Tuesday, 13 January 2015

Jan Evangelista PurkynÄ› - Penggagas Istilah Protoplasma

Jangan lupa membaca artikel tentang bisnis di > Informasi bisnis terbaik 2020.

Artikel dan Biografi Jan Evangelista Purkyn Jan Evangelista PurkynÄ› - Penggagas Istilah Protoplasma
Jan Evangelista PurkynÄ›
Lahir: 17 Desember 1787 Libochovice, Bohemia, Monarki Austria

Meninggal: 28 Juli 1869 (umur 81) Praha, Austria-Hongaria

Kewarganegaraan: Austria

Kebangsaan: Ceko

Bidang: Anatomi, fisiologi

Institusi: Universitas Breslau

Alma mater: Universitas Praha

Dikenal karena: Sel Purkinje
Jan Evangelista PurkynÄ› (atau Johannes Evangelists Purkinje) adalah seorang ahli anatomi dan ahli faal (fisiologi) berkebangsaan Ceko. Ia salah satu ilmuwan paling terkenal di masanya. Pada 1839, ia menciptakan istilah "protoplasma" untuk substansi cairan dari sebuah sel.

Ia memiliki seorang putra yang merupakan pelukis terkenal, yaitu Karel PurkynÄ›. Karena ketenarannya, ketika orang-orang dari luar Eropa mengirim surat kepadanya, mereka cukup mencantumkan alamat "PurkynÄ›, Europe".

PurkynÄ› dilahirkan di Libochovice, Bohemia. Pada 1818, ia menyelesaikan pendidikan kedokteran di Universitas Praha. Di universitas ini kelak ia ditunjuk menjadi profesor ilmu faal setelah menyelesaikan disertasi doktoralnya. Saat ia bekerja di universitas, ia menemukan efek Purkinje, yaitu dalam cahaya redup, sentivitas mata manusia jauh berkurang pada cahaya merah dibandingkan dengan cahaya biru. Ia menerbitkan dua karya ilmiah, Observasi dan Percobaan Investigasi Fisiologi Indera dan Laporan Subjektif Baru mengenai Penglihatan. Karyanya merupakan sumbangan besar untuk ilmu psikologi eksperimental. Ia mendirikan Jurusan Fisiologi pertama di Universitas Breslau, Prussia pada 1839 dan laboratorium fisiologi pertama di dunia pada 1842.

Penemuannya yang sangat terkenal adalah sel Purkinje, sebuah sel saraf besar yang memiliki banyak cabang dendrit. Sel ini dapat ditemukan di otak kecil. Ia juga dikenal atas penemuan serat Purkinje pada 1839. Serat Purkinje merupakan jaringan fibrosa yang dapat mengonduksi impuls listrik dari nodus atrioventrikular menuju semua bagian ventrikel jantung. Penemuan lainnya adalah citra Purkinje, pencerminan objek dari struktur mata.

Purkinje merupakan tokoh yang pertama kali menggunakan mikrotom untuk membuat lapisan jaringan yang tipis yang dapat dipergunakan dalam pemeriksaan mikroskopis. Ia mendeskripsikan efek dari kampor, belladonna, opium, dan turpentin pada manusia saat 1829, menemukan kelenjar keringat pada 1833, dan menggunakan sidik jari sebagai salah satu metode identifikasi pada 1823.


Pengabadian

Kawah PurkynÄ› di bulan dinamakan dari namanya, begitu pula pada asteroid 3701 PurkynÄ›.


Kematian

Jan Evangelista PurkynÄ› meninggal di Praha, Austria-Hongaria pada  28 Juli 1869 (umur 81). Ia dimakamkan di Vysehradsky Hrbitov, Praha, Ceko. (sumber: Wikipedia)
Sumber https://blogpenemu.blogspot.com/

Selain sebagai media informasi pendidikan, kami juga berbagi artikel terkait bisnis.

0 comments:

Post a Comment