Tuesday 27 August 2024

Suara Darah Mengalir di Sekujur Tubuh

 




Haruskah darah ini tumpah?

Haruskah air mata ini mengalir?

Saat berhadapan dengan sesama anak bangsa

Demi kepentingan segelintir raja penguasa


Jika darah ini tumpah

Berapa besarkah darah ini mengalir?

Menuju celah-celah antara kehidupan dan kematian 

Hingga hati dan pikiran 

Menjadi tak waras

Memegang teguh arti sebuah kebenaran 

Namun kebenaran telah di bajak

Oleh tangan-tangan kuasa

Atas keserakahan sebagai manusia yang tanpa batas

Ingin mengendalikan segala isi ragawi


Boleh saja raga ini hancur

Namun sebuah perjuangan akan terus mengalir 

Menuju jalan pengasingan

Hingga menuju jalan kematian 

Karena tangan-tangan raja kuasa

Sudah memenggal suara-suara kehidupan


Suara darah mengalir di sekujur tubuh

Membasahi segala hamparan rindu

Tentang kerinduan keadilan 

Tentang kerinduan kebenaran 

Karena keadilan dan kebenaran 

Telah di bajak tangan-tangan keserakahan

Friday 23 August 2024

Menjemput Hujan September



 

Aroma hujan di tunggu semerbak bunga

Aroma debu mewarna di sepanjang musim kemarau

Akankah hujan datang di bulan September?

Jika hujan datang di bulan September yang indah ini

Inilah! Hari yang di tunggu tanah-tanah yang telah lama gersang

 

Menjemput hujan di bulan September

Memenuhi ruang keindahan di setiap detakan jantung ini

Memenuhi segala nafas kehidupan

Karena hujan bagian dari nafas ini bergerak

Menuju kebahagiaan yang sejati

 

Menjemput hujan September

Menjemput sebuah keindahan di alam jiwa

Akan sebuah kerinduan akan aroma hujan

Hujan yang memenuhi kebahagiaan di jiwa atma

Sungguh hujan September di nanti

Dedaunan dan ranting menanti hujan di bulan September

Memenuhi ruang kebahagiaan sejati

 

Jika menjemput hujan September tiba

Maka tanah dan dedaunan bersuka cita

Jika hati sedang terluka

Maka sabar dan tabah jalan utama

Wednesday 21 August 2024

Perenungan

 



Berbahagialah orang yang sudah tiada

Kini engkau sudah tak memikirkan duniawi

Segala luka sudah engkau basuh

Saat titik nafas terakhir

Engkau lepaskan perlahan

Engkau dituntun Malaikat maut

Segala beban duniawi engkau lepas

Saat mata menutup selamanya


Tuhan

Izinkan sakratul mautku

Menutup mata dengan keikhlasan 

Rasa sakit duniawi hanyalah ilusi

Sejatining kehidupan saat nafasku

Melepaskan diri dari jasadku

Maka hari itu

Segala duniawi sirna di sukma ragaku

Bersama layang-layang kematian

Membumbung tinggi di langit cakrawala


Tuhan

Kebahagiaan sejati

Saat Sang pencabut nyawa hadir di tengah-tengah ragaku

Maka hari itu

Aku memasrahkan diri 

Segala raga dan atma menyatu dalam bimbinganMu


Tuhan 

Bimbinglah aku

Menyusuri hari-hari gelap menuju terangMu

Aku tak kuasa akan diriku sendiri

Karena Engkaulah segala kehendak 

Sebelum maupun sesudah hari-hari yang kulalui


Berbahagialah 

Orang-orang yang sudah menutup mata terlebih dahulu

Tinggal waktu yang tepat

Aku akan menyusulmu

Bersama Malaikat maut

Kian hari yang sudah menunggu 

Sang Titah dari maha kuasa

Mencabut nyawa dari raga

Hingga tak bernafas selamanya

Aku bahagia

Aku menunggumu dalam kedamaian

Hati Cinta


 Jika luka cinta pada ciptaanMu

Bagiku itu luka yang biasa

Namun jika luka cinta kepadaMu

Saat malam aku bertadarus menerjemahkan segala firmanMu

Lalu di siang hari Engkau tolak cintaku

Maka celakalah aku jauh dari maha cintaMu

 

Allah

Maha penguasa segala

Aku tak ingin cinta dan harapanku

Hanya mengejar kebahagiaan duniawi semata

Aku ingin cintaku kepadaMu

Sebagai wujud ruh dan jasadku

Tunduk akan kebesaranMu

 

Allah

Maha penakluk segala

Aku mengetuk hati yang mulai resah

Saat cinta dan harapanku

Sirna di telan butiran debu hitam yang menyelimuti jiwaku

 

Allah

Maha penguasa semesta

Aku tak ingin cintaku ada pamrih

Hanya mengejar kenikmatan dan rahmatMu semata

Namun cinta dalam hatiku

Sebuah ketulusan jiwa

Sebuah kesejukan hati  yang berusaha mencintaiMu

Memenuhi segala kedamaian hatiku

 

Allah

Maha pemilik hati

Pada waktu malam di sepertiga yang masih gelap

Kala udara masih membisu

Aku terus mengais butiran cinta dariMu

Karena Engkau maha cinta yang hadir di segala nafasku

 

Allah

Maha pengampun

Kala air mata ini tumpah

Bukan aku takut akan kehilangan segala karuniaMu

Bukan aku takut akan nerakaMu

Namun aku takut saat cintaku

Harus sirna di telan butiran dosa yang menempel di hatiku

Hingga Engkau menjauh dari cinta yang ku abadikan untukMu

 

Allah

Maha pemilik lautan

Jika segala sikapku

Hanya ingin meraih keagungan duniawi

Maka aku tak pantas mendapatkan cinta dariMu

Maka aku celaka

Jika hati dan pikiranku

Lalai tentang keagunganMu

 

Allah

Maha suci

Sambutlah tanganku yang lemah

Tanpa cintaMu

Aku akan tergelincir

Selaksa batu karang yang tumbang di hantam ombak yang penuh parang

 

Allah

Maha penguasa segala hati

Engkau adalah cinta maha kesempurnaan

Sedangkan aku maha lemah

Selalu menempel di hati dan jiwaku

Maka izinkan aku

MencintaiMu bersama sabda dan firmanMu

Menguatkan Nilai-nilai Kemerdekaan dalam Perbedaan Agama di Indonesia



Menguatkan nilai-nilai kemerdekaan dalam perbedaan agama dan keyakinan di Indonesia, baik secara intern maupun ekstern merupakan sebuah keniscayaan yang tidak bisa di tawar lagi. Mengingat bangsa Indonesia yang penuh dengan keberagaman agama dan keyakinan, Maka saling menghormati sesama sebagai modal keutuhan dalam bingkai persatuan negara dan bingkai persatuan sebuah bangsa.

 

Memerdekakan manusia dalam ajaran agama merupakan sebuah keniscayaan, Karena agаmа diturunkan оlеh Tuhan tidak lepas untuk mеmеrdеkаkаn mаnuѕіа seutuhnya. Keberadaan agama merupakan untuk manusia ѕеbаgаі аnugеrаh dаrі Tuhаn. Sehingga dalam ajaran agama mempunyai реdоmаn уаng ingin mеnghаntаrkаn mаnuѕіа mеnjаdі mаnuѕіа yang mеrdеkа.  Baik mеrdеkа dаrі penjajahan, mеrdеkа dari kеkеrаѕаn, merdeka dari kebodohan, mеrdеkа dari fanatisme dаn mеrdеkа dаrі segala bentuk kelaparan.

 

Lalu muncul pertanyaan bagaimana cara memerdekan manusia dalam beragama? Yaitu kembali dalam ajaran agama sebagai fitrah manusia. Mengingat kеmеrdеkааn merupakan kebutuhan dasar mаnuѕіa. Maka memerdekakan manusia dalam ajaran Islam tidak bisa di tawar lagi dan merupakan sebuah keniscayaan yang tidak bisa dipisahkan, bahwa agama mempunyai peran yang strategis sebagai bentuk memerdekakan manusia.

 

Keberadaan agаmа Islam sebagai agama fitrah. Maka agama Iѕlаm sangat mendukung реnuh kеіngіnаn manusia yang ingin merdeka dari segala bentuk penyimpangan, baik masalah intoleran, kekerasan yang mengatasnamakan agama, dan segala sesuatu yang menjual ruh suci agama untuk kepentingan pribadi maupun kepentingan golongan. Maka disinilah peran agama Iѕlаm tidak hаnуа sebatas mеmеrdеkаkаn manusia secara lаhіr, nаmun jugа memerdekakan hаtі, jiwa, dan аkаlnуа.

 

Berangkat dari pemaparan di atas, lalu muncul sebuah pertanyaan, bagaimana cara kita menyikapi manusia yang jauh dari sifat yang ramah dalam menghadapi perbedaan keyakinan, baik keyakinan agama intern maupun perbedaan keyakinan agama ekstern? Harus di akui oknum yang mengatasnamakan agama terkadang di jumpai dalam kehidupan keberagamaan. Maka tidak jarang agama dijadikan alat penghalallan dalam tindakan destruktif. Maka dibutuhkan penyegaran agama kembali, supaya ruh agama ditempatkan pada tempatnya.

 

Menyikapi perbedaan keyakinan bаgі bаngѕа Indonesia, bahwa kеrаgаmаn yang dіуаkіnі sebagai kеhеndаk Tuhan. Sehingga keragaman lahir dari реmbеrіаn Tuhan Yang Sang Maha Pencipta, Maka keberadaan perbedaan bukаn untuk dіtаwаr lagi, mеlаіnkаn untuk diterima sebagai kekayaan tentang keberagaman.

 

Bangsa Indonesia terdiri dari beragam etnis, ѕuku, budaya, bаhаѕа, dаn аgаmа yang terbesar di dunia. Maka sudah selayaknya еnаm аgаmа уаng paling bаnуаk dіреluk oleh mаѕуаrаkаt Indonesia, disertai beragam ribuan ѕuku, bahasa dаn aksara daerah, ѕеrtа kереrсауааn lоkаl dі Indonesia yang berbeda. Maka keberadaan perbedaan itulah bentuk sebuah keniscayaan untuk di jaga dalam bingkai kerukunan bersama.

 

Melihat dari kenyataan mаѕуаrаkаt bangsa Indоnеѕіа  yang begitu bеrаgаm, baik masalah реndараt, pandangan, kеуаkіnаn, dan kepentingan mаѕіng-mаѕіng wаrgа masyarakat Indonesia, tеrmаѕuk dаlаm beragama merupakan sebuah keniscayaan yang wajib saling menghormati dalam satu wadah “Bhinneka Tunggal Ika”.

 

Bangsa Indonesia mempunyai bаhаѕа реrѕаtuаn, yaitu: bаhаѕа Indonesia, sehingga keberadaan kеrаgаmаn kеуаkіnаn dараt dіkоmunіkаѕіkаn dengan baik dan penuh toleransi melalui bahasa pemersatu “bahasa Indonesia”. Berangkat dari sitnilah antar masyarakat bisa ѕаlіng mеmаhаmі ѕаtu ѕаmа lаіn. Namun harus di akui keberagaman terkadang juga menimbulkan gesekan yang terjadi di tengah-tengah kehidupan masyarakat, tetapi keadaan itu harus cepat di respon untuk di minilasir gesekan tersebut. Karena menjaga persatuan merupakan sebuah kewajiban bersama dalam membangun agama, tentunya untuk menuju agama yang lebih ramah dan penuh nilai-nilai persatuan bangsa.

 

Berangkat dari narasi di atas, mucul kembali pertanyaan yang mengusik sebuah hati,  bagaimana cara kita menyikapi oknum yang tidak mengindahkan hidup dalam bingkai toleransi? Maka yang dibutukan mengusahakan pergaulan yang sehat dеngаn ѕеmuа lapisan masyarakat, tanpa mеmbеdаkаn keyakinan dan agama. Sehingga terbentuk sikap yang sehat dalam kehidupan masyarakat yang tidak membeda-bedakan dalam kehidupan pergaulan yang berdasarkan perbedaan agama maupun perbedaan keyakinan. Mengingat manusia membutuhkan satu sama lain.

 

Menjauhakan sikap yang saling menghina dаn mеnjеlеk-jеlеkkаn ajaran аgаmа dan keyakinan yang berbeda merupakan sebuah keniscayaan yang tidak bisa di tawar. Maka dari sinilah diharapkan sikap toleransi akan tumbuh kembang di tengah-tengah kehidupan masyarakat secara luas.

 

Memberikan rasa aman antar agama dan kepercayaan dalam menjalankan beribadah juga sebuah keniscayaan yang tidak bisa di tawar. Berangkat dari sinilah diharapkan akan tumbuh kembang kemerdekaan bersama dalam menyikapi perbedaan agama dan keyakinan di tengah-tengah kehidupan yang plural.

 

Menguatkan nilai-nilai kemerdekaan dalam perbedaan agama dan keyakinan di Indonesia merupakan sebuah kewajiban yang harus di jaga bersama sesuai dengan yang di garis para pendiri bangsa. Maka nilai-nilai sikap tidak memaksakan kehendak kepada sesama, menjaga silaturahmu dalam hubungan baik antar agama dan keyakinan dapat menjadi ruh dari nilai-nilai kemerdekaan.

 

Menolong sesama tanpa membedakan agama dan keyakinan merupak sebuah sikap nilai-nilai kemerdekaan dalam beragama. Sehingga dapat tercapai sebuah kehidupan beragama dan kehidupan keyakinan yang berbeda menjadi semangat kebersamaan dalam istilah “duduk sama rendah, berdiri sama tinggi”.

 

Sekian artikel kecil yang dapat saya suguhkan sebagai bahan perenungan bersama, khususnya buat saya sendiri dan salam hormat dari saya, terima kasih saya ucapkan dengan rendah hati dan penuh ketulusan jiwa yang paling dalam.

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Dzikir Pelepas Dahaga


 


Matahari dari pagi menggores luka panas

Para pekerja lepas harian

Sawah dan ladang harapan sebuah kemerdekaan

Jika sawah dan ladang tak panen

Maka para pekerja lepas

Tersendat pekerjaan

Haus dan dahaga tersengat panas matahari

Sudah menjadi harian yang pasti dalam derap langkah menghidupi sanak famili

Pundah tanggung jawab memberikan nafkah anak-anak ada di mereka

Dia para pekerja lepas harian

 

Dzikir pelepas dahaga

Saat waktu istirahat tiba

Mereka berdzikir di tanah lapang yang di tanam padi dan jagung

Berharap padi dan juga jagung dapat di panen dengan indah

Kepasrahan terlihat di wajah-wajah pekerja lepas harian

Berharap sang majikan dapat memanen dengan bahagia

Hingga tenaga mereka masih dibutuhkan

Karena pekerjaan sebuah pokok kehidupan

Dari pekerjaan mendapatkan upah yang berlimpah dan berkah

Supaya mampu menghidupi anak-anak yang masih sekolah

Balita yang masih di gendong Ibunya

Hingga dia bercita-cita suatu hari kelak anak-anak mampu sekolah tinggi

Berguna bagi agama dan bangsa

 

Dzikir pelepas dahaga

Sembari minum air putih yang jernih

Hati masih tetap berdzikir mengagungkan asma Ilahi

Supaya hati di beri ketenangan

Walau badai kehidupan selalu menerjang

Namun tangan dan kaki para pekerja lepas harian sudah tangguh menghadapi keadaan

Tak ada sambat atau lelah

Semua demi kehidupan berlanjut

Menuju kebahagiaan keluarga

 

Dzikir pelepas dahaga

Membuat hati tenang dan nyaman

Terasa embun pagi menyiram di segala tubuh

Hati terasa sejuk selaksa air sungai yang mengalir dari hulu ke hilir

Sungguh indah dzikir pelepas dahaga

Menjadi keadaan tenteram dan menyenangkan di seluruh jiwa atma

Dzikir di Tengah Lautan

 



Malam bersama kapal di tengah lautan

Aku sendirian tak ada teman

Terombang-ambing tanpa tahu arah jalan

Sesekali aku melambaikan tangan

Namun tak ada yang mendengarkan

Karena jauh dari daratan

Sungguh ini malam benar apes keadaan

Aku terjebak di hamparan lautan

 

Aku duduk sambil melihat keadaan

Hatiku berdzikir di tengah lautan

Kupasrahkan hidup dan matiku kepada Tuhan

Karena aku sudah tak mampu melawan

Ombak sudah mulai menggulung kapalku hingga berbenturan

Angin malam menerjangku sampai tak karuan

Aku sudah tak bisa sambat di tengah lautan

Karena energiku sudah terkuras kehabisan

Hingga aku hancur lebur selaksa awan

 

Dzikir di tengah lautan

Salah satu bentuk kepasrahan

Antara hidup dan kematian

Terasa sejengkal jalan

Sungguh mengerikan di lautan jauh dari daratan

Kapal sudah mulai karam belum ada bantuan

Jerit tangis sudah tak ada makna keadaan

Karena yang dubutuhkan penyelamatan

 

Dzikir di tengah lautan

Kematian terasa tinggal sejengkal jalan

Kapal perlahan-lahan

Mulai karam bersama ombak yang dahsyat membuat kekacauan

Kini ombak ingin menenggelamkan kapal di tengah lautan

Sungguh miris keadaan

Tak bisa lari dari kenyataan

 

Dzikir di tengah lautan

Sambil berdo’a minta pertolongan Tuhan

Supaya diselamatkan

Dari ancaman keamatian

Karena kapal sudah mulai tenggelam ke dasar lautan

Bergegas ku minta bantuan

Lewat pertanda kembang api yang kunyalakan

Semoga saja bantuan segera datang menolong keadaan

Hingga aku bisa kembali kedaratan

Maka tak ada jalan lain harus berenang di tengah lautan

Sambil menunggu datangnya bantuan

Sebelum aku benar-benar tenggelam bersama hembusan angin malam yang tak karuan

Menerjang hingga aku hancur di lautan

Puisi Hujan Batu

 


Hujan batu 

Sejak sore menerjangku

Menimpuk segala sendi-sendi rasaku

Hingga membuat diriku lara menggerutu

Hingga menerjang segala sendi-sendi jiwaku

Sampai aku linglung dan kaku

 

Engkau ketika memberi jawaban tentangku

Begitu pedih mengiris segala sukmaku

Engkau meneteskan air mata bisu

Saat memberi jawaban yang tak sesuai dengan harapku

Namun apa daya daku

Bila tangan dan jiwaku sudah tak mampu meraihmu

Sungguh membuatku dalam kesedihan yang sendu

Saat engkau melepaskan bahasa yang membuat aku ngilu

 

Aku tak menyalahkanmu

Jalan hidup itu pilihan dan kebebasan itu ada padamu

Engkau ingin kemana dan lari kemana, tentunya itu hakmu

Namun yang perlu engkau ingat jawabanmu itu menyakitkan nalarku

Biarlah! Jawabanmu menjadi batu dan menghujani seluruh jiwaku

 

Hujan batu mengiris segala lukaku

Hujan batu

Sudah tak peduli tentang apapun itu

Karena aku sudah kalah dalam kamusmu

Biarlah! Aku bejalan bersama puisiku

Mengarungi segala resah jiwaku

Suatu saat pasti akan ada jalan terangku

Tak selamanya hujan batu itu menghancurkanku

Walaupun masuk di segenap sendi poriku

 

Hujan batu membuatku membisu

Jiwaku mengarungi kesedihan yang beku

Hingga aku terasa kaku

Menyelimuti rasa jiwaku

Saat menelusuri keadaan yang sulit berliku

Karena sakit sudah menderu debu

Membuat diri hancur lebur tak tersisa pada diriku

Sampai lukaku membiru

 

Hujan batu menerkam segala jiwaku

Semua kupasrahkan kepada semesta rindu

Biar suatu saat ada jawaban membuat bahagia naluriku

Biar hatiku bisa suka cita dan tak lagi risau

Walapun ada jawaban yang tak sesuai harapku

Aku tetap berusaha mensucikan laku nafasku


Dzikir Sunyi

 


Malam sunyi

Aku duduk di atas sajadah

Sembari dzikir pada Ilahi

Kuterpaku pada keadaan yang hilang akal

Saat diri begitu banyak khilaf

Kucoba ulang kembali keadaanku

Kini rasa kesedihan selalu menghampiri

Karena engkau sudah tak disisi

 

Bunda

Malam yang gelap gulita

Aku menyebut namamu

Begitu rindu jiwaku

Meraung-raung dalam kesepian

 

Bunda

Hari minggu jam enam pagi

Engkau meninggalkan semesta

Menuju alam yang beda

Kurindu akan senyum kecilmu

Sungguh engkau permata jiwaku

Tempatku mengadu kesedihan

Engkau pelindungku

Penuh dengan keikhlasan dan penuh dengan kasih sayang

Engkau berikan kepadaku tanpa persyaratan

 

Dzikir sunyi

Mengingat Bunda tercinta

Sudah tiada, terasa hati sepi

Namun keikhlasan harus terpatri

Kuabadikan dalam puisi

Tentang Bunda di dalam dzikir yang sunyi

 

Dzikir sunyi

Malam yang gelap gulita

Rembulan dan bintang tak nampak di angkasa

Aku masih di atas sajadah

Sembari mengagungkan nama Ilahi

Kuberdo’a kepada sang maha pemilik hati

Supaya Bundaku tercinta

Selalu dalam lindunganNya

 

Dzikir sunyi

Tak terasa air mata mengalir dari celah-celah hati

Selaksa air sungai yang mengalir tanpa henti

Dari hulu ke hilir yang penuh arti

Sungguh kehilangan Bunda

Membuat hatiku sepi

Namun terus aku mencoba menguatkan sebuah jiwa atma

Karena keikhlasan bahasa terindah

Sebagai kata dan aksara yang penuh dengan ketulusan

Saat di tinggal orang yang sangat di cintai

 

Bunda

Semoga engkau dalam surgaNya

Do’aku dari hati yang paling dalam

Bersama dzikir sunyi

Menjemput pagi

Amin........


Tuesday 20 August 2024

Di Setiap Nadi dan Jiwaku



Disetiap nadi dan jiwaku
Namamu terlukis di setiap hembusan nafasku
Engkau memberi arti tentang rasa
Engkau memberi senyuman di setiap langkah jiwaku
Hingga aku terpaku di bawah tatapan matamu yang sendu
Sungguh engkau deburan ombak yang indah
Namun kau juga mematikan
Setelah aku jatuh hati
Lalu kau lempar aku
Menuju jurang nestapa yang menyakitkan

Disetiap nadi dan jiwaku
Namamu terlukis rapi
Antara duka dan bahagia
Menyelimuti di setiap hati ini bergerak
Menuju jalan hidup yang menyakitkan
Namun engkau juga menebar bunga-bunga cinta
Namun setelah itu
Bunga kan layu dan mati

Disetiap nadi dan jiwaku
Senyum sumringahmu
Mengiringi langkah mata batinku
Sungguh engkau yang terbaik
Wanita yang selalu ada di ruang hati dan jiwaku

Disetiap nadi dan jiwaku
Namamu kan selalu ada
Kan terkenang di setiap nafasku
Bergerak antara bahagia dan luka
Menjadi satu warna dalam jiwa atma