Malam turun, kegelapan sebelum fajar
Embun turun, menyirami dunia
Menggambar aksara tersembunyi dari jiwaku
Tak bisa melarikan diri dari tangan takdir
Hingga aku menutup mata pada waktu pagi itu
Peti mati tanpa roda berdiri
Menggosok dinding napasku yang hina
Terhilanglah kimia dunia
Digantikan oleh negeriku yang baru, Barzakh namanya
Jiwaku naik ke langit biru
Lalu tubuhku dilempar ke kuburan berlumpur
Bersama cacing dan makhluk bumi
Tubuhku terbaring dengan kain kafan putih
Pakaian yang kukenakan saat aku meninggal
Kain kafan putih bersih
Bercampur dengan lumpur, berubah menjadi hitam
Tubuhku tak berdaya
Tapi di dalam jiwaku, selalu berusaha tulus
Melepaskan diri dari tubuh yang pernah kukenakan
Waktunya untuk hari kiamat yang ghaib
Antara aku dan Pencipta alam semesta
Menebus semua dosa yang pernah ku lakukan
Selama waktu di dunia ini
Aku tunduk kepada Ilahi
Di mana akan ditempatkan jiwaku
Saat kematian menjemput tubuhku
Dibalut dengan kain kafan yang setia
Tubuhku dalam penderitaan
Saat jiwaku dicabut dari wadahnya
Tapi aku menerima segala yang datang
Dengan kain kafan yang setia menutupiku.
0 comments:
Post a Comment