Thursday, 5 May 2016

CERAMAH RAMADHAN: TENTANG HIKMAH BERPUASA

Jangan lupa membaca artikel tentang bisnis di > Informasi bisnis terbaik 2020.

Guruberbahasa.com- HIKMAH BERPUASA

Alhamdulillah, segala puji hanyalah bagi Allah SWT. Setiap tarikan nafas adalah nikmat bagi kita, sekaligus amanah untuk kita pertanggung jawabkan. Apakah setiap detak kehidupan membuahkan amal dan kebaikan, ataukan justru catatan keburukan yang memilukan ? Shalawat serta salam marilah kita haturkan kepada Rasulullah Muhammad SAW nabi Junjungan, yang setiap detak kehidupannya dipenuhi dengan panduan kemuliaan, uswah dan teladan bagi kita semua. Semoga kita diberikan nikmat bertemu dengannya di akhirat nanti. Amin   

Jamaah sekalian rahimakumullah ...  
Salah satu yang membuat kita termotivasi untuk beramal adalah ketika kita mengetahui dan meyakini sepenuhnya, manfaat dan hikmah dari sebuah amalan tersebut. Begitu pula dengan ibadah kita di bulan Ramadhan, agar tetap bersemangat hingga akhir Ramadhan perlu rasanya kita meyakini dan memahami beragam hikmah di bulan yang mulia ini khususnya hikmah puasa Ramadhan. Sungguh di luar sana, masih banyak yang mengisi Ramadhan tanpa semangat, hanya ikut-ikutan penuh keterpaksaan, salah satunya karena gagal dalam menyelami hikmah Ramadhan dan kewajiban puasa di dalamnya. 

Jamaah sekalian rahimakumullah ... 
Untuk itulah, mari sejenak kita bahas dalam kesempatan kali ini, beberapa hikmah dari banyak hikmah yang terkandung dalam bulan Ramadhan, dan semoga ini bisa menjadi penyemangat kita, agar amaliyah Ramadhan kita stabil dan bahkan terus meningkat. Diantara hikmah Ramadhan adalah sebagai berikut :  

Pertama : Ramadhan sebagai Training Keikhlasan 
Puasa adalah ibadah yang melatih keikhlasan. Maka puasa Ramadhan selama sebulan adalah training keikhlasan yang sangat efektif. Sejak awal Rasulullah SAW menjelaskan betapa ibadah puasa benar-benar jalur langsung antara seorang dengan Tuhannya. Puasa menjadi ibadah yang begitu mulia karena langsung dinilai oleh Allah sang Maha Mulia.  

Jamaah sekalian rahimakumullah ... 
Ibadah Puasa melatih kita untuk ikhlas dalam arti yang paling sederhana, yaitu : beramal hanya karena Allah SWT, mengharap pahala dan keridhoan-Nya.  Betapa tidak ? Hampir semua ibadah bisa dideteksi dengan mudah oleh semua manusia, kecuali puasa. Orang menjalankan sholat dan zakat bisa dengan mudah  terlihat dengan mata telanjang. Apalagi ibadah haji, rasa-rasanya satu kampung pun bisa mengetahui kalau salah satu kita menunaikan ibadah haji. Berbeda dengan puasa, yang hampir-hampir tidak bisa diketahui oleh orang lain karena kita ‘sekedar’ menahan tidak makan minum dan berhubungan badan.

Kedua : Ramadhan untuk Training Keistiqomahan 
Momentum Ramadhan yang  penuh dengan berbagai amalan –dari pagi hingga malam hari- mau tidak mau, suka tidak suka, akan membuat seorang berlatih untuk istiqomah dalam hari-hari selanjutnya. Kita semua benar-benar menjadi orang yang sibuk dalam bulan Ramadhan. Bangun di awal hari untuk sholat malam dan sahur, kemudian siang hari yang dihiasi tilawah dan dakwah, belum lagi malam hari yang bercahayakan tarawih dan tadarus. Semua kita lakukan dalam tempo sebulan penuh terus menerus. Sebuah kebiasaan tahunan yang nyaris tidak kita percaya bahwa kita bisa menjalaninya.  Semangat beribadah kita benar-benar dipacu saat memulai Ramadhan. Bahkan Rasulullah SAW memberikan panduan agar melipatgandakan semangat saat akan melepas bulan mulia tersebut. 

Ketiga : Ramadhan sebagai Training Ihsan Syariat kita mengajarkan untuk optimal atau ihsan dalam setiap ibadah. Tak terkecuali dengan ibadah puasa Ramadhan. Setiap kita diminta untuk meniti hari-hari puasa dengan penuh ketelitian. Menjaganya dari segala onak yang justru akan memporakporandakan pahala puasa kita. 


Jamaah sekalian rahimakumullah ... 
Akhirnya, sungguh masih banyak hikmah lain yang terserak sedemikian rupa dalam titian tiga puluh hari yang mulia ini.  Tidak ada pilihan lain bagi kita kecuali mengais hikmah-hikmah tersebut dari hari ke hari Ramadhan kita, untuk kemudian menjadikannya sebagai simpanan dalam menyambut bulan-bulan berikutnya.  

Wallahu a’lam bisshowab.

Sumber http://www.guruberbahasa.com/

Selain sebagai media informasi pendidikan, kami juga berbagi artikel terkait bisnis.

0 comments:

Post a Comment