Saturday, 27 August 2011

Sajak Suara Takbir



By: Khoirul Taqwim



Bedug telah berbunyi

Dag dig duuuuuuuuuuug

Terdengar suara takbir sayup nan merdu

Sungguh di hari ini seluruh umat nampak terpancar

Aura bahagia selalu di hari nan fitri



Suara takbir terdengar

Memuji keagungan Ilahi

Berkumandang seantero alam raya

Membahana bumi sampai langit

Hingga qalbu merasa terang benderang

Di hari lebaran nan indah mewarna



Kumandang gema takbir

Membuat nada hati berucap rahmat

Sambut penuh rasa syukur

Di hari suci nan indah terasa



Suara Gemuruh takbir

Makna Hari agung telah datang

Jutaan umat bersorak penuh nafas do'a

Memohon pada dzat Ilahi

Atas nikmat dan rahmat

Tuk selalu datang dihari penuh ma'af



Suara takbir penuh warna

Pertanda hari raya telah tiba

Terucap dalam setiap detak jiwa

Menyusun kata perkata

Minal adin walfaidzin

Mohon ma'af lahir dan batin

Wednesday, 24 August 2011

Menggugat Eksistensi Ijazah







Banyak para pelajar Berbondong-bondong menempuh pendidikan tinggi dengan tujuan mendapatkan ijazah, karena mereka mempunyai anggapan bahwa ijazah merupakan simbol kesuksessan, bahkan ada yang berasumsi bahwa ijazah merupakan tolak ukur kepandaian seseorang, namun benarkah anggapan seperti itu?........lepas dari anggapan benar atau salah, kita mencoba tengok sistem pemerintahan negeri kita dalam merekrut kepegawaian dan cara perusahaan di negeri kita dalam menerima tenaga kerja, ternyata semua tidak lepas dari keberadaan ijazah.


Melihat realitas diatas menimbulkan pola pikir pelajar di negeri kita yang cenderung instan dalam belajar, sehingga para pelajar cenderung mengejar ijazah sebagai syarat menempuh birokrasi pemerintahan maupun perusahaan yang ada di dalam negeri, bahkan lebih dari itu jual beli ijazah mulai dari S1 sampai S3 terjadi dimana-mana, karena tidak lain dan tidak bukan ijazah sudah menjadi simbol keberhasilan pendidikan dinegeri kita, lalu yang menjadi pertanyaan apakah salah pola pikir pelajar di negeri kita yang cenderung mengejar ijazah?....Sebenarnya pola pikir para pelajar di negeri kita mengedepankan ijazah merupakan hal yang sangat wajar, mengingat budaya di negeri kita yang cenderung memilih simbol di banding kwalitas seseorang dalam melakukan suatu ketepatan dalam bekerja.


Fakta budaya pendidikan di negeri kita lebih cenderung memilih simbol di banding kwalitas dan ini merupakan sesuatu yang sangat memprihatinkan, namun semua itu sudah menjadi budaya masyarakat di negeri kita. di karenakan sistem pemerintahan kita yang cenderung memilih dari segi simbol, di banding kwalitas dalam perekrutan pegawai di pemerintahan maupun kepegawaian di lembaga perusahaan swasta, inilah yang harus menjadi perhatian pemerintah dalam mengubah persepsi tentang sebuah simbol, bahwa kita seharusnya mendahulukan kwalitas di banding simbol belaka.


Keberadaan ijazah merupakan simbol keberhasilan para pelajar, sehingga dengan pola pikir demikian sudah dapat di pastikan budaya instan sangat kental di tengah-tengah pelajar kita yang lebih mementingkan simbol di banding kwalitas diri dalam mempersiapkan menyongsong masa depan, dikarenakan tuntutan yang sudah membudaya di negeri kita, tentu anggapan seperti itu sudah mengakar dalam nafas kehidupan para pelajar di negeri kita.


Pertanyaan terakhir mampukah pelajar kita menghilangkan ketergantungan dari simbol berupa ijazah?.........Pertanyaan itu sangat menggugah kita untuk merevolusi pendidikan di negeri kita dalam mengubah cara pandang para pelajar mengenai ijazah, tentu semua di mulai dari revolusi budaya dan sistem di negeri kita dalam perekrutan tenaga kerja yang harus mengedepankan kwalitas di banding hanya sekedar simbol belaka.


Menciptakan perubahan dengan mengedepankan kwalitas para pelajar merupakan tantangan para pendidik dan seharusnya pemerintah berperan aktif mengawal para pelajar yang tidak hanya sekedar mempunyai ijazah dalam kelulusan, namun harus mengedepankan kwalitas dan etos kerja yang penuh disiplin dan jauh dari sifat menghalalkan segala cara dalam memperoleh pekerjaan maupun dalam melaksanakan pekerjaan, sehingga di negeri ini terbebas dari korupsi, kolusi dan penyimpangan berbentuk lain sebagainya. Inilah harapan besar masyarakat di negeri kita dalam membangun memanusiakan manusia yang tidak hanya terjebak dalam simbol, namun lebih jauh dari itu bahwa di negeri kita harus mampu melihat lebih kedalam lagi mengenai pendidikan di Indonesia yang tidak hanya menggantungkan terhadap sebuah simbol belaka.


Salam dari kami Jejaring sosial kiber (www.kitaberbagi.com)..........

Monday, 22 August 2011

Sajak Para Serdadu Allah



By: Khoirul Taqwim



Dikala langit berubah memerah

Disitu ada letak syahid menunggu para serdadu Allah

Dikala subuh ada aliran sungai mengalir di mata

Disitu ada letak kebengisan yang wajib diluruskan



Wahai para serdadu Afghanis

Jangan pernah gentar melihat para musuhmu

Karena hidup adalah pengabdian



Wahai para serdadu palestin

Angkat suaramu lantang melawan ombak dari barat

Walau zionis menyayat buta tubuhmu



Wahai para serdadu libya

Tongkat kebenaran ada di setiap langkah gerakmu

Raihlah sejarah manis yang mulai dekat di setiap ketuk nadimu



Wahai semua serdadu Allah

Lihatlah keabadian menunggu disana

Mereguk suci kalimatullah



Semangat sepanjang hayat

Menempuh jihad fisabilillah di sepanjang nafas

Sampai jasad terhempas dari ruh

Menuju jalan ridha Allah

Amiens……



Sunday, 21 August 2011

Saksi Menutup Mata

By: Khoirul Taqwim



Esok lusa daku tinggal sebuah nama

Kenangan bagi dia yang mau mengenang

Tangisan bagi dia yang merasa tertinggal

Karena hari esok daku kan pergi jauh tanpa batas

Namun tubuhku kan kutinggal dalam gua



Hari esok kan jadi kelabu

Jika daku pergi tanpa bekal amal

Namun bila esok daku di hisab tanpa dosa

Pasti Allah akan menempatkan daku di taman syurga

Berteman para rasul dan wali Allah



Hari ini kuberkemas diri

Menuju esok kan tiba waktu yang tepat

Menjemput kenyataan yang tak bisa di cegah

Namun terasa dalam setiap detak jangtungku

Sampai nafas ini hilang benar dalam ketiadaan



Hari ini dan esok

Kan jadi saksi pergiku menutup mata

Friday, 19 August 2011

Cinta di Titik Ayat Suci





By: Khoirul Taqwim



Cinta terukir di atas ayat suci

Membahana di antara hati syahdu

Bersama Do'a-do'a langit biru

Sepanjang nyawa menyatu raga

Sampai nafas berakhir tanpa sisa



Oooo........ayat suci

Kutitip bahasa cinta abadi

Tertanam dalam lembaran jiwa

Hingga daku menemui sang pengeja bahasa

Tentang cinta dalam tentangnya



Oooo.........ayat suci

Perantara indah di antara garis cinta

Mengalun merdu bersama nada jiwa

Meraih mimpi yang kian dekat mendekap

Hingga diri bahagia sepanjang hayat



Oooo.......ayat suci

Kisah sebuah makna cinta

Keabadian dalam rasa jiwa

Sampai menutup mata dititik jalan terakhir

Hingga daku hilang tanpa jejak sedetak



Sajak Do'a Tinta Darah





By: Khoirul Taqwim



Ya! Allah

Darahku hari ini mengalir sebagai tinta perubahan

Di saat melihat bangsaku di terkam para koruptor

Di waktu negeriku mengalir air mata kepedihan

Saat itu nusantara berduka lara

Waktu itu negeriku tinggal sebuah nama

Masya' Allah, bangsaku sudah tiada

Yang dahulu gagah perkasa

Innalillah, tanah airku terkubur sudah

Bersama keserakahan dan kedzaliman



Ya! Allah

Katanya bangsaku adalah bangsa kaya raya

Namun rakyat dari sabang sampai merauke terkapar lapar

Katanya negeriku adalah negeri sejahtera

Namun kulihat jutaan kepala manusia termiskinkan

Katanya tanah airku adalah tanah air kesuburan

Namun kulihat tanah airku dimakan tikus kuburan



Ya! Allah

Aku berlindung kepadamu

Dari godaan syetan yang paling terkutuk

Amiens...........