namamu,
setiap hela adalah perih yang baru.

Aku tahu kau tak pernah mencinta,
tapi bagaimana bisa aku berhenti mencintai?
Jika rinduku adalah takdir,
maka biarlah aku menderita seumur hidup — dengan setia.

0 comments:

Post a Comment