Jangan lupa membaca artikel tentang bisnis di > Informasi bisnis terbaik 2020.
Sering kita jumpai dalam kehidupan kehidupan sehari-hari adanya perbedaan antar warga yang satu dan yang lainnya. Seorang warga mendapat penghormatan yang lebih dibandingkan warga lain, meskipun keduanya saling akrab, namun tetap membedakan keduanya. Pembedaan tersebut merupakan contoh adanya sistem pelapisan sosial ditengah kehidupan masyarakat luas.
Berdasarkan pendapat Pitrim Sorokin, sistem berlapis-lapis yang ada di masyarakat teratur merupakan ciri yang tetap dan umum. Selama ditengah masyarakat ada sesuatu yang dianggap berharga maka kepemilikan terhadap hal yang berharga tersebut merupakan bibit yang dapat menumbuhkan adanya sistem berlapis-lapis dalam masyarakat.
Adapun sesuatu yang dianggap berharga dan dimiliki seseorang dalam kehidupan masyarakat, baik yang sifatnya materi maupun non materi, akan menimbulkan bentuk penghargaan yang merupakan nilai tambahan yang dimiliki seseorang dibandingkan dimiliki oleh orang lain yang tidak memiliki sesuatu yang dianggap berharga atau bernilai oleh masyarakat tersebut.
Adapun bentuk penghargaan tersebut dapat berupa kekayaan, keterampilan, pengetahuan, penghormatan, kekuasaan, dan sebagainya.
Pengertian Stratifikasi Sosial
- Kekayaan, pada umumnya orang kaya memperoleh pelapisan sosial atas ditengah-tengah masyarakat.
- Kehormatan, pada masyarakat tradisional, faktor kehormatan menjadi tolak ukur pelapisan sosial, di mana umumnya orang yang pernah berjasa, akum tua, termasuk orang yang disegani menduduki pelapisan sosial atas dalam masyarakat.
- Kepandaian, di mana orang yang pandai atau ilmuwan ditempatkan sebagai masyarakat kelompok atas.
- Kekuasaan, pada umumnya penguasa atau seseorang yang memiliki jabatan tertentu dengan kewenangan yang lebih banyak atau tinggi, di tengah masyarakat akan menduduki pelapisan sosial atas.
Proses Terbentuknya Pelapisan Sosial
1. Secara Tidak Disengaja
- Pelapisan sosial terbentuk sejalan dengan perkembangan masyarakat yang bersangkutan. Perkembangan itu meliputi kehidupan ekonomi, sosial, dan politik.
- Pelapisan sosial terbentuk di luar kontrol masyarakat yang bersangkutan misalnya, suatu daerah pertanian diubah menjadi kawasan industri.
- Pelapisan sosial terjadi sesuai dengan kondisi sosial budaya di wilayah yang bersangkutan. Kenyataan ini terbukti dari beragamnya diferensiasi sosial antara suatu daerah dengan daerah lainnya.
- Kedudukan seseorang dalam suatu lapisan beserta hak dan kewajiban berlangsung secara otomatis. Misalnya turunan pembuka desa (wong baku) dalam masyarakat jawa otomatis mendapat tempat terhormat daripada turunan pendatang (kuli gondok atau lindung).
2. Secara Disengaja
Macam-macam Pelapisan Sosial
1. Pelapisan Sosial Berdasarkan Kelas Sosial
- Kelas atas (upper class)
- Kelas menengah (middle class)
- Kelas bawah (lower class)
2. Pelapisan Sosial Berdasarkan Sifatnya
Dalam sistem pelapisan sosial tertutup kemungkinan berpindahnya seseorang dari lapisan sosial satu ke lapisan sosial sosial yang lain tidaklah mungkin atau sangat kecil sekali.
- Keanggotaannya diperoleh karena arisan atau kelahiran.
- Keunggulan yang diwariskan berlaku seumur hidup.
- Perkawinan bersifat endogamy, artinya harus dipilih dari orang-orang yang kastanya sama.
- Hubungan dengan kelompok-kelompok sosial lainnya bersifat terbatas.
- Kesadaran pada keanggotaan pada suatu kasta tertentu, terutama dari nama kasta, identifikasi anggota pada kastanya, penyesuaian diri yang ketat pada kasta-kastanya.
- Kasta diikat oleh kedudukan-kedudukan yang secara tradisional telah ditetapkan.
- Prestise suatu kasta benar-benar dijaga dan diperhatikan.
- Kasta yang lebih rendah merupakan bagian dari kasta yang lebih tinggi sehingga dapat dikendalikan secara terus-menerus.
- Kasta Brahmana merupakan kasta pendeta, yang dipandang sebagai lapisan tertinggi.
- Kasta Ksatria merupakan kasta bangsawan dan tentara yang dipandang sebagai lapisan yang kedua.
- Kasta Waisya merupakan kasta pedagang yang dipandang sebagai lapisan menengah (ketiga).
- Kasta Sudra merupakan kasta orang-orang biasa atau rakyat jelata.
3. Pelapisan Sosial Berdasarkan Kekuasaan
- Kelompok berkuasa.
- Kelompok kekuasaan menengah.
- Kelompok tidak berkuasa.
4. Pengaruh Industrialisasi terhadap Pelapisan Sosial Masyarakat Indonesia
- Tingkat pendidikan industrialisasi mengubah struktur pendidikan anggota masyarakat, karena semakin terbukanya peluang tingkat pendidikan yang lebih tinggi.
- Tingkat prestise atau kehormatan sosial yang berkaitan dengan pekerjaan. Pembagian pekerjaan disesuaikan dengan tingkat keahlian atau profesionalitas sehingga menghasilkan kelompok pekerja kasar (blue collar) dan kelompok pekerja halus (white collar).
- Tingkat pendapatan ekonomi menghasilkan kelas-kelas sosial baru yang menciptakan struktur kelas dalam masyarakat berdasarkan pendapatan ekonomi sehingga terbentuk kelas atas, kelas menengah, dan kelas bawah ditinjau dari pendapatan atau penghasilan.
Pengaruh Stratifikasi Sosial
- Adanya penempatan manusia sesuai dengan kedudukan dan peranannya sehingga di masyarakat dikenal dengan adanya jenjang yang menunjukkan strata tinggi rendahnya peranan dan status sosial seseorang.
- Memacu seseorang untuk melakukan upaya memaksimalkan mungkin agar mampu meraih jenjang sosial lebih tinggi.
- Munculnya kesenjangan sosial antara masyarakat lapisan atas dan masyarakat lapisan bawah.
Selain sebagai media informasi pendidikan, kami juga berbagi artikel terkait bisnis.
0 comments:
Post a Comment