Jangan lupa membaca artikel tentang bisnis di > Informasi bisnis terbaik 2020.
بسم الله وصلى الله على نبينا محمد وعلى اله وصحبه وسلم
Dalam menjalani hidupnya, seorang muslim tentu telah melewati banyak pilihan dan masih akan terus memilih hingga akhir hayatnya. Ada banyak hal yang dapat dipilih dengan mudah, namun juga tak sedikit hal yang sulit untuk dipilih, karena harus mempertimbangkan berbagai maslahat dan dampak dari pilihannya.
Sebut saja misalnya memilih untuk melamar akhwat A atau akhwat B yang keduanya terlihat sholehah di mata dan sepengetahuannya? Atau memilih untuk berangkat haji dulu atau bangun rumah dulu? Atau umroh dulu atau modalin usaha dulu?
Atau pilihannya cuma satu, jadi melamar akhwat A atau tidak ya? Benarkah dia calon yang sesuai? Contoh lain: beli motornya besok apa nunggu warna lain saja ya? Atau belinya nunggu gajian bulan depan saja?
Kadangkala seseorang yang sudah terlalu pusing untuk menentukan pilihan malah akhirnya sembarangan dalam memilih, atau justru minta saran kepada orang yang salah lalu mengikuti pilihannya.
Padahal Allah Subhaanahu wa Ta’ala sudah memerintahkan untuk bertanya pada ahlinya jika tak mengerti. Sebagaimana firman-Nya:
فَاسْأَلُوا أَهْلَ الذِّكْرِ إِنْ كُنْتُمْ لَا تَعْلَمُونَ
yang artinya: Maka bertanyalah kepada orang yang berpengetahuan (ahlinya) jika kalian tak mengetahui. (QS. An-Nahl/16 : 43 dan QS. Al-Anbiya/21 : 7)
Pada ayat lain Allah juga memerintahkan untuk bermusyawarah:
Pada ayat lain Allah juga memerintahkan untuk bermusyawarah:
...وَشَاوِرْهُمْ فِي الْأَمْرِ...
yang artinya: …Dan bermusyawarahlah dengan mereka dalam urusan itu… (QS. Ali Imron/3 : 159)
Selain bertanya pada orang yang sudah ahli atau berpengalaman dan bermusyawarah, Allah juga mensyari’atkan melalui Nabi-Nya Rasulullah Muhammad Shollallaahu ‘alaihi wa sallam untuk sholat dan berdoa istikhoroh saat bingung dalam menentukan suatu urusan.
Dari Sahabat Jabir bin Abdullah Rodhoiallaahu ‘anhuma beliau berkata: Dulu Rasulullah Shollallaahu ‘alaihi wa sallam mengajari kami istikhoroh dalam segala urusan sebagaimana beliau mengajari kami suatu surah dalam Al-Qur’an, beliau bersabda: Jika salah seorang dari kalian bingung dalam suatu urusan maka ruku’lah (sholatlah) dua rakaat yang bukan (sholat) fardhu kemudian ucapkanlah:
Selain bertanya pada orang yang sudah ahli atau berpengalaman dan bermusyawarah, Allah juga mensyari’atkan melalui Nabi-Nya Rasulullah Muhammad Shollallaahu ‘alaihi wa sallam untuk sholat dan berdoa istikhoroh saat bingung dalam menentukan suatu urusan.
Dari Sahabat Jabir bin Abdullah Rodhoiallaahu ‘anhuma beliau berkata: Dulu Rasulullah Shollallaahu ‘alaihi wa sallam mengajari kami istikhoroh dalam segala urusan sebagaimana beliau mengajari kami suatu surah dalam Al-Qur’an, beliau bersabda: Jika salah seorang dari kalian bingung dalam suatu urusan maka ruku’lah (sholatlah) dua rakaat yang bukan (sholat) fardhu kemudian ucapkanlah:
اللَّهُمَّ إِنِّي أَسْتَخِيرُكَ بِعِلْمِكَ وَأَسْتَقْدِرُكَ بِقُدْرَتِكَ وَأَسْأَلُكَ مِنْ فَضْلِكَ الْعَظِيمِ فَإِنَّكَ تَقْدِرُ ، وَلاَ أَقْدِرُ وَتَعْلَمُ ، وَلاَ أَعْلَمُ وَأَنْتَ عَلاَّمُ الْغُيُوبِ اللَّهُمَّ إِنْ كُنْتَ تَعْلَمُ أَنَّ هَذَا الأَمْرَ خَيْرٌ لِي فِي دِينِي وَمَعَاشِي وَعَاقِبَةِ أَمْرِي ، أَوْ قَالَ عَاجِلِ أَمْرِي وَآجِلِهِ - فَاقْدُرْهُ لِي وَيَسِّرْهُ لِي ثُمَّ بَارِكْ لِي فِيهِ وَإِنْ كُنْتَ تَعْلَمُ أَنَّ هَذَا الأَمْرَ شَرٌّ لِي فِي دِينِي وَمَعَاشِي وَعَاقِبَةِ أَمْرِي ، أَوْ قَالَ فِي عَاجِلِ أَمْرِي وَآجِلِهِ - فَاصْرِفْهُ عَنِّي وَاصْرِفْنِي عَنْهُ وَاقْدُرْ لِي الْخَيْرَ حَيْثُ كَانَ ثُمَّ رَضِّنِي بِهِ
Artinya: Ya Allah.. Sesungguhnya aku memohon pilihan terbaik-Mu menurut ilmu-Mu, aku mohon kepada-Mu kekuatan dengan kuasa-Mu, aku memohon karunia-Mu Yang Agung karena Engkau Kuasa sedangkan aku tak kuasa, Engkaulah yang Maha Mengetahui dan aku tak mengetahui, Engkau Maha Mengetahui perkara ghaib. Ya Allah.. Jika Engkau ketahui bahwa urusan ini baik bagiku, bagi agamaku, penghidupanku, dan akibat urusanku, atau segeranya dan tertundanya, maka takdirkanlah ia bagiku dan mudahkanlah bagiku kemudian berkahilah aku dalam urusan ini. Dan jika Engkau ketahui bahwa urusan ini buruk bagiku, bagi agamaku, penghidupanku, dan akibat urusanku, atau segeranya dan tertundanya, maka hindarkanlah ia dariku dan hindarkan aku darinya. Dan takdirkanlah bagiku kebaikan dimana saja aku berada, kemudian buatlah hatiku ridho dengannya. (Shahih Bukhari No. 1166, 6382, dan 7390 dengan sedikit perbedaan redaksi di setiap hadits)
Setelah berdoa istikhoroh di atas, sebutkan hajat atau keinginan yang dibingungkan untuk diadukan mohon petunjuk dan pilihan terbaik dari Allah Subhaanahu wa Ta’ala Yang Maha Mendengar dan Maha Mengabulkan segala permohonan hamba-Nya.
Apakah hasil istikhoroh nantinya lewat mimpi?
Para Ulama menjelaskan bahwa hasil istikhoroh itu tidak harus lewat mimpi, karena mimpi itu sendiri adalah bunga tidur yang dapat muncul dari apa yang dipikirkan atau dibayang-bayangkan sebelum tidur. Jadi mimpi itu sifatnya relatif dan tidak pasti, karena apa yang muncul padanya dapat dipengaruhi oleh pikiran sebelum tidur.
Yang merupakan hasil istikhoroh menurut para ulama adalah berupa kemantapan hati pada suatu pilihan. Jika belum mantap ya sholat lagi dan do’a istikhoroh lagi sampai hati terasa mantap dalam memilih.
Ada kok yang tidak istikhoroh urusannya lancar jaya saja, hayo?
Bisa jadi beliau sholat 5 waktunya khusu’ sekali, hati beliau selalu hadir saat minta petunjuk dalam bacaan surah Al-Faatihah ketika sholat. Jadi tak heran Allah tuntun pilihan beliau dan diberkahi-Nya, nah kita apakah kualitas sholat 5 waktu kita cukup untuk dibanggakan pada Allah?
Tapi ada lho yang sudah istikhoroh berkali-kali juga gagal, misalnya yang melamar malah ditolak, gimana tuh padahal sudah istikhoroh?
Ikhwaanii wa Akhwaatii fillaah.. Istikhoroh itu memang tidak menjamin urusan sukses dan lancar. Tapi dengan kita mengikuti syari’at Allah dan tuntunan indah Rasulullaah Muhammad Shollallaahu ‘alaihi wa sallam itu bernilai ibadah dan mendapat pahala, perkara Allah mau menguji kita setelah mantap memilih itu urusan lain. Bukankah pada doa istikhoroh kita minta jauhkan darinya jika memang tak baik bagi kita? Lalu salahkan Allah jika menjauhkan dia yang tak cocok bagimu?
Setelah bertanya pada ahlinya, bermusyawarah, dan istikhoroh dilakukan, maka tinggallah kita bertawakkal pada Allah, berserah pada ketentuan-Nya. Ingat lanjutan ayat surah Ali Imron ayat 159 di atas, setelah memerintahkan bermusyawarah Allah berfirman:
Setelah berdoa istikhoroh di atas, sebutkan hajat atau keinginan yang dibingungkan untuk diadukan mohon petunjuk dan pilihan terbaik dari Allah Subhaanahu wa Ta’ala Yang Maha Mendengar dan Maha Mengabulkan segala permohonan hamba-Nya.
Apakah hasil istikhoroh nantinya lewat mimpi?
Para Ulama menjelaskan bahwa hasil istikhoroh itu tidak harus lewat mimpi, karena mimpi itu sendiri adalah bunga tidur yang dapat muncul dari apa yang dipikirkan atau dibayang-bayangkan sebelum tidur. Jadi mimpi itu sifatnya relatif dan tidak pasti, karena apa yang muncul padanya dapat dipengaruhi oleh pikiran sebelum tidur.
Yang merupakan hasil istikhoroh menurut para ulama adalah berupa kemantapan hati pada suatu pilihan. Jika belum mantap ya sholat lagi dan do’a istikhoroh lagi sampai hati terasa mantap dalam memilih.
Ada kok yang tidak istikhoroh urusannya lancar jaya saja, hayo?
Bisa jadi beliau sholat 5 waktunya khusu’ sekali, hati beliau selalu hadir saat minta petunjuk dalam bacaan surah Al-Faatihah ketika sholat. Jadi tak heran Allah tuntun pilihan beliau dan diberkahi-Nya, nah kita apakah kualitas sholat 5 waktu kita cukup untuk dibanggakan pada Allah?
Tapi ada lho yang sudah istikhoroh berkali-kali juga gagal, misalnya yang melamar malah ditolak, gimana tuh padahal sudah istikhoroh?
Ikhwaanii wa Akhwaatii fillaah.. Istikhoroh itu memang tidak menjamin urusan sukses dan lancar. Tapi dengan kita mengikuti syari’at Allah dan tuntunan indah Rasulullaah Muhammad Shollallaahu ‘alaihi wa sallam itu bernilai ibadah dan mendapat pahala, perkara Allah mau menguji kita setelah mantap memilih itu urusan lain. Bukankah pada doa istikhoroh kita minta jauhkan darinya jika memang tak baik bagi kita? Lalu salahkan Allah jika menjauhkan dia yang tak cocok bagimu?
Setelah bertanya pada ahlinya, bermusyawarah, dan istikhoroh dilakukan, maka tinggallah kita bertawakkal pada Allah, berserah pada ketentuan-Nya. Ingat lanjutan ayat surah Ali Imron ayat 159 di atas, setelah memerintahkan bermusyawarah Allah berfirman:
...فَإِذَا عَزَمْتَ فَتَوَكَّلْ عَلَى اللَّهِ إِنَّ اللَّهَ يُحِبُّ الْمُتَوَكِّلِينَ
yang artinya: … Kemudian apabila kamu telah membulatkan tekad, maka bertawakkallah kepada Allah. Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang bertawakkal kepada-Nya. (QS. Ali Imron/3 : 159)
Apapun urusannya, kita usahakan untuk libatkan Allah dalam memilih perkara yang kecil apalagi perkara yang besar, atau minimal ingatlah Allah! Selama kita taat pada Allah, usaha untuk bertanya pendapat orang yang berpengalaman, bermusyawarah dengan keluarga, serta istikhoroh in syaa Allah segala urusan akan diberkahi dan dimudahkan-Nya Subhaanahu wa Ta’la.
Apapun urusannya, kita usahakan untuk libatkan Allah dalam memilih perkara yang kecil apalagi perkara yang besar, atau minimal ingatlah Allah! Selama kita taat pada Allah, usaha untuk bertanya pendapat orang yang berpengalaman, bermusyawarah dengan keluarga, serta istikhoroh in syaa Allah segala urusan akan diberkahi dan dimudahkan-Nya Subhaanahu wa Ta’la.
Palangka Raya, 23 Agustus 2016 M / 20 Dzulqo’dah 1437 H
Copyright @ SantriNabawi.Com
Copyright @ SantriNabawi.Com
Selain sebagai media informasi pendidikan, kami juga berbagi artikel terkait bisnis.
0 comments:
Post a Comment