Monday, 30 December 2019

Analisis Fundamental: Apa itu Interest Coverage Ratio?

Kalau anda lagi belajar laporan keuangan (analisis fundamental), pernahkah anda mendengar istilah interest coverage ratio? Apa kegunaannya? Mari kita bahas. 

Interest coverage ratio (ICR) adalah rasio yang menunjukkan perbandingan utang dan profitabilitas yang digunakan dalam menentukan kemampuan perusahaan dalam membayar beban bunga pinjaman. 

Jadi interest coverage ratio dalam bahasa Indonesia adalah rasio cakupan bunga alias perbandingan rasio utang (beban bunga) dan profitabilitas. Singkatnya, ICR melihat seberapa besar efek bunga terhadap laba.

Rumusnya adalah sebagai berikut: 

Rumus interest coverage ratio
Laba sebelum pajak dan bunga bisa anda lihat di laporan laba rugi, biasanya disebut Earning Before Interest and Tax (EBIT). 

ICR ini agak mirip dengan rasio likuiditas seperti current ratio) dan solvabilitas. Tapi bedanya ICR lebih melihat kemampuan perusahaan dalam membayar beban bunga-nya (dari pinjaman bank). Kalau likuiditas, melihat kemampuan perusahaan membayar kewajiban lancar secara keseluruhan. 

[Pelajari juga cara-cara lengkap menganalisa laporan keuangan saham, dan tips-tips memilih saham yang bagus secara fundamental disini: Ebook Investasi Saham PDF.] 

CARA MEMBACA INTEREST COVERAGE RATIO 

ICR digunakan untuk melihat seberapa kemampuan perusahaan membayar beban bunga pinjaman dengan profit (EBIT) yang dimiliki. 

ICR dapat menggambarkan seberapa besar margin of safety alias batas aman perusahaan kemampuan perusahaan dalam membayar beban bunga dari utang2nya. 

Logikanya, jika semakin rendah ICR maka dapat dikatakan perusahaan memiliki pembayaran utang yang besar yang bisa berdampak buruk pada operasinya. 

ICR rendah juga bisa mengindikasikan perusahaan tidak bisa menghasilkan profitabilitas yang besar untuk menutup atau membayar beban bunga-nya. Tentu hal ini akan berdampak pada kesehatan perusahaan di masa mendatang. 

Jika perusahaan memiliki EBIT < beban bunga (ICR < 1) = perusahaan mengalami kerugian, karena perusahaan harus menanggung beban bunga yang lebih besar. Apalagi kalau perusahaan mengalami rugi (EBIT negatif), ini artinya kesehatan keuangan perusahaan sangatlah diragukan. 

Demikian juga kalau ICR dibawah 2 (ICR < 2), maka ini artinya laba perusahaan sebagian besar (diatas 50%) harus digunakan untuk membayar beban keuangan. 

Jika perusahaan punya EBIT sebesar 900 miliar namun beban bunganya adalah 500 miliar, maka artinya ICRnya adalah 1,8 kali, artinya lebih dari 50% EBIT digunakan untuk membayar beban bunga. 

Dengan kata lain, keuntungan yang dihasilkan perusahaan justru lebih banyak masuk untuk membayar kreditur, daripada memuaskan kepentingan pemegang saham dan untuk ekspansi usaha. Sudah paham sampai disini? 

Jadi ICR yang bagus adalah ICR diatas tiga (ICR > 3). Intinya, semakin besar ICR, maka semakin baik kemampuan perusahaan membayar beban bunga dengan earning yang dimilikinya. 

CONTOH CARA MENGHITUNG INTEREST COVERAGE RATIO

Sekarang kita masuk ke cara menghitung ICR. Perhatikan laporan keuangan PT Ace Hardware Tbk (ACES) berikut: 
Cara menghitung interest coverage ratio
Untuk mencari ICR, anda cukup melihat pada laporan keuangan laba rugi-nya. Anda perlu mencari EBIT yaitu laba usaha dan beban bunga, yaitu beban keuangan. Letak detailnya bisa anda lihat pada angka dan akun2 yang saya kasih tanda persegi hijau. 

Jadi, didapatkanlah perhitungan ICR ACES selama dua tahun.. Hasilnya sebagai berikut: 


ICR ACES pada tahun 2018 adalah sebesar 96 kali, tahun 2019 sebesar 55 kali. Artinya, earning ACES adalah sebesar 96 kali dari beban bunganya di tahun 2018, dan ACES memiliki earning sebesar 55 kali dari beban bunganya di tahun 2019. 

Ibaratnya, anda memiliki laba sebesar Rp55 juta. Tetapi anda hanya perlu membayar Rp1 juta untuk beban bunga, dan Rp54 juta lainnya bisa digunakan untuk ekspansi, membayar dividen dan lain2. 

Berdasarkan nilai rasio diatas, dapat disimpulkan bahwa interest coverage ACES sangatlah baik, karena ACES bisa menghasilkan laba berkali-kali lipat lebih besar dibandingkan (kewajiban) beban bunganya. 

Sehingga, ACES tidak ada masalah dari segi pembayaran beban bunga. Walaupun nilai rasionya turun di tahun 2019, namun ICR ACES boleh dikatakan sebagai angka yang aman, karena nilai berada jauh diatas 2 kali. 

Itulah pengertian interest coverage ratio dan cara membacanya. Untuk analisa, rasio ini penting, karena terkadang anda akan menemukan perusahaan2 yang punya beban bunga tinggi. Misalnya seperti emiten PT Bakrie Telecom Tbk (BTEL) berikut ini: 

Anda bisa perhatikan perusahaan BTEL mengalami rugi bersih. Di satu sisi, BTEL juga harus menanggung beban bunga yang besar (Rp605.744), di mana beban keuangan ini merupakan beban yang paling besar di laporan keuangan laba rugi BTEL. 

Jadi, sudah jelas bahwa perusahaan yang punya interest coverage ratio yang kecil atau buruk, hendaknya anda hindari sahamnya terutama untuk investasi.  

Passive Income dari Saham

Banyak orang yang ingin belajar saham dengan tujuan bisa mendapatkan passive income dari saham. Tujuan tersebut sangatlah baik. Tapi tentu saja anda harus membeli saham dengan cara dan strategi yang benar, karena tidak semua saham berpotensi memberikan passive income dalam jangka panjang. 

Sebelum saya membahas lebih dalam, perlu anda pahami bahwa keuntungan / profit yang bisa anda dapatkan dari saham itu ada dua: 

1. Kenaikan harga saham (jangka pendek / capital gain) dan jangka panjang
2. Dividen. Baca juga: Apa itu Dividen? 

Itu artinya kalau anda ingin dapat passive income, anda harus menjadi INVESTOR SAHAM, bukan TRADER SAHAM. Mengapa? Karena passive income bisa didapatkan dengan cara menyimpan saham dalam jangka panjang (minimal 1 tahun). 

Pelajari juga cara-cara memilih saham untuk investasi jangka panjang, menghitung harga wajar, laporan keuangan saham, analisis fundamental disini: Ebook Analisis Fundamental Saham Pemula - Expert. 

Selama jangka panjang tersebut, anda nantinya akan mendapatkan keuntungan dari kenaikan harga saham itu sendirim plus dapat dividen sebagai passive income. Dividen inilah yang menjadi faktor utama passive income, karena anda tidak perlu melakukan apapun (hanya simpan saham) untuk bisa dapat dividen. 

Sedangkan kalau trader saham, anda harus lebih aktif dalam transaksi trading jangka pendek, sehingga aktivitas trader saham bisa dikatakan sebagai active income, bukan passive income. 

Lalu, apa saja yang harus anda persiapkan supaya anda bisa memiliki passive income di saham? Berikut cara-cara investasi untuk passive income: 

1. Pilih perusahaan yang punya kinerja bagus dalam jangka panjang

Passive income di saham bisa didapatkan apabila anda memilih perusahaan yang memiliki kinerja bagus dan unggul di sektornya. Karena perusahaan2 yang punya kinerja baik, harga sahamnya punya potensi lebih untuk naik dalam jangka panjang. 

Selain itu, emiten2 yang unggul juga selalu membagikan dividen rutin pada pemegang saham. Dividen ini bisa menjadi passive income untuk anda.   

Cara-cara memilih perusahaan yang bagus untuk investasi dan strategi2 mendapatkan passive income, juga sudah kita bahas bersama praktik dan strategi2 lengkapnya disini: Ebook Investasi Saham PDF.

Ingat bahwa dalam mendapatkan passive income, hendaknya selain mendapatkan dividen, anda juga mendapatkan keuntungan dari kenaikan harga saham itu sendiri. Jangan sampai anda mendapat dividen tiap tahun, namun saham yang anda pegang harganya turun terus dalam jangka panjang. 


Itulah mengapa penting bagi anda untuk memilih perusahaan yang punya kinerja baik, dan saham2 yang punya historis harga saham jangka panjang yang naik / uptrend. 

2. Pilih perusahaan yang membagikan dividend per share (DPS) yang tinggi

Selain kinerja yang baik (poin 1), anda disarankan untuk memilih perusahaan yang membagikan dengan dividend per share (DPS) / dividen per saham yang tinggi.

Di Bursa Efek, banyak perusahaan yang membagikan dividen, tetapi tidak semua perusahaan membagikan dividen yang besar. Peran dividen untuk mendapatkan passive income ini sangat penting. 

Kalau anda memilih perusahaan yang membagikan DPS besar di sektornya, maka passive income yang anda dapatkan akan semakin besar dan maksimal, demikian juga sebaliknya. Baca juga: Daftar Perusahaan yang Rutin Membagikan Dividen.  

Jadi jika tujuan anda adalah mendapatkan passive income, maka jangan pernah melupakan peran dividen di portofolio. 

3. Konsisten di satu sampai dua saham dulu

Pilihlah hanya satu sampai dua saham yang punya kinerja baik, yang bisa membagikan dividen besar. Dan saham tersebut harus anda investasikan, bukan ditradingkan. Mengapa? 

Karena kalau anda membeli terlalu banyak saham untuk investasi, maka anda harus membagi modal anda untuk diversifikasi di banyak saham. Hal ini akan menyebabkan hasil investasi passive income anda, terutama dari dividen tidak akan maksimal.

Sedangkan kalau anda beli hanya satu sampai dua saham, anda bisa fokus memaksimalkan profit dan dividen anda, karena anda bisa menaruh semua modal hanya di satu saham. 

Selain itu, dengan membeli terlalu banyak saham, anda harus membagi fokus anda untuk memilih saham-saham yang baik. Ini juga membuang waktu anda. Untuk anda yang punya kesibukan2 lain misalnya bekerja kantoran, tentu saja memilih banyak saham untuk investasi tidaklah efektif. 

Tidak sedikit investor saham yang memulai dengan modal kecil. Oleh karena itu, pertimbangkan untuk konsisten pada sedikit saham dulu. 

Jika anda modal anda sudah berkembang, barulah anda bisa pertimbangkan untuk menambah jumlah diversifikasi saham anda. 

4. Rutin membeli saham

Kalau anda ingin mendapatkan passive income yang maksimal, maka anda harus rutin membeli saham. Modal kecil bukan menjadi penghalang untuk mendapatkan passive income melalui investasi saham. 

Tambah modal secara bertahap dengan sistem nabung saham. Pelajari juga: Ebook Yuk Nabung Saham. Anda harus mengatur keuangan anda dan menyisihkan modal anda, supaya anda bisa menambah porsi saham anda. 

Salah satu kunci utama untuk mendapatkan passive income saham adalah kekonsistenan dan disiplin anda dalam menambah modal dan mengatur uang anda. 

Kesimpulannya, passive income dari saham bisa diraih apabila anda memilih saham yang kinerjanya baik, pilih perusahaan yang rutin membagikan dividen tiap tahun, dan anda juga harus konsisten dalam membeli saham dan menambah modal. Jangan terburu menjual saham, atau terburu melakukan diversifikasi. Lakukan secara bertahap. 

Saturday, 28 December 2019

2 Aplikasi untuk Screening Saham

Banyak trader yang bertanya: "Pak Heze, apa tool yang bisa digunakan buat screening / memilih saham yang bisa menghasilkan sinyal beli dan jual saham?"  

Well, sebenarnya ada banyak tool ataupun software untuk melakukan screening saham. Tetapi anda harus paham dahulu dengan konsep screening saham. Jangan sampai anda salah melangkah, yang pada akhirnya justru screening saham ini membawa anda pada pemilihan saham yang salah. 

Screening saham biasanya bisa dilakukan dengan dua cara, yaitu: Manual dan pakai software screener. Mari kita bahas: 

1. Screening saham manual 

Screening saham manual, sesuai namanya berarti anda memilih (screening) saham dengan cara seleksi sendiri, dan mengamati pola2 saham, pola2 teknikal / grafik-nya. 

Software yang digunakan untuk screening manual cukup menggunakan software trading yang anda pakai. Anda nggak perlu pakai software2 khusus screener, atau software2 berbayar yang harganya puluhan juta, karena hal itu sama sekali tidak menjamin screening anda lebih bagus. 

Justru dengan melakukan screening saham manual, anda akan lebih terlatih untuk menghadapi market. Anda akan paham sendiri dengan pola-pola grafik seperti apa yang bagus untuk trading, dan grafik2 seperti apa yang harus dibuang dari daftar trading anda. 

Jadi, screening saham manual inilah adalah screening  utama yang saya sarankan pada anda. Dibawah ini, bisa anda lihat contoh singkat video screening grafik manual. Jadi anda melihat sendiri pola-pola grafik saham, untuk melihat tren, support resisten, dan saham2 yang layak untuk trading.  


Stock split merupakan salah satu aksi korporasi yang cukup banyak dilakukan perusahaan2 go public di Indonesia. Pada saat harga saham sudah tinggi / mahal, biasanya emiten akan melakukan aksi korporasi ini, sehingga harga sahamnya menjadi lebih terjangkau.

Untuk anda yang belum mengerti stock split, silahkan baca pos saya disini: Pengertian dan Ilustrasi Stock Split. Stock split ini merupakan aksi korporasi yang cukup menarik karena saham2 bagus yang stock split, sahamnya menjadi murah dan sangat terjangkau untuk trader bermodal kecil. 

Kalau anda ingin mencari perusahaan2 apa saja yang melakukan stock split, entah untuk kepentingan analisa data historis anda, atau analisa lain, anda bisa mencari daftar perusahaan yang stock split melalui situs www.idx.co.id. 

Berikut langkah-langkah cara mencari perusahaan yang melakukan stock split

1. Buka situs www.idx.co.id

2. Masuk ke menu Perusahaan Perusahaan Tercatat --> Aksi Korporasi 


3. Pada menu Tipe Aksi, anda pilih Stock Split 


Pada menu tersebut, anda juga bisa memilih aksi korporasi lain selain stock split. 

4. Anda bisa pilih periode tanggal stock split yang ingin anda cari (Setting pada menu tanda persegi hijau berikut). 


5. Misalnya anda ingin setting periode 1 Januari - 31 Desember 2019, maka akan muncul semua perusahaan yang melakukan stock split pada periode tersebut. 

Cara mencari perusahaan yang melakukan stock split

Pada situs IDX, disedikan informasi kode saham, jumlah aksi korporasi dan tanggal aksi korporasi. Kalau anda ingin menganalisa pergerakan saham pasca stock split, anda bisa lihat menu chart saham anda, dan analisa pergerakan saham setelah tanggal stock split perusahaan. 

Itulah Cara Mencari Perusahaan yang Melakukan Stock Split. Semoga bermanfaat untuk anda.. 

Friday, 27 December 2019

3 Buku Rekomendasi untuk Trading Saham

Untuk mendapatkan profit konsisten dalam trading saham, maka anda harus melakukan dengan mempraktikkan strategi2 trading yang tepat. 

Anda harus bisa memilih saham yang layak untuk trading. Anda harus bisa membaca momentum trading yang benar. Anda harus bisa menggunakan strategi analisis teknikal yang simpel namun dapat dipraktikkan dalam trading.

Untuk itu, anda bisa mempelajari dan mempraktikkan ebook-ebook trading saham yang tepat, yang berisi full praktik dan strategi2 trading yang langsung anda terapkan untuk mendapatakan profit

Ada 3 ebook rekomendasi untuk trading saham untuk level pemula hingga expert yang saya sarankan untuk anda yang sedang serius menekuni trading:

1. Ebook Trading & Belajar Saham Full Praktik


Anda bisa lihat review ebook lengkap dan rekan2 yang sudah mempraktikkan materi2 ebook trading saham disini: Buku Saham Pemula - Expert (427 halaman). 

Di ebook trading & belajar saham ini, anda mempelajari full praktik analisis teknikal mulai dari basic sampai praktik2 menerapkan analisis teknikal yang simpel untuk mencari saham-saham yang naik. Inti materi dan praktik di ebook ini adalah: 
  • Analisis teknikal lengkap mulai indikator2 trading, candlestick, chart pattern, support-resisten, analisa tren dan lain2. 
  • Praktik dan strategi menemukan saham diskon & murah yang siap rebound
  • Praktik menemukan saham2 yang sudah berada di ujung tren naik
  • Cara menentukan support-resisten saham yang akurat
  • Menemukan saham naik dengan variasi support-resisten yang sering muncul di chart
  • Praktik lanjutan chart pattern dan pola2 candlestick
  • Pola candlestick yang bagus untuk membaca saham naik /rebound
  • Psikologis trading 
  • Membangun mindset trading yang benar
  • Panduan menyusun dan menjalankan trading plan dan manajemen modal trading 
  • Dan masih banyak praktik2 analisa teknikal yang kita bahas di ebook trading

2. Ebook Panduan Simpel & Efektif Memilih Saham Bagus 


Anda bisa lihat review ebook lengkap dan rekan2 yang sudah mempraktikkan materi2 ebook screening saham disini: Ebook Panduan Simpel & Efektif Memilih (Screening) Saham Bagus (365 halaman). 

Di ebook screening saham, anda akan praktik bagaimana cara memilih (screening) saham2 yang bagus dan layak untuk trading. 

Jumlah saham di Bursa Efek Indonesia sangat banyak dan tidak semua bagus untuk trading, maka disinilah anda akan praktik langsung cara screening saham yang benar untuk mendapatkan stock pick yang berkualitas untuk trading. Praktik2 yang anda terapkan di ebook:
  • Cara simpel dan efektif menemukan saham bagus untuk trading
  • Strategi membaca, menghindari saham yang jelek untuk trading
  • Strategi screening saham yang paling mudah diterapkan untuk pemula
  • Strategi kombinasi screening saham yang saya terapkan
  • Praktik screening saham untuk SWING TRADING
  • Praktik SCALPING TRADING (Menitan)
  • Dan masih banyak lainnya

3. Ebook Intraday & One Day Trading Saham


Anda bisa lihat review ebook lengkap dan rekan2 yang sudah mempraktikkan materi2 ebook intraday trading saham disini: Ebook Intraday & One Day Trading Saham (357 Halaman). 

Ebook intraday & one day trading saham membahas khusus strategi2 mencari saham bagus untuk trading harian (beli jual di hari yang sama) sampai tiga harian. Strategi2 yang anda pelajari adalah: 
  • Kriteria saham yang bagus untuk one day trading
  • Analisis teknikal dan momentum yang tepat untuk trading harian
  • Full praktik analisa tape reading saham untuk trading harian
  • Strategi memaksimalkan profit dari trading harian
  • Praktik meminimalkan risiko untuk trading harian
  • Bukti profit yang saya dapatkan dari intraday trading
  • Manajemen modal, psikologis trading untuk intraday trader
  • Dan masih banyak lainnya

Melalui ebook-ebook saham ini, target utamanya adalah: Anda bisa mendapatkan profit konsisten dan bisa mencari saham-saham yang bagus secara mandiri / otodidak, tanpa harus tergantung dari rekomendasi orang lain

Oleh karena itu, tiga ebook rekomendasi untuk trading saham ini semuanya berisi full praktik dan strategi yang bisa diterapkan langsung untuk trading.

Kenapa saya terbitkan dalam bentuk ebook? Selain karena halaman yang tebal, untuk anda yang sudah memiliki ebooknya, anda bisa mendapatkan free update ebook tanpa harus membeli lagi (saya kirim via email). 

Jadi lebih mudah untuk mengirimkan free update melalui ebook. Namun ebook bisa anda print sendiri jika anda ingin membaca dalam versi fisiknya.

 BAGAIMANA CARA MENDAPATKAN EBOOK-EBOOK TRADING SAHAM? 

Untuk anda yang ingin mendapatkan ebooknya, berikut langkah2nya: 

1. Pembayaran dilakukan melalui transfer via bank lokal (BCA atau BRI)
- BCA = 440 - 1315378
- BRI = 0172 - 01 - 044985 - 50 - 8
Atas nama: El Hezekiah Sabbat
Harga Ebook 1 = Rp145.000
Harga Ebook 2 = Rp150.000
Harga Ebook 3 = Rp148.000

Untuk anda yang ingin membeli kedua ebook langsung, ada harga diskon 10%. Berikut rinciannya: 

1. Ebook 1 dan ebook 2: Harga awal Rp275.000 menjadi Rp247.000
2. Ebook 1 dan ebook 3: Harga awal Rp273.000 menjadi Rp245.000
3. Ebook 2 dan ebook 3: Harga awal Rp278.000 menjadi Rp250.000

Untuk anda yang ingin membeli ketiga ebook langsung, ada harga diskon 15%. Harga ketiga ebook adalah Rp413.000. Jika anda membeli ketiga ebook, harganya menjadi Rp351.000. Baca juga: Buku Pilihan Trader Saham Terbaik - Diskon 15%.

2. Setelah transfer, konfirmasi kembali via email: suksesbelajarsaham@gmail.com atau melalui WA atau Telegram: 087859520042 untuk proses pengiriman ebook. Selain ebook, anda juga akan mendapatkan free software saham untuk melakukan analisa teknikal secara lengkap dan free konsultasi via email. 

3. Jangan lupa untuk mengirimkan juga foto screen shoot bukti pembayaran.

Thursday, 26 December 2019

Alasan Perusahaan Membagikan Dividen Saham

Jika anda membeli saham, maka keuntungan yang akan anda dapatkan bukan hanya dari kenaikan harga saham. Apabila perusahaan mendapatkan dividen, dan anda membeli sahamnya di sekitar tanggal pengumuman dividen, anda juga akan mendapatkan keuntungan perusahaan berupa dividen. 

Kalau anda belum paham tentang dividen dan cara mendapatkan dividen saham, anda bisa pelajari kembali tulisan2 saya disini: Apa Itu Dividen? Baca juga: Arti dan Ilustrasi Pembagian Dividen. 

Intinya, dividen adalah laba yang dibagikan perusahaan pada pemegang saham. Lalu kenapa perusahaan mau membagikan labanya pada pemegang saham? Bukankah lebih enak kalau labanya dipakai sendiri? 

Perusahaan membagikan dividen saham karena beberapa alasan. Pertama, perusahaan ingin memuaskan kepentingan pemegang saham. Kita tahu bahwa perusahaan go public pasti memiliki investor publik entah sedikit ataupun banyak. 

Perusahaan membagikan dividen karena perusahaan ingin tetap memberikan imbal hasil pada investor, sehingga investor (terutama investor2 besar) tetap betah menanamkan modal di perusahaan. 

Semakin mapan kinerja perusahaan, semakin besar kemampuan perusahaan untuk memberikan imbal hasil pada pemegang saham, karena perusahaan yang sudah mapan, biasanya tidak membutuhkan banyak ekspansi. Sehingga, laba bersih yang diperoleh bisa dialokasikan untuk pembagian dividen. 

Kedua, menunjukkan bahwa perusahaan punya kemampuan menghasilkan profit. Artinya, dividen hanya bisa diberikan oleh perusahaan yang bisa mencetak profit dari kinerjanya. Kalau perusahaan tidak bisa mencetak profit, darimana perusahaan bisa membagi dividen?

Sebagai investor saham yang menyukai passive income, anda bisa mempertimbangkan dan membuat list perusahaan2 yang selalu rutin membagikan dividen. Akan lebih baik lagi kalau perusahaan bisa membagikan dividen per saham dan dividend yield yang tinggi dibandingkan sektor industrinya. 

Namun tidak semua perusahaan membagikan dividen. Perusahaan tidak membagikan dividen bisa jadi karena perusahaan sedang mengalami rugi bersih. 

Kedua, perusahaan yang tidak membagikan dividen dikarenakan perusahaan ingin melakukan ekspansi usaha, sehingga laba bersih yang didapatkan perusahaan, lebih fokus digunakan untuk modal pengembangan usaha.

Hal ini biasanya terjadi pada perusahaan2 yang masih dalam tahap bertumbuh (growth). Perusahaan growth umumnya tidak membagikan dividen, karena masih fokus ekspansi usaha. 

"Berarti Pak Heze, kalau perusahaan rutin bagi dividen tiap tahun, perusahannya bonafid dan layak investasi?" Tanya anda. 

Belum tentu. Jumlah perusahaan yang membagikan dividen sangat banyak. Walaupun membagikan dividen rutin, ada banyak sekali perusahaan yang hanya membagikan dividen dalam jumlah dividen per saham yang sangat kecil. 

Anda bisa perhatikan beberapa contohnya seperti saham2: TALF, HRTA, PEGE dan lain2. Emiten2 tersebut rutin membagikan dividen, namun  dividen per share-nya sangat kecil. 

Hal ini dikarenakan laba bersih yang diperoleh dan ukuran perusahaan berbeda satu sama lain. Kalau ada perusahaan yang bisa memperoleh laba bersih Rp2 triliun, tentu saja perusahaan tersebut punya kemampuan membagikan dividen jauh lebih besar dibandingkan perusahaan yang "hanya" bisa menghasilkan laba bersih Rp100 miliar. 

Jadi jika anda diberikan dua pilihan: Saham A dan B adalah perusahaan di sektor yang sama, dan selalu rutin membagikan dividen. 

Tetapi perusahaan A bisa membagikan dividen per saham sebesar Rp200 per saham. Sedangkan perusahaan B hanya bisa membagikan dividen per saham sebesar Rp7 per saham. 

Tentu saja, Saham A akan jauh lebih menarik untuk investasi, karena nilai dividen yang akan anda terima jauh lebih besar dan menguntungkan dibandingkan saham B, walaupun mungkin keduanya sama-sama membagi dividen tiap tahun. 

Berdasarkan pengalaman saya, perusahaan yang dividennya unggul, pergerakan harga sahamnya juga cenderung lebih baik dan stabil dibandingkan perusahaan yang membagikan dividen sangat kecil.  Baca juga: Daftar Perusahaan yang Rutin Membagikan Dividen. 

Oleh karena itu, sebagai investor, anda harus cermat dan menganalisa lebih dalam saham-saham apa saja yang membagikan dividen: Besar, konsisten, dan unggul di sektor industrinya. Bukan hanya dilihat dari rutin tidaknya emiten membagi dividen. 

Dividen yang dibagikan perusahaan sebenarnya menjadi SINYAL pada anda INVESTOR SAHAM untuk melihat saham2 mana yang bonafid dan profitable dalam jangka panjang. 

Cara Trading Saham dengan Modal Kecil

Jika anda adalah seorang trader saham dengan modal kecil, saham apa yang akan anda pilih untuk trading? 

Memilih saham dengan modal kecil adalah tantangan untuk anda, karena dengan modal terbatas, anda harus bisa memilih saham yang menguntungkan.  

Dengan semakin bertambahnya jumlah investor & trader di pasar saham, saya yakin mayoritas trader saham Indonesia akan memulai membeli saham dengan modal kecil terlebih dahulu. 

Oleh karena itu, anda harus membeli saham yang benar agar modal kecil yang anda miliki bisa berkembang menjadi jauh lebih besar (profit). Bagaimana cara trading saham dengan modal kecil

Di pos ini, saya ingin sharing beberapa cara trading saham untuk trader bermodal kecil. Cara-cara ini saya terapkan sendiri ketika masih pertama menjalankan trading di pasar saham. 

Tentukan besarnya modal yang akan digunakan trading 

Berapa yang dimaksud dengan modal kecil dalam trading? Dengan modal hanya Rp100-200 ribu anda sudah bisa membeli saham. Tapi apakah modal sekecil itu cukup digunakan untuk membeli saham2 yang pergerakannya bagus? 

Faktanya, di pasar saham, mayoritas saham yang likuid harga sahamnya biasanya diatas Rp1.000, meskipun ada juga beberapa saham yang harganya dibawah Rp1.000 seperti PWON, ANTM, TINS misalnya. 

Jadi modal kecil dalam trading saham hendaknya anda tetapkan standar antara Rp1-3 juta. Dengan modal Rp1-3 juta, anda akan punya peluang untuk memilih saham yang pergerakannya bagus. 

Modal Rp1-3 juta bukanlah modal yang sulit dijangkau untuk trader pemula. Kalau modal anda masih dibawah itu, bahkan mungkin hanya Rp100 ribu, saran saya, menabunglah dulu dan bersabar sampai modal anda mencapai Rp1 juta. 

Di pos ini: Modal Ideal Trading Saham, saya juga sudah menjelaskan bahwa modal kecil yang ideal untuk trader adalah modal Rp1-3 juta.  

Lakukan diversifikasi pada sedikit saham

Trading saham adalah soal kualitas, bukan kuantitas. Saya banyak menemukan trader yang modalnya hanya sekitar Rp1 juta, tapi membeli sampai 8 saham. Namun saham yang dibeli adalah saham2 gorengan dan waran. 

Padahal saham2 tersebut sangatlah berisiko. Saran saya, jika modal anda masih sedikit, hendaknya anda lakukan diversifikasi pada sedikit saham terlebih dahulu. 

Belilah 1-2 saham saja yang punya pergerakan bagus, yang terjangkau dengan modal Rp1-3 juta. Disini: Cara Screening Saham Bagus, saya juga sudah menjelaskan cara-cara screening saham yang dapat diterapkan untuk level pemula sampai expert, dengan modal kecil dan besar. 

Dengan diversifikasi yang sedikit, anda bisa lebih fokus memantau saham, dan juga fokus untuk hanya memilih saham2 yang berkualitas. Kalau modal anda sudah berkembang, barulah anda bisa pertimbangkan untuk menambah diversifikasi. 

Belilah saham-saham yang pergerakannya baik

Dengan modal kecil, usahakan untuk lebih fokus memilih saham yang punya pergerakan bagus, dan fluktuatif harga sahamnya cenderung stabil. Anda bisa pelajari pos saya disini sebagai acuan memilih saham untuk pemula: Saham yang Harus Dibeli Pemula.

Modal trading yang kecil harus anda kembangkan, supaya bisa menjadi lebih besar dan anda mampu meraih profit yang lebih maksimal di masa mendatang. Jadi, jangan memasukkan modal anda pada saham-saham yang berisiko. 

Banyak trader dengan modal awal yang minim, namun karena trader tidak bisa mengatur manajemen risiko, modal trading akhirnya habis dalam waktu singkat. 

Jadi, untuk anda trader pemula, mulai menerapkan langkah2 trading seperti yang saya tuliskan diatas. Dan tentunya, jangan lupa untuk selalu mengevaluasi hasil trading anda secara berkala. 

Tuesday, 24 December 2019

Belajar Analisis Fundamental Saham

Dua analisis utama yang harus anda kuasai sebagai modal untuk mendapatkan profit adalah: Analisis fundamental dan analisis teknikal. Analisis teknikal banyak mempelajari cara-cara membaca grafik untuk trading jangka pendek. 

Namun anda yang ingin menjadi INVESTOR SAHAM jangka panjang, anda harus mendalami lebih banyak tentang analisis fundamental. Analisis fundamental tidak boleh dipelajari asal-asalan, karena hal ini nantinya akan menentukan keputusan anda untuk membeli saham yang akan anda simpan jangka panjang. 

[Miliki juga materi dan praktik belajar analisis fundamental saham, dan panduan memilih saham untuk investasi jangka panjang disini:  Ebook Analisis Fundamental Saham Pemula - Expert (352 halaman).]

Banyak investor saham yang masih bingung cara belajar analisis fundamental saham: Apa yang harus dipelajari? Harus mulai dari mana? Disini, saya ingin memberikan ulasan-ulasan tentang apa saja yang perlu anda pelajari dalam analisis fundamental. Langkah-langkah yang harus anda lakukan dalam belajar analisis fundamental yaitu: 

1. Membuka rekening saham

Sebelum anda bisa membeli / investasi saham, tentu saja anda harus membuka rekening saham terlebih dahulu. Membuka rekening saham bisa dilakukan secara online atau datang langsung ke kantor sekuritas.

Panduan membuka rekening saham, tidak akan kita bahas di pos ini, karena sudah saya bahas di ebook free yang bisa anda pelajari disini: Ebook Gratis Panduan Membeli Saham Bagi Pemula. 

2. Belajar analisis fundamental

Setelah anda membuka rekening saham, anda bisa mulai membeli Hal-hal yang perlu anda pelajari dalam analisis fundamental 

- Mempelajari analisis kualitatif, yaitu pelajari produk2 perusahaan, ketersediaan produk perusahaan, brand, tata kelola dan segala hal tentang keunggulan kompetitif perusahaan. 

- Mempelajari analisis sektoral, yaitu pelajari cara menganalisa perusahaan di tiap2 sektor dan prospek sektor usaha tersebut. 

- Mempelajari ekonomi makro, yaitu mempelajari kondisi ekonomi Indonesia & dunia, politik, IHSG, inflasi, pertumbuhan ekonomi dan hal2 lain yang sifatnya makro. 

- Mempelajari laporan keuangan, yaitu mempelajari 

- Mempelajari valuasi saham, yaitu memahami cara menilai wajar tidaknya harga saham untuk diinvestasikan jangka panjang. 

Belajar analisis fundamental bisa anda pelajari praktik-praktiknya disini: Ebook Analisis Fundamental Saham Pemula - Expert (352 halaman). Ebook ini dikhususkan untuk anda yang ingin belajar analisis fundamental, plus mencari saham2 yang layak investasi jangka panjang dengan cara yang mudah, benar dan simpel. 

Jadi, pada materi ebook analisis fundamenta, anda sudah mendapatkan semua materi dan praktik yang dibutuhkan untuk investasi dan memilih saham bagus. 

Analisis-analisis yang saya sebutkan diatas tadi, harus anda pahami jika anda ingin bisa memilih dan berinvestasi saham dengan benar. 

3. Mendalami laporan keuangan perusahan 

Salah satu inti analisis fundamental adalah: Laporan keuangan perusahaan. Investasi saham berarti anda harus memilih perusahaan yang punya kinerja baik dan cemerlang di sektornya. Dari mana anda bisa tahu kinerja perusahaan?

Tentu saja dari laporan keuangannya. Jadi, kalau anda belajar analisa fundamental, anda perlu memperdalam pemahaman anda tentang laporan keuangan, bukan hanya sekedar bisa membaca 'kulitnya' saja. 

Anda bisa pelajari tulisan saya disini: Cara Membaca Laporan Keuangan Saham. Jadi ingatlah, karena anda membeli saham perushaaan, artinya anda harus mengerti kinerja perusahaan yang mau anda investasikan. 

Dalam hal ini, pahami laporan keuangan. Kecuali kalau anda trader forex misalnya, tentu anda tidak perlu mendalami laporan keuangan perusahaan, karena instrumen yang diperdagangkan berbeda.

Memahami laporan keuangan tidaklah sulit dan rumit, asalkan anda mau memulai secara bertahap. Hilangkan anggapan bahwa laporan keuangan itu hanya bisa dipahami oleh orang2 yang punya basic ekonomi.  

3 . Pelajari strategi manajemen modal, nabung saham dan diversifikasi

Investasi saham juga identik dengan manajemen modal. Anda harus mempelajari bagaimana cara memasukkan modal yang benar di saham, dan diversfikasi yang baik. 

Saran saya, kalau anda pemula, mulailah investasi di satu saham dulu, yaitu beli saham2 yang kinerjanya bagus dan mapan. Jangan nekad investasi di 2 atau bahkan 3-4 saham, padahal modal anda juga masih terbatas.

Modal untuk investasi saham juga harus anda sesuaikan. Gunakan modal sekitar Rp1-3 juta terlebih dahulu. Buat anda yang belum punya modal besar, anda bisa gunakan sistem nabung saham. Baca juga: Penjelasan dan Cara Menabung Saham. 

Itulah langkah-langkah dan hal-hal yang harus anda pelajari ketika anda ingin belajar analisis fundamental. Miliki praktik2 analisis fundamental berikut: Ebook Investasi Saham. 

Sebagai tambahan, gi dalam investasi saham, anda harus memiliki orientasi dan tujuan jangka panjang (diatas satu tahun). Jadi, pilihlah perusahaan yang punya kinerja baik, dan jangan menjual saham hanya karena saham tersebut baru naik 1-2 minggu. 


Saham Blue Chip yang Masih Murah

Saham blue chip merupakan saham yang punya pergerakan harga cenderung stabil, kinerja perusahaannya juga baik dan tentu saja risikonya cenderung kecil untuk ditradingkan. Sehingga, banyak trader yang mengincar untuk membeli saham-saham blue chip. 

Namun banyak saham blue chip yang harganya cenderung lebih mahal dibandingkan saham-saham non blue chip. Sehingga, saya banyak menerima pertanyaan rekan-rekan sebagai berikut misalnya: 

"Pak Heze, saham blue chip apa yang masih murah harganya masih di kisaran harga 1.000-an?" 

"Pak bisa kasih saham-saham blue chip yang masih murah yang terjangkau untuk modal pemula?" 

Kalau anda bertanya apa saham blue chip yang masih murah, jawabannya bisa sangat variatif. Hal ini karena menilai saham blue chip itu subjektif. Mungkin Si A menilai saham WSKT adalah saham blue chip, sedangkan Si B bisa saja menganggap WSKT bukan saham blue chip. 

Kedua, seperti yang saya jelaskan pada anda, mayoritas saham blue chip memang harganya cenderung lebih tinggi di pasar saham. Misalnya, anda bisa bandingkan saham2 blue chip TLKM, BBCA, ASII, BBNI yang harganya jauh lebih mahal dibandingkan saham2 lapis tiga. 

Tapi bukan berarti anda tidak bisa mencari saham blue chip yang murah yang terjangkau trader. Untuk menyamakan persepsi dulu, anda perlu melihat daftar saham blue chip yang umum di pasar saham Indonesia: Daftar Saham Blue Chip di Indonesia. 

Ada dua cara untuk melihat saham blue chip yang masih murah, yaitu:

1. Analisa chart (untuk trading) 

Menemukan saham blue chip yang murah, tidak harus dilakukan dengan mencari saham2 yang harganya dibawah 1.000. Untuk menemukan saham blue chip murah, ada baiknya anda mencari saham2 blue chip yang harganya lagi turun dan sedang DISKON. 

Pada saat saham blue chip sedang diskon akibat koreksi, harga sahamnya akan menjadi jauh lebih mudah terjangkau untuk trader saham. Sebagai contoh, saham TLKM pernah koreksi dari harga 3.900 ke 3.400. Tentu saja, dengan harga 3.400 akan lebih mudah terjangkau (murah) untuk trader ritel. 

Anda bisa pelajari cara-cara dan strategi lengkap menemukan saham murah / diskon disini: Full Praktik Menemukan Saham Diskon & Murah.

Mengapa mencari saham blue chip yang diskon? Hal ini karena saham blue chip yang sudah diskon / murah, sahamnya akan lebih mudah dan cepat naik. Saham2 blue chip umumnya akan banyak diincar trader saham karena likuiditasnya yang bagus dan kinerja fundamentalnya yang menarik. 

Dengan mencari saham-saham blue chip yang terdiskon alias menunggu momentum koreksi, anda berpeluang mendapatkan return, dengan risiko yang lebih kecil. 

2. Analisa valuasi saham (untuk trading jangka menengah - investasi)

Analisa chart seperti poin pertama digunakan untuk trader jangka pendek yang ingin mendapatkan capital gain di saham blue chip yang murah.

Kalau anda seorang investor atau trader jangka menengah, anda bisa mencari saham blue chip yang masih murah dengan cara menganalisa saham2 blue chip yang sudah terdiskon menggunakan analisa valuasi saham. 

Dalam hal ini, anda bisa menggunakan analisa umum yaitu Price Earning Ratio (PER) misalnya. Anda bisa baca pos saya tentang PER disini: Analisis Fundamental Saham: Price Earning Ratio (PER).

Saham-saham blue chip yang PER-nya murah atau kecil dibandingkan sektor industrinya adalah saham2 yang secara fundamental sudah terdiskon. Jika anda ingin mencari saham blue chip yang murah dengan tujuan investasi, carilah yang PER-nya sudah mulai murah.

Dua cara inilah yang bisa anda gunakan untuk mencari saham blue chip yang masih murah. Jadi saran saya, jangan mencari saham blue chip yang harganya dibawah 1.000, tapi untuk mencari saham blue chip yang murah, carilah saham blue chip yang terdiskon secara teknikal ataupun fundamentalnya. 

Karena saham2 blue chip yang diskon dan murah, memiliki peluang return yang besar. Saat ini 1 lot  = 100 lembar saham (Dahulu 1 lot = 500 lembar saham), sehingga dengan modal kecil pun anda sebenarnya sudah bisa membeli saham blue chip beda dengan dahulu sebelum dibelarkukannya aturan lot saham yang baru. 

Saat ini ada banyak saham blue chip yang harganya juga terjangkau untuk anda seperti BBRI, HMSP, TLKM, PGAS dan lain2. Dengan modal Rp1-3 juta, anda sudah bisa membeli saham2 blue chip.