Jangan lupa membaca artikel tentang bisnis di > Informasi bisnis terbaik 2020.
Kelompok bersenjata pecahan GAM yang dikomandoi pria bernama lengkap Nurdin Bin Ismail dilaporkan telah turun gunung dan kembali ke rumah ibunya di desa Ladang Baro, Kecamatan Julok, Aceh Timur, Senin malam, 28 Desember 2015.
Pimpinan kelompok bersenjata Aceh, Nurdin Ismail alias Din Minimi, menyerahkan diri ke Kepala Badan Intelijen Negara Letjen (Purn) Sutiyoso di Aceh Timur bersama 120 anggota lainnya.
"Proses bicara dengan Din Minimi sudah dimulai dua bulan terakhir," kata Sutiyoso, dalam jumpa pers dengan sejumlah wartawan di Hotel Lido Graha Lhokseumawe, Selasa (29/12/2015).
"Saya sudah laporkan ke Presiden Jokowi (Joko Widodo), Wapres Pak JK (Jusuf Kalla), Menko Polhukam (Luhut Pandjaitan) dan Menkumham RI (Yasonna Laoly), " ucapnya.
"Totalnya 120 orang yang turun gunung dan saya sudah bicara dengan mereka. Bahkan semalam saya menginap di rumah Din Minimi," tutur Sutiyoso.
Dia menyebutkan, puluhan senjata, amunisi, magasin, dan granat milik Din Minimi telah diserahkan. Seluruh senjata itu akan dibawa ke kantor BIN di Jakarta.
"Arahan Presiden jelas, selesaikan persoalan Din Minimi dengan pendekatan yang lembut. Hasilnya, Anda lihat sendiri bahwa Din mau turun gunung," ucap Sutiyoso.
Setelah dari rumah ibunya, Din Minimi cs dikabarkan akan berangkat ke Banda Aceh bersama pihak kepolisian dan juga kepala BIN. Din Minimi akan melakukan konferensi pers di Ibu Kota Provinsi Aceh tersebut, terkait perjuangannya dan alasan di balik turun gunung mantan anggota GAM tersebut.
Menurut Sutiyoso, kelompok pimpinan Din Minimi ini bukan gerombolan, mereka kooperatif. "Mereka lari kehutan karena kecewa dengan elite GAM. Mereka tidak pernah merampok," Tegas Sutiyoso.
Selain sebagai media informasi pendidikan, kami juga berbagi artikel terkait bisnis.
0 comments:
Post a Comment