Di sebuah kota kecil yang dikelilingi hutan lebat, terdapat sebuah pintu tol tua yang dikenal sebagai "Pintu Tol Masuk." Pintu ini tidak lagi berfungsi, tetapi penduduk setempat percaya bahwa siapa pun yang melewati pintu itu pada tengah malam akan mengalami kejadian aneh dan menakutkan.
Suatu malam, sekelompok teman memutuskan untuk menguji keberanian mereka. Mereka ingin tahu apakah cerita tentang Pintu Tol Masuk itu benar adanya. Dengan lilin dan senter di tangan, mereka berangkat menuju pintu tol yang terletak di pinggiran kota.
Ketika mereka tiba, suasana terasa mencekam. Pintu tol yang sudah berkarat itu berdiri megah di tengah kegelapan, seolah-olah menunggu kedatangan mereka. Dengan degupan jantung yang kencang, mereka melangkah mendekat. Salah satu dari mereka, Dani, mengusulkan agar mereka melewati pintu itu satu per satu.
Dani adalah yang pertama. Dia melangkah melalui pintu tol dan seketika suasana berubah. Angin kencang bertiup, dan suara gemuruh terdengar dari kejauhan. Ketika dia melangkah keluar dari sisi lain, wajahnya pucat dan matanya terbuka lebar. Dia bercerita bahwa dia melihat bayangan-bayangan aneh dan mendengar suara jeritan yang memanggil namanya.
Setelah Dani, teman-teman yang lain, Mia dan Rudi, juga mencoba melintasi pintu itu. Mereka merasakan ketegangan yang sama, tetapi tidak ada yang melihat hal yang sama seperti Dani. Mereka mulai merasa ragu dan ketakutan. Apakah cerita itu hanya mitos atau ada kebenarannya?
Ketika giliran terakhir, Andi, untuk melangkah melalui pintu tol, semua orang berdoa agar dia aman. Dengan langkah mantap, Andi melewati pintu itu. Namun, beberapa detik setelah dia pergi, suasana berubah menjadi lebih gelap. Lilin yang mereka bawa padam, meninggalkan mereka dalam kegelapan total.
Mereka berteriak memanggil Andi, tetapi tidak ada jawaban. Dalam kepanikan, mereka mencoba mencari tahu ke mana Andi pergi. Saat mereka berlari mengelilingi pintu tol, mereka mendengar suara aneh, seperti suara tangisan yang berasal dari dalam hutan.
Akhirnya, mereka menemukan Andi terbaring di tanah, tidak sadarkan diri. Ketika dia sadar, matanya kosong dan dia tidak bisa mengingat apa pun. Namun, dia memiliki bekas luka di lehernya, seolah-olah sesuatu telah mencengkeramnya.
Sejak malam itu, mereka semua setuju untuk tidak pernah mendekati Pintu Tol Masuk lagi. Andi menjadi berbeda, sering terbangun di malam hari dengan teriakan, dan mereka semua merasa bahwa sesuatu yang jahat telah terbangun di dalam diri teman mereka. Pintu Tol Masuk tetap berdiri di sana, menunggu para penantang berikutnya, menyimpan rahasia kelam yang tidak akan pernah terungkap.
0 comments:
Post a Comment