Jangan lupa membaca artikel tentang bisnis di > Informasi bisnis terbaik 2020.
بسم الله وصلى الله على نبينا محمد وعلى اله وصحبه وسلم
Sebagai hamba Allah Subhaahanahu wa Ta’ala yang tak lepas dari dosa dan kesalahan, sudah sepantasnya seorang muslim berusaha semampunya untuk bertaqwa kepada Allah dengan menjalankan segala perintah-Nya dan menjauhi segala larangan-Nya.
Dalam perjalanan hidupnya seorang muslim akan terus berhadapan dengan nafsunya sendiri dan dengan setan la’natullah ‘alaih, hingga tak jarang seorang muslim terjatuh dalam maksiat dan dosa.
Sebagai muslim yang tahu dan sadar akan tujuan diciptakannya adalah untuk beribadah kepada Allah Subhaanahu wa Ta’ala ia pun segera bangkit dan memohon ampun kepada Allah. Tak lama kemudian ia terjatuh lagi dalam dosa dan maksiat, mohon ampun lagi, terjatuh lagi, mohon ampun lagi, hingga sampailah seorang muslim pada ajalnya. Entah Allah wafatkan dalam iman, dalam dosa, maksiat, atau bahkan dalam keadaan kafir kepada Allah. Na’uudzu billaah min dzalik..
Karena seorang muslim tak pernah tahu bagaimana akhir kehidupannya, selain berusaha untuk terus bertaqwa kepada Allah maka ada hal lain yang cukup ringan yang dapat ia lakukan untuk memperoleh jaminan husnul khotimah atau mati dalam keadaan beriman.
Diantaranya adalah dengan mengamalkan doa yang diajarkan oleh Rasulullah Muhammad Shollallaahu ‘alaihi wa sallam agar dibaca sebelum tidur, lebih utama dalam keadaan suci (wudhu) berikut:
Dalam perjalanan hidupnya seorang muslim akan terus berhadapan dengan nafsunya sendiri dan dengan setan la’natullah ‘alaih, hingga tak jarang seorang muslim terjatuh dalam maksiat dan dosa.
Sebagai muslim yang tahu dan sadar akan tujuan diciptakannya adalah untuk beribadah kepada Allah Subhaanahu wa Ta’ala ia pun segera bangkit dan memohon ampun kepada Allah. Tak lama kemudian ia terjatuh lagi dalam dosa dan maksiat, mohon ampun lagi, terjatuh lagi, mohon ampun lagi, hingga sampailah seorang muslim pada ajalnya. Entah Allah wafatkan dalam iman, dalam dosa, maksiat, atau bahkan dalam keadaan kafir kepada Allah. Na’uudzu billaah min dzalik..
Karena seorang muslim tak pernah tahu bagaimana akhir kehidupannya, selain berusaha untuk terus bertaqwa kepada Allah maka ada hal lain yang cukup ringan yang dapat ia lakukan untuk memperoleh jaminan husnul khotimah atau mati dalam keadaan beriman.
Diantaranya adalah dengan mengamalkan doa yang diajarkan oleh Rasulullah Muhammad Shollallaahu ‘alaihi wa sallam agar dibaca sebelum tidur, lebih utama dalam keadaan suci (wudhu) berikut:
اللَّهُمَّ أَسْلَمْتُ نَفْسِي إِلَيْك، وَوَجَّهْتُ وَجْهِي إِلَيْكَ، وَفَوَّضْتُ أَمْرِي إِلَيْكَ، وَأَلْجَأْتُ ظَهْرِي إِلَيْكَ، رَغْبَةً وَرَهْبَةً إِلَيْكَ، لاَ مَلْجَأَ وَلاَ مَنْجَا مِنْكَ إِلاَّ إِلَيْكَ، آمَنْتُ بِكِتَابِكَ الَّذِي أَنْزَلْتَ، وَبِنَبِيِّكَ الَّذِي أَرْسَلْتَ
yang artinya:
Ya Allah kuserahkan jiwaku pada-Mu, kuhadapkan wajahku pada-Mu,
kuserahkan urusanku pada-Mu, kusandarkan punggungku pada-Mu, dalam keadaan sangat ingin dan takut pada-Mu, tak ada tempat berlindung dan tak ada tempat peristirahatan dari-Mu kecuali pada-Mu, aku beriman dengan kitab-Mu yang telah Engkau turunkan, dan aku beriman dengan Nabi-Mu yang telah Engkau utus.
Doa di atas diriwayatkan dalam kitab Shahih Bukhari sebanyak 4 hadits dan dalam kitab Shahih Muslim sebanyak 1 hadits. Do'a ini juga bisa ditemukan dalam Kitab Riyadhus Sholihin dan Kitab Hisnul Muslim. Berikut perinciannya:
Hadits Shahih Bukhari No. 6311:
Al-Barra bin ‘Aazib Rodhiallaahu ‘anhuma berkata: Rasulullah Shollallaahu ‘alaihi wa sallam bersabda: Jika engkau hendak mendatangi tempat berbaringmu maka berwudhu’lah sebagaimana wudhu untuk sholat, kemudian berbaringlah di atas lambung kananmu, dan katakanlah (doa di atas dengan tanpa lafazh وَوَجَّهْتُ وَجْهِي إِلَيْكَ dan mendahulukan lafazh رَهْبَةً dari رَغْبَةً)! Jika engkau mati, maka engkau mati atas fitrah. Maka jadikanlah (doa itu) akhir yang kau katakan!
Hadits Shahih Bukhari No. 6313:
Dari Al-Barra bin ‘Aazib Rodhiallaahu ‘anhuma bahwasanya Nabi Shollallaahu ‘alaihi wa sallam mewasiatkan kepada seseorang dengan berkata: Jika engkau hendak berbaring maka katakanlah (doa di atas dengan mendahulukan وَفَوَّضْتُ أَمْرِي إِلَيْكَ sebelum وَوَجَّهْتُ وَجْهِي إِلَيْكَ)! Jika engkau mati, maka engkau mati atas fitrah.
Hadits Shahih Bukhari No. 6315:
Dari Al-Barra bin ‘Aazib Rodhiallaahu ‘anhuma berkata Rasulullah Shollallaahu ‘alaihi wa sallam jika pergi ke tempat tidurnya, beliau tidur di atas lambung kanannya, kemudian berkata (doa di atas). Rasulullah Shollallaahu ‘alaihi wa sallam bersabda: Barangsiapa mengucapkannya dan mati pada malam itu, maka ia mati atas fitrah.
Hadits Shahih Bukhari No. 7488:
Dari Al-Barra bin ‘Aazib Rodhiallaahu ‘anhuma berkata Rasulullah Shollallaahu ‘alaihi wa sallam bersabda: Wahai Fulan.. Jika engkau pergi ke tempat tidurmu maka katakanlah: (doa di atas)! Jika engkau mati pada malam itu, maka engkau mati atas fitrah. Jika engkau masih bangun besok pagi, maka engkau bangun dalam keadaan diberi pahala.
Hadits Shahih Muslim No. 7059:
Dari Al-Barra bin ‘Aazib Rodhiallaahu ‘anhuma bahwasanya Nabi Shollallaahu ‘alaihi wa sallam memerintahkan kepada seseorang jika menuju tempat berbaringnya di malam hari agar mengucapkan (doa di atas dengan mendahulukan وَأَلْجَأْتُ ظَهْرِي إِلَيْكَ sebelum وَفَوَّضْتُ أَمْرِي إِلَيْكَ dan pada akhir lafazh وَبِرَسُولِكَ الَّذِى أَرْسَلْتَ bukan وَبِنَبِيِّكَ الَّذِي أَرْسَلْتَ). Jika mati, maka mati atas fitrah.
kuserahkan urusanku pada-Mu, kusandarkan punggungku pada-Mu, dalam keadaan sangat ingin dan takut pada-Mu, tak ada tempat berlindung dan tak ada tempat peristirahatan dari-Mu kecuali pada-Mu, aku beriman dengan kitab-Mu yang telah Engkau turunkan, dan aku beriman dengan Nabi-Mu yang telah Engkau utus.
Doa di atas diriwayatkan dalam kitab Shahih Bukhari sebanyak 4 hadits dan dalam kitab Shahih Muslim sebanyak 1 hadits. Do'a ini juga bisa ditemukan dalam Kitab Riyadhus Sholihin dan Kitab Hisnul Muslim. Berikut perinciannya:
Hadits Shahih Bukhari No. 6311:
Al-Barra bin ‘Aazib Rodhiallaahu ‘anhuma berkata: Rasulullah Shollallaahu ‘alaihi wa sallam bersabda: Jika engkau hendak mendatangi tempat berbaringmu maka berwudhu’lah sebagaimana wudhu untuk sholat, kemudian berbaringlah di atas lambung kananmu, dan katakanlah (doa di atas dengan tanpa lafazh وَوَجَّهْتُ وَجْهِي إِلَيْكَ dan mendahulukan lafazh رَهْبَةً dari رَغْبَةً)! Jika engkau mati, maka engkau mati atas fitrah. Maka jadikanlah (doa itu) akhir yang kau katakan!
Hadits Shahih Bukhari No. 6313:
Dari Al-Barra bin ‘Aazib Rodhiallaahu ‘anhuma bahwasanya Nabi Shollallaahu ‘alaihi wa sallam mewasiatkan kepada seseorang dengan berkata: Jika engkau hendak berbaring maka katakanlah (doa di atas dengan mendahulukan وَفَوَّضْتُ أَمْرِي إِلَيْكَ sebelum وَوَجَّهْتُ وَجْهِي إِلَيْكَ)! Jika engkau mati, maka engkau mati atas fitrah.
Hadits Shahih Bukhari No. 6315:
Dari Al-Barra bin ‘Aazib Rodhiallaahu ‘anhuma berkata Rasulullah Shollallaahu ‘alaihi wa sallam jika pergi ke tempat tidurnya, beliau tidur di atas lambung kanannya, kemudian berkata (doa di atas). Rasulullah Shollallaahu ‘alaihi wa sallam bersabda: Barangsiapa mengucapkannya dan mati pada malam itu, maka ia mati atas fitrah.
Hadits Shahih Bukhari No. 7488:
Dari Al-Barra bin ‘Aazib Rodhiallaahu ‘anhuma berkata Rasulullah Shollallaahu ‘alaihi wa sallam bersabda: Wahai Fulan.. Jika engkau pergi ke tempat tidurmu maka katakanlah: (doa di atas)! Jika engkau mati pada malam itu, maka engkau mati atas fitrah. Jika engkau masih bangun besok pagi, maka engkau bangun dalam keadaan diberi pahala.
Hadits Shahih Muslim No. 7059:
Dari Al-Barra bin ‘Aazib Rodhiallaahu ‘anhuma bahwasanya Nabi Shollallaahu ‘alaihi wa sallam memerintahkan kepada seseorang jika menuju tempat berbaringnya di malam hari agar mengucapkan (doa di atas dengan mendahulukan وَأَلْجَأْتُ ظَهْرِي إِلَيْكَ sebelum وَفَوَّضْتُ أَمْرِي إِلَيْكَ dan pada akhir lafazh وَبِرَسُولِكَ الَّذِى أَرْسَلْتَ bukan وَبِنَبِيِّكَ الَّذِي أَرْسَلْتَ). Jika mati, maka mati atas fitrah.
Imam Ibnu Hajar Al-‘Asqolani dalam Kitab Fathul Baari Syarah Shahih Bukhari menyebutkan beberapa makna fitroh, antara lain: at-Tauhid, agama Ibrahim ‘alaihis salam yang lurus, dan agama Islam. Inti kesemuanya adalah sama, yaitu Tidak Mensekutukan Allah dengan sesuatu apapun.
Jadi, disamping keutamaannya yang sangat besar agar mati dalam keadaan fitrah dan karena ada 5 riwayat hadits shahih maka tak perlu ragu lagi untuk mengamalkannya!
Demikianlah doa yang diajarkan Rasulullah agar mati dalam keadaan fitrah. Indahnya jika Allah wafatkan kita dalam keadaan suci dan atas tauhid.. Semoga Allah Subhaanahu wa Ta’ala memberi kita taufiq untuk bisa mengamalkannya. Aamiin..
Jadi, disamping keutamaannya yang sangat besar agar mati dalam keadaan fitrah dan karena ada 5 riwayat hadits shahih maka tak perlu ragu lagi untuk mengamalkannya!
Demikianlah doa yang diajarkan Rasulullah agar mati dalam keadaan fitrah. Indahnya jika Allah wafatkan kita dalam keadaan suci dan atas tauhid.. Semoga Allah Subhaanahu wa Ta’ala memberi kita taufiq untuk bisa mengamalkannya. Aamiin..
Palangka Raya, 20 Agustus 2016 M / 17 Dzulqo'dah 1437 H
Copyright @ SantriNabawi.Com
Selain sebagai media informasi pendidikan, kami juga berbagi artikel terkait bisnis.
0 comments:
Post a Comment