Di sebuah desa terpencil, terdapat kebun luas yang dikelilingi oleh pepohonan besar dan semak-semak lebat. Kebun ini dikenal sebagai Kebun Angker, karena banyak cerita kelam yang menyelimuti tempat itu. Konon, di tempat tersebut pernah terjadi pembunuhan sadis beberapa tahun yang lalu, dan hingga kini arwah korban masih gentayangan, mencari keadilan.
Suatu malam, sekelompok remaja memutuskan untuk menjelajahi Kebun Angker. Mereka mendengar cerita tentang suara ratapan yang bisa terdengar jika seseorang berani memasuki kebun setelah matahari terbenam. Dengan rasa penasaran dan semangat, mereka membawa senter dan berangkat menuju kebun.
Saat memasuki kebun, suasana terasa mencekam. Angin malam berhembus kencang, dan suara dedaunan yang bergesekan memberi kesan bahwa mereka tidak sendirian. Namun, rasa takut itu tidak menghentikan langkah mereka. Mereka mulai menjelajahi kebun, tertawa dan bercanda, mencoba mengabaikan aura menyeramkan yang menyelimuti tempat itu.
Tiba-tiba, salah satu dari mereka, Rino, mendengar suara aneh. "Kau dengar itu?" tanyanya dengan wajah pucat. Teman-temannya terdiam sejenak dan mendengarkan. Suara ratapan yang lemah dan penuh kesedihan mulai terdengar dari arah dalam kebun. Suara itu seolah memanggil mereka, membuat jantung mereka berdegup kencang.
Meskipun ketakutan, mereka memutuskan untuk mengikuti suara itu. Mereka berjalan semakin dalam ke dalam kebun, melewati semak-semak yang rimbun. Akhirnya, mereka sampai di sebuah area terbuka, di mana sebuah pohon besar berdiri sendirian. Di bawah pohon itu, mereka melihat sesuatu yang mengerikan: sebuah patung yang terbuat dari tanah liat, menggambarkan sosok wanita dengan ekspresi penuh kesedihan.
Ketika mereka mendekat, suara ratapan semakin keras. Rino, yang paling berani di antara mereka, mencoba menyentuh patung itu. Begitu jarinya menyentuh tanah liat, tiba-tiba angin kencang berhembus, dan suara ratapan berubah menjadi jeritan nyaring. Mereka semua terloncat mundur, ketakutan.
Tanpa pikir panjang, mereka berlari keluar dari kebun, tetapi saat mereka berlari, salah satu teman mereka, Lisa, terjatuh dan tidak bisa bangkit. Rino dan yang lainnya berusaha membantunya, tetapi saat mereka berbalik, mereka melihat bayangan gelap melayang di antara pepohonan. Bayangan itu mendekat dengan cepat, dan dalam sekejap, Lisa menghilang tanpa jejak.
Ketika mereka berhasil keluar dari kebun, mereka tidak berani menoleh kembali. Rino dan teman-temannya berlari sejauh mungkin, berusaha melupakan malam itu. Namun, keesokan harinya, mereka kembali ke desa dan mendengar kabar buruk: Lisa ditemukan tewas di dekat kebun, dengan ekspresi ketakutan di wajahnya.
Sejak malam itu, Kebun Angker semakin dikenal sebagai tempat terkutuk. Para penduduk desa menghindari tempat itu, tetapi Rino dan teman-temannya tidak pernah bisa melupakan malam itu. Mereka tahu bahwa mereka telah mengganggu sesuatu yang seharusnya tidak mereka sentuh, dan arwah Lisa kini terperangkap selamanya di Kebun Angker, menunggu keadilan yang tak kunjung datang.
Cerita tentang pembunuhan di kebun itu menjadi legenda di desa, mengingatkan semua orang untuk tidak mengabaikan peringatan dan menghormati tempat-tempat yang menyimpan kisah kelam.
0 comments:
Post a Comment