Tuesday 20 August 2024

Hati Ribuan Wajah

 



Gemetar suaraku saat membaca puisi ini

Engkau yang kuteguhkan di hati

Namun engkau campakkan dengan luka sedemikian rupa

Akankah engkau akan memutus segala hrapanku?

Atau engkau akan membunuh aku pelan-pelan dengan harapan kepalsuan?

Sungguh engkau yang ku anggap jiwa penenang

Namun kurasakan di setiap kata dan senyummu

Hambar seketika merajut dalam keangkuhan


Duhai jiwa-jiwa yang terkapar

Tak tahukah engkau telah mejadi luka api?

Membakar di setiap puisi dan sajakku

Engkau memberi harapan

Namun harapan yang penuh dengan samudra air mata


Hebatkah engkau dengan wajah elokmu?

Namun wajahmu tak seindah hatimu yang terus membuat luka

Walaupun luka itu nampak perlahan-lahan

Namun luka itu mematikan di setiap nafas dan jiwaku

Sungguh hatimu bersembunyi di ribuan wajah

Engkau pandai mengambil peran yang tersembunyi


Hati ribuan wajah

Hati yang bersembunyi di balik harapan

Mati bersama aliran nanah

Menjadi luka tanpa pengampunan

0 comments:

Post a Comment