Di sebuah desa terpencil, terdapat sepetak sawah yang luas dan indah. Sawah itu menjadi tempat berkumpulnya para petani, terutama saat musim panen tiba. Namun, di balik keindahan itu, ada cerita yang terus menghantui desa tersebut.
Suatu sore, seorang pemuda bernama Andi sedang bekerja di sawah, menikmati keindahan alam sekitar. Tiba-tiba, awan gelap berkumpul di langit, dan hujan deras mulai turun. Andi bergegas untuk menyelesaikan pekerjaannya dan segera pulang. Namun, hujan semakin lebat, dan jalan pulang menjadi sulit dilalui.
Saat Andi berusaha menembus derasnya hujan, dia mendengar suara aneh di tengah sawah. Suara itu terdengar seperti bisikan, memanggil namanya. "Andi... Andi..." Suara itu lembut namun menyeramkan. Penasaran, Andi mengikuti suara tersebut, berharap bisa menemukan sumbernya dan mencari tempat berteduh.
Dia melangkah lebih dalam ke sawah, di mana air mulai menggenangi tanah. Semakin ia mendekat, semakin jelas suara itu, seolah-olah ada seseorang yang ingin berbicara dengannya. Andi akhirnya tiba di sebuah pohon besar yang tumbuh di tengah sawah. Di bawahnya, dia melihat sosok perempuan berpakaian putih, wajahnya tampak pucat dan penuh kesedihan.
"Kenapa kau di sini?" tanya Andi, merasa khawatir. Perempuan itu menatapnya dengan mata yang penuh harapan. "Tolong aku. Aku terjebak di sini karena hujan ini. Aku tidak bisa pergi," katanya dengan suara yang bergetar.
Andi merasa iba dan berusaha mendekatinya. Namun, saat dia melangkah lebih dekat, tiba-tiba angin kencang bertiup, membuat pohon bergetar. Suara bisikan itu semakin keras, dan Andi merasakan hawa dingin yang menyelimuti tubuhnya. Dia teringat cerita-cerita yang pernah didengarnya tentang roh yang terjebak di sawah.
Ketika Andi hendak mundur, perempuan itu mengulurkan tangannya, seolah-olah meminta tolong. "Jangan pergi, Andi. Aku butuh bantuanmu," katanya lagi. Namun, saat itu juga, bayangan-bayangan gelap mulai muncul di sekitar mereka, bergerak dengan cepat dan mengepung Andi.
Ketakutan menyelimuti Andi. Dia berbalik dan berlari menjauh dari sosok itu. Namun, setiap langkah yang diambilnya terasa berat, seolah-olah ada sesuatu yang menghalanginya. Hujan semakin deras, dan suara tawa mengerikan terdengar di sekelilingnya.
Akhirnya, Andi berhasil mencapai tepi sawah, tetapi saat dia menoleh kembali, sosok perempuan itu sudah menghilang. Hanya suara bisikan yang tersisa, memanggil namanya, bergaung di antara hujan dan petir.
Sejak malam itu, Andi tidak pernah kembali ke sawah sendirian. Dia selalu merasa ada yang mengawasinya, dan suara bisikan itu tak pernah pergi dari ingatannya. Desa itu terus dilanda hujan, dan orang-orang mulai mempercayai bahwa sawah itu dihantui oleh roh yang terjebak, menunggu seseorang untuk membebaskannya dari kutukan hujan yang tak kunjung reda.
0 comments:
Post a Comment