Wednesday 21 August 2024

Puisi Hujan Batu

 


Hujan batu 

Sejak sore menerjangku

Menimpuk segala sendi-sendi rasaku

Hingga membuat diriku lara menggerutu

Hingga menerjang segala sendi-sendi jiwaku

Sampai aku linglung dan kaku

 

Engkau ketika memberi jawaban tentangku

Begitu pedih mengiris segala sukmaku

Engkau meneteskan air mata bisu

Saat memberi jawaban yang tak sesuai dengan harapku

Namun apa daya daku

Bila tangan dan jiwaku sudah tak mampu meraihmu

Sungguh membuatku dalam kesedihan yang sendu

Saat engkau melepaskan bahasa yang membuat aku ngilu

 

Aku tak menyalahkanmu

Jalan hidup itu pilihan dan kebebasan itu ada padamu

Engkau ingin kemana dan lari kemana, tentunya itu hakmu

Namun yang perlu engkau ingat jawabanmu itu menyakitkan nalarku

Biarlah! Jawabanmu menjadi batu dan menghujani seluruh jiwaku

 

Hujan batu mengiris segala lukaku

Hujan batu

Sudah tak peduli tentang apapun itu

Karena aku sudah kalah dalam kamusmu

Biarlah! Aku bejalan bersama puisiku

Mengarungi segala resah jiwaku

Suatu saat pasti akan ada jalan terangku

Tak selamanya hujan batu itu menghancurkanku

Walaupun masuk di segenap sendi poriku

 

Hujan batu membuatku membisu

Jiwaku mengarungi kesedihan yang beku

Hingga aku terasa kaku

Menyelimuti rasa jiwaku

Saat menelusuri keadaan yang sulit berliku

Karena sakit sudah menderu debu

Membuat diri hancur lebur tak tersisa pada diriku

Sampai lukaku membiru

 

Hujan batu menerkam segala jiwaku

Semua kupasrahkan kepada semesta rindu

Biar suatu saat ada jawaban membuat bahagia naluriku

Biar hatiku bisa suka cita dan tak lagi risau

Walapun ada jawaban yang tak sesuai harapku

Aku tetap berusaha mensucikan laku nafasku


0 comments:

Post a Comment