Pelantikan ditunda, kabar datang tiba-tiba,
Harapan menggunung, runtuh dalam sekejap mata.
Jabat tangan yang sempat terbayang,
Kini lenyap di antara berita yang mengambang.
Di rumah, si kecil menunggu penuh gembira,
Mata berbinar, mimpi tentang baju baru di hari bahagia.
"Ayah, kapan kita ke toko?" tanyanya polos,
Aku tersenyum, menelan getir yang mencekik halus.
Di saku, janji tinggal serpihan,
Gaji tertahan, mimpi perlahan terbenam.
Bukan hanya kain yang tak terbeli,
Tapi rasa bangga yang seketika mati.
Namun, aku tak boleh menyerah,
Lebaran tetap datang membawa berkah.
Meski tanpa baju baru di badan,
Kasih sayang takkan pernah tergantikan.
Baju boleh usang, tapi cinta tetap terang.
0 comments:
Post a Comment