Pendatang asal Pulau Jawa pertama kali tiba di negara Pasifik ini pada 16 Februari 1896 merupakan peristiwa bersejarah yang menandai kedatangan orang Jawa ke Kaledonia Baru atas permintaan pemerintah Perancis yang saat itu menguasai wilayah tersebut. Pemerintah kolonial Belanda pun turut berperan dalam mendatangkan buruh kontrak dari Pulau Jawa untuk bekerja di sektor perkebunan, peternakan, dan pertambangan nikel di Kaledonia Baru.
Kedatangan para buruh Jawa ini tidaklah mudah, mereka harus beradaptasi dengan budaya dan lingkungan baru yang jauh berbeda dengan tanah airnya. Namun, dengan tekad dan kerja keras, mereka berhasil membentuk komunitas tersendiri di Kaledonia Baru dan memberikan kontribusi positif bagi negara barunya.
Saat ini, terdapat sekitar 4.000 orang keturunan Jawa yang tinggal di Kaledonia Baru. Mereka telah menjalani kehidupan yang jauh lebih baik dan banyak di antara generasi muda Indonesia ini telah sukses meniti karir di berbagai profesi di negara tersebut.
Meskipun sebagian dari mereka masih menggunakan bahasa Jawa sebagai bahasa sehari-hari, namun banyak pula yang telah beralih menggunakan bahasa Prancis sebagai bahasa resmi mereka. Hal ini menunjukkan bahwa mereka telah berhasil berintegrasi dalam masyarakat Kaledonia Baru.
Pemerintah Kaledonia Baru juga memberikan penghargaan kepada kontribusi orang-orang Jawa ini dengan pembangunan monumen yang mengenang imigran Jawa di delapan kota di negara tersebut. Hal ini merupakan pengakuan atas peran dan kontribusi yang telah diberikan oleh komunitas Jawa dalam pembangunan negara Kaledonia Baru.
Dengan demikian, kedatangan pendatang asal Pulau Jawa ke Kaledonia Baru pada tahun 1896 telah membuka babak baru dalam sejarah migrasi orang Indonesia ke negara-negara di luar tanah air. Mereka telah berhasil membawa serta keberanian, keuletan, dan keberagaman budaya Indonesia ke negara Pasifik tersebut, serta membantu memperkaya keragaman budaya di Kaledonia Baru.
0 comments:
Post a Comment