Di sebuah kota kecil, terdapat bus malam yang melayani rute ke desa-desa terpencil. Bus ini terkenal karena sering kali mengalami keterlambatan dan penumpang yang hilang. Suatu malam, seorang pria bernama Anton memutuskan untuk menaiki bus tersebut setelah selesai bekerja larut malam. Dia tidak menyadari bahwa malam itu akan menjadi malam yang mengubah hidupnya selamanya.
Saat Anton naik ke dalam bus, suasana di dalamnya terasa aneh. Penumpang-penumpang lain duduk diam dengan ekspresi kosong di wajah mereka. Tidak ada satu pun yang berbicara, dan hanya suara mesin bus yang memenuhi udara. Anton merasa tidak nyaman, tetapi dia tidak punya pilihan lain.
Bus mulai melaju, dan perjalanan awalnya berjalan lancar. Namun, ketika bus melewati jalan yang sepi, lampu-lampu mulai berkedip, dan tiba-tiba bus berhenti. Sopir, seorang pria tua dengan wajah dihiasi keriput, menoleh ke belakang dan bertanya apakah ada yang merasa tidak enak badan. Suasana semakin mencekam ketika seorang penumpang perempuan di sudut bus mulai berteriak.
"Dia datang! Dia datang untuk kita!" teriaknya sambil menunjuk ke luar jendela. Semua penumpang menoleh, tetapi yang mereka lihat hanyalah kegelapan malam. Anton merasa ketakutan dan mulai berkeringat dingin. Suara perempuan itu semakin keras, dan penumpang lain mulai panik.
Tiba-tiba, bus kembali melaju, tetapi dengan kecepatan yang sangat tinggi. Anton merasakan jantungnya berdebar kencang. Dia mencoba menenangkan diri dan melihat ke sekitar. Beberapa penumpang tampak semakin gelisah, dan beberapa dari mereka mulai menghilang satu per satu, seolah-olah ditarik oleh kegelapan.
Saat bus melintas di sebuah jembatan tua, Anton melihat bayangan gelap melintas di luar. Dia teringat cerita-cerita yang pernah didengarnya tentang hantu yang menghantui jembatan tersebut. Rasa takutnya semakin menjadi-jadi ketika dia menyadari bahwa bus tidak akan berhenti.
Ketika Anton berusaha untuk berteriak meminta sopir berhenti, lampu bus tiba-tiba padam. Dalam kegelapan, Anton merasakan kehadiran sesuatu yang dingin dan menakutkan. Dia mendengar suara samar-samar, seperti bisikan yang memanggil namanya. Dalam keadaan panik, dia berusaha membuka pintu bus, tetapi terkunci rapat.
Akhirnya, bus berhenti di tengah jalan, dan Anton merasakan ketegangan di udara. Ketika pintu bus dibuka, dia melihat sosok bayangan berdiri di luar. Itu adalah wanita yang berteriak sebelumnya. Dia tampak pucat dan penuh luka, matanya kosong menatap Anton.
"Selamat datang di akhir perjalanan," bisiknya sebelum menghilang ke dalam kegelapan. Dengan sekuat tenaga, Anton melompat keluar dari bus dan berlari sejauh mungkin. Dia tidak pernah melihat bus itu lagi, tetapi kisahnya tetap hidup di kota kecil itu. Sejak malam itu, bus malam itu dihindari oleh semua orang, dan Anton tahu bahwa kematian telah menjemput penumpang-penumpang yang malang di dalamnya.
0 comments:
Post a Comment