Friday, 25 December 2015

14 Mahasiswa UIN Ikut Misa Natal di Gereja, Benarkah?

Jangan lupa membaca artikel tentang bisnis di > Informasi bisnis terbaik 2020.


Sedang ramai di media sosial mengenai keikut sertaan mahasiswa UIN dalam perayaan natal. Ini kemudian memunculkan berbagai tanggapan dari netizen. Diyakini 14 Mahasiswa UIN Sunan Kalijaga, Yogyakarta menghadiri perayaan misa Natal di Gereja Kristen Jawa (GKJ) Margoyudan, Jalan Monginsidi, Solo, Kamis (24/12/2015) jelang malam hari.

Berita ini sempat membuat heboh pengguna dunia maya. Mereka berangkat dari Yogyakarta pukul 10.30, mengendarai dua mobil dan menyempatkan diri berwisata di Kota Solo, saat siang.

Kedatangan mahasiswa UIN Sunan Kalijaga Fakultas Ushuluddin ini mendapatkan sambutan hangat dari jamaat. Dan saat ibadah shalat Maghrib mereka meninggalkan tempat dan shalat di kamar pendeta didalam gereja.

Wahyu Nugroho seorang pendeta di GKJ Margoyudan ternyata sekaligus  juga dosen di Fakultas Ushuluddin dan Pemikiran Islam dan juga mengajarkan mata kuliah teks suci Al-Quran dan kitab agama lain. Pendeta Wahyu Nugroho memaparkan kehadiran para mahasiswa itu saat ibadah Malam Natal sangat berarti.

Taufik seorang mahasiswa UIN yang ikut serta mengimbuhkan, meski ada Fatwa haram mengucapkan selamat Natal, tak menyurutkan niatnya maupun belasan rekan seagamanya. "Kami ingin mengucapkan selamat Natal saja dengan datang ke sini,” bebernya.

Para masiswa tersebut menghadiri peribadatan dari awal sampai dengan selesai. Tetapi, mereka tidak mengikuti prosesi ibadah dan hanya mengamati saja. Setelah misa malam Natal, mereka sempat bersalaman dengan para jemaat dan bahkan foto selfie bersama pemuda-pemuda gereja.

Adapun tanggapan saya melihat fenomena ini, berhubung saya juga mahasiswa UIN Ar-Raniry jurusan Ilmu Al-Quran dan Tafsir. Sejatinya kunjungan ke rumah ibadah lintas agama oleh jurusan Perbandingan Agama sekali lagi jurusan Perbandingan Agama merupakan hal yang lumrah. Itu karena memang disiplin mereka untuk meniliti lintas agama, namun harus sesuai prosedur yang ditetapkan oleh kampus dan agenda kampus. Dan, apabila tanpa prosedur kampus maka mereka tidak boleh membawa atas nama kampus dan itu berarti atas pribadi mereka.

Hal ini juga sudah di klarifikasi oleh pihak UIN Sunan Kalijaga yang saya kutip dari panjimas.

“Kami tidak pernah ada agenda ikut misa Natal. Tidak mungkin UIN ikut natalan. Tapi kalo mahasiswa Ushuludin Prodi Perbandingan Agama mungkin saja. Mungkin butuh itu untuk penelitian. Tapi kalo atas nama UIN, itu tidak pernah,” terang Haris saat ditemui Panjimas.com di kantornya, Rabu (23/12/15).

“Setiap ada kegiatan atas nama kampus, pasti laporannya masuk sini. Dan itu tidak pernah ada,” imbuhnya.

Sebelumnya sempat terdengar kabar bahwa UIN Yogyakarta pada tahun-tahun lalu ikut serta dalam misa Natal.

Kemudian mengenai ucapan selamat natal. Dalam hal ini saya kurang setuju. Karena banyaknya dan ijma' ulama bahwa haram mengucapkan selamat natal kepada kafir.

Sumber http://www.zulfanafdhilla.com/

Selain sebagai media informasi pendidikan, kami juga berbagi artikel terkait bisnis.

0 comments:

Post a Comment