Karya: Khoirul Taqwim
Ku panggil ribuan debu di pantai selatan yang indah
Kutemukan bunga di taman Jogja
Mewarna di antara buku dan gedung-gedung kampus
Ku hadirkan surat cinta
Menemui jiwa yang telah hilang
Atas lelah hati yang terluka
Saat membakar di ujung sepucuk surat jiwa
Ya Taman Jogja
Ku kisahkan cinta yang penuh bara
Cinta yang di sia-siakan oleh zaman
Karena zaman tak mampu menaklukkan hati
Karena dia telah memilih sandaran yang berbeda
Dia lebih memilih harta dan kuasa
Sedangkan diri adalah Yatim
Penuh dengan derita
Hingga suratku tak mampu menembus angin di Kaliurang maupun di Malioboro
Ya Taman Jogja
Kebahagiaan yang ku bangun
di atas kapal kampus putih
Sirna bah di telah lahar Merapi
Hingga tak tersisa
Namun yang ada hanya riwayat dan kisahku
Tertulis di antara kertas puisi yang penuh air mata
Menggenangi di antara jiwa dan darahku
Ya Taman Jogja
Luka ku menjadi riwayat
Tentang bunga yang harum semerbak
Namun layu tanpa ada air hujan yang menyiram
Karena hatiku sudah terlanjur luka
Mencabik-cabik di setiap surat yang ku tulis untuk kekasihku
Tak pernah sampai di titik persinggahan
Namun yang ada gelap tanpa ada titik terang dalam cinta
Sampai aku pergi dalam pengasingan
Menuju Negeri yang asing selamanya
0 comments:
Post a Comment