Sunday, 29 September 2019

Nyangkut di Saham Gorengan, Bagaimana Solusinya?

Pada saat anda membeli saham, dan saham yang anda beli harganya bergerak turun tidak sesuai dengan target anda, namun anda memutuskan untuk tidak jual rugi (cut loss), maka itulah yang dinamakan dengan SAHAM NYANGKUT. 

Di pasar saham, kita semua pasti pernah mengalami saham nyangkut. Entah akhirnya anda harus cut loss atau ternyata saham anda berbalik naik diatas harga beli dan anda profit. 

Tapi bagaimana kalau saham anda yang nyangkut itu adalah saham2 gorengan? Kita semua tahu bahwa saham2 gorengan ini punya pergerakan yang tidak teratur dan fundamentalnya juga tidak terlalu baik. 

Saya seringkali mendapatkan pertanyaan dari trader: "Pak Heze kalau saham2 saya nyangkut, apa saya harus cut loss atau hold dulu?"

Dan ketika saya melihat portofolio mereka, ternyata ada puluhan saham nyangkut yang hampir semua isinya adalah saham2 gorengan dan waran. 

Jadi kalau saham anda nyangkut (mayoritas saham nyangkut anda adalah saham2 gorengan), maka saran saya ada baiknya anda CUT LOSS

Karena mayoritas saham gorengan likuiditasnya sangat rendah, dan kinerja fundamentalnya juga tidak terlalu baik. Anda bisa cek sendiri bagaimana kinerja fundamental (laporan keuangan) saham2 gorengan yang listing di Indonesia. 

Yups, mayoritas saham2 gorengan banyak yang bermasalah dengan kinerjanya, misalnya rugi bersih, atau operasionalnya nggak jelas. Baca juga: Kenali Saham Gorengan di Indonesia.

Dan banyak kasus di mana saham2 gorengan yang setelah turun banyak, sahamnya 'ditinggal bandar', sehingga pergerakan sahamnya flat, dan nyaris nggak ada transaksi trading. 

Nah kalau saham sudah ditinggal bandar, maka saham tersebut akan jauh lebih sulit untuk naik / rebound. Saya juga sudah pernah membahas studi2 kasus saham2 gorengan yang harganya sulit kembali ke harga awal setelah sahamnya dijatuhkan bandar. 

Anda bisa baca-baca kembali disini:  Studi Kasus Saham Gorengan: Balik Harga IPOBelajar dari Kasus Saham POSA dan Studi Kasus: Saham Gorengan dan Saham IPO. 

Hal ini berbeda kalau anda beli saham2 yang likuid dan fundamentalnya bagus. Maka, ketika saham tersebut turun dan harganya sudah diskon / murah, saham tersebut memiliki peluang yang lebih besar untuk diangkat lagi, sehingga anda masih lebih aman jika memegang sahamnya di portofolio anda. Pelajari juga: Full Praktik Menemukan Saham Diskon & Murah. 

Jadi sebagai seorang trader atau bahkan fundamentalis, tentu saja nggak logis jika di portofolio anda berisi saham2 yang anda sendiri tidak paham dengan kondisi fundamentalnya dan analisa teknikalnya

Karena tujuan anda dan saya untuk mendapatkan profit di saham, maka tentu kita harus melakukannya dengan cara yang benar, yaitu belilah saham2 yang anda paham dengan analisa teknikalnya, maupun fundamental. 

"Pak Heze, tapi kalau saya cut loss semua, rugine gede. Gimana donk?" Tanya anda 

Dalam praktikknya memang tidak semudah itu, karena cut loss itu juga butuh mental dan keberanian trader. Banyak trader yang nggak berani cut loss karena floating loss-nya sudah terlanjut besar. 

Walaupun ada juga trader yang tidak mau cut loss (bukan nggak berani) karena trader masih berharap saham2 gorengannya suatu saat digoreng bandar lagi, sehingga naik ratusan persen, dan trader bisa balik modal (BEP atau bahkan profit). 

Nah kalau memang anda nggak berani cut loss karena kalau rugi besar psikologis anda terganggu, solusi "terbaiknya" anda menunggu saja saham anda dinaikkan lagi oleh bandarTetapi kalau anda sudah mengalami nyangkut di saham gorengan, anda harus BELAJAR DARI PENGALAMAN



Karena jujur saja, saham2 gorengan di portofolio apalagi kalau sahamnya sudah turun banyak dan nggak dinaikkan bandar lagi, maka saham2 tersebut nggak ada untungnya. Saham2 gorengan rata2 juga tidak memberikan dividen seperti halnya saham2 blue chip atau LQ45. 

Anggap saja ini adalah biaya belajar anda di bursa saham. Anda bisa belajar langsung dari PENGALAMAN ANDA SENDIRI, sehingga anda bisa memetik hasilnya di kemudian hari. 

Lalu, Kenapa banyak sekali trader yang nyangkut di saham gorengan? 

Ada banyak penyebab. Namun penyebab utama biasanya adalah ketidaktahuan trader atau trader sudah tahu namun nekad. Banyak trader yang ikut membeli saham2 yang di 'pom-pom' dan berakhir nyangkut, padahal trader sudah paham risikonya. 

Selain itu, banyak trader pemula yang bahkan tidak menyadari bahwa saham2 yang dibeli (nyangkut) adalah saham-saham gorengan, yang fundamentalnya tidak terlalu baik dan secara teknikal pergerakan grafiknya juga nggak jelas (tidak likuid, volume kecil dan sering digoreng bandar). 

Maka dari itu, sebelum anda trading, saya tidak bosan menekankan: Anda harus punya bekal pengetahuan trading, minimal anda bisa baca analisa teknikal dan sudah mengetahui basic2 screening saham yang layak trading. Pelajari juga: Cara Melakukan Screening Saham.

Jadi dalam trading anda harus memprioritaskan untuk memilih saham2 yang punya pergerakan likuiditas yang baik, dan untuk trader, at least perhatikan juga fundamental perusahaan, karena itu perlu. 

Portofolio saham yang sehat harus anda ciptakan supaya anda bisa mendapatkan profit yang lebih maksimal dan konsisten. 

Monday, 23 September 2019

Ebook New Edition - Full Praktik Panduan Menemukan Saham Diskon

Membedakan saham turun yang sudah diskon dan berpotensi naik, dan membedakan saham turun yang masih downtrend adalah praktik trading saham yang selama ini masih sulit diterapkan oleh para trader. 

Maka dari itu, agar anda bisa membeli saham2 yang sudah diskon dan murah, saya menerbitkan update konten pada NEW EDITION EBOOK TRADING SAHAM. Seperti yang saya janjikan sebelumnya, ebook saham yang saya terbitkan di web Saham Gain ini, akan selalu saya update kontennya secara berkala, sehingga rekan-rekan bisa menambah pengetahuan dan praktik secara langsung tentang penerapan strategi trading riil di pasar saham, bukan hanya teori. 

Update ebook saham kali ini materinya sangat berbobot yaitu tentang: PRAKTIK MENEMUKAN SAHAM DISKON / SAHAM MURAH, melalui pendekatan analisa teknikal.

Dalam trading saham, anda mungkin sering membeli saham yang anda anggap sudah turun dan murah. Misalnya saham BBNI harganya 9.000. Kemudian BBNI harganya turun ke 8.800. Anda melihat bahwa saham BBNI harganya sudah turun banyak, kemudian anda beli di 8.800. Ternyata setelah BBNI dibeli, harganya masih turun lagi ke 8.400. Ketika BBNI berada di 8.400, BBNI baru bisa rebound. 

Kenapa hal ini sering terjadi? Kenapa saham-saham yang sudah turun yang anda beli, harganya masih turun lagi?  

"Jadi dalam hal apa suatu saham itu bisa dikatakan diskon / murah secara analisis teknikal?" 

"Bagaimana cara kita mengetahui saham yang harganya sudah diskon, dan sudah layak dibeli?" 

Maka dari itu, saya update materi ebook baru tentang cara menemukan saham yang sudah diskon melalui analisis teknikal. Karena salah satu prinsip trading saham adalah: Belilah saham yang murah / diskon, maka di ebook ini, saya akan memaparkan cara menganalisis dan mengetahui saham-saham yang sudah murah dan layak dibeli secara analisis teknikal, sehingga anda tidak terjebak membeli saham yang masih downtrend. 

Anda yang ingin bisa beli saham murah dan saham diskon, tapi masih belum mengetahui gimana caranya dan masih sering terjebak, selamat anda sudah bisa mendapatkan materinya + disertai dengan praktik langsung. 

Materi ebook ini saya lengkapi dengan FULL PRAKTIK yang sudah saya tradingkan sendiri (dan nanti juga saya paparkan saham-saham yang saya beli sendiri menggunakan strategi mencari saham diskon). Jadi ebook ini bukan cuma berisi teori, dan mungkin pendekatan praktik ini belum anda temukan di toko buku manapun.

Anda bisa lihat review ebooknya disini: Ebook Trading Saham Pemula - Expert. 

Berikut covernya: 


Total ebook adalah 427 halaman, ebook full warna dan menggunakan Bahasa Indonesia, disertai praktik trading dan analisis teknikal. 

Review dan detail ebook lengkap bisa anda lihat di link berikut yang sudah saya pernah saya bahas sebelumnya: Buku Saham. 

Dalam satu paket ebook, anda akan mendapatkan materi komplit. Kalau biasanya anda membeli buku / ebook dalam materi yang terpisah-pisah, di ebook ini saya menjadikannya satu paket dan selalu saya update.   

EBOOK GRATIS BAGI YANG PERNAH MEMBELI 

Seperti yang saya tuliskan sebelumnya, anda bisa dapatkan ebook gratis bagi anda yang sudah pernah membeli ebooknya. Jadi setiap kali saya melakukan update new edition ebook, anda bisa memperoleh ebooknya, tidak perlu membeli lagi. Gimana cara dapat new editionnya? Anda hanya perlu request alamat email yang sebelumnya anda gunakan (saat membeli ebook) ke salah satu opsi dibawah ini: 

1. WA saya: 087859520042
2. Email: suksesbelajarsaham@gmail.com
3. Facebook Saya: Facebook Belajar Saham

Bagi anda yang belum memiliki dan ingin memesan ebook saham untuk praktik trading, berikut cara pemesanan ebook trading dan belajar saham Pemula - Expert: 

1. Pembayaran dilakukan melalui transfer via bank lokal (BCA atau BRI)
- BCA = 440 - 1315378
- BRI = 0172 - 01 - 044985 - 50 - 8
Atas nama: El Hezekiah Sabbat
Harga Ebook = Rp145.000

2. Setelah anda bisa konfirmasi melalui email suksesbelajarsaham@gmail.com atau melalui WA saya: 087859520042. 

3. Ebook akan saya kirimkan melalui email anda. Ebook bisa dibuka di laptop, PC dan smartphone.

Layanan tambahan ebook:

1. Konsultasi gratis

Anda yang sudah memiliki ebooknya, anda bisa konsultasi gratis dengan saya. Anda bisa lihat detailnya disini: Konsultasi Saham Gratis. 

2. Anda akan mendapatkan free software saham untuk melakukan analisa teknikal lengkap, mulai dari indikator, candlestick yang sering digunakan di pasar saham. 

3. Anda bisa mendapatkan free update ebook bagi yang sudah pernah membeli ebooknya.

TESTIMONIAL SAHAM DISKON

Banyak rekan trader yang sudah menerapkan sendiri praktik2 mencari saham diskon, dan menerapkan secara langsung perbedaan saham diskon dan saham yang masih downtrend. Beberapa testimonial rekan2 bisa anda lihat dibawah ini: 


Thanks untuk tips saham diskon nya. Biaya beli ebook nya ketutup, bahkan sisa banyak

Ebook yang dapat saya sarankan untuk dimiliki. Saya mendapatkan manfaatnya, salah satunya untuk mendapatkan saham diskon (testimonial rekan trader dari grup FB)..

Terima kasih ilmunya saham diskon. Saya mantap buy ICBP

Sejauh ini saya sudah bisa menerapkan saham diskon dari buku Pak Heze. Terima kasih ilmunya pak

Jadi anda yang sering terjebak membeli saham, yang anda pikir saham tersebut sudah rendah, ternyata masih turun lagi. Anda bisa mempraktikkan bagaimana menerapkan saham diskon yang mudah naik dalam jangka pendek di Update Ebook Saham yang saya terbitkan.  

Studi Kasus Saham Gorengan: Balik Harga IPO

Di web Saham Gain ini, saya sudah beberapa kali membahas tentang saham2 IPO yang pergerakan harganya cenderung bergerak tidak wajar. Yups, mayoritas saham2 IPO di pasar saham kita merupakan saham-saham gorengan. 

Anda bisa baca kembali beberapa contoh saham IPO yang pernah saya bahas disini: Saham IPO yang Menjebak Trader: Studi Kasus Saham SWAT dan Studi Kasus: Saham Gorengan dan Saham IPO. 

Di pos ini kita akan bahas saham FILM. Seperti saham IPO pada umumnya, anda bisa lihat grafik saham FILM saat awal IPO, harganya melonjak secara drastis, tidak wajar. 

Grafik saham FILM
Dari harga 400-an saat awal IPO, FILM kemudian melonjak sampai ke harga 1.600 hanya dalam 2 minggu trading bursa, namun dengan likuiditas yang sangat rendah. Setelah harganya naik 4 kali lipat dalam 2 minggu, FILM kemudian mulai bergerak turun drastis. 

Dan setelah itu FILM bergerak sideways dengan volume yang tidak stabil (anda bisa lihat volume dibawah grafik, terkadang muncul dan terkadang sangat tipis). Kemudian dalam 2 minggu terakhir, FILM yang sideways di harga 1.000 turun terus hingga balik ke harga IPO (tanda persegi) di sekitar 400-an.

Saham seperti ini memang bisa diangkat oleh bandar sewaktu-waktu, namun kita tahu apakah kenaikannya bisa membentuk tren yang bagus (uptrend) atau hanya digoreng sesaat. 

Sebagai seorang trader saham, jangan pernah tergiur untuk membeli saham-saham IPO hanya karena naiknya sangat cepat pasca IPO (kecuali anda seorang spekulan). Baca juga: Trader Saham vs Spekulan.  

Seperti saham2 IPO lainnya yang sudah pernah kita bahas (saham SWAT, saham POSA), mayoritas saham2 IPO saat ini memang punya pergerakan harga yang kurang baik dan risikonya tinggi.

Kalau anda terlambat membeli saham2 IPO di harga yang sudah terlanjur tinggi, maka floating loss anda bisa sangat besar, dan satu-satunya cara agar saham anda bisa balik lagi, yaitu berharap agar bandar menaikkan lagi sahamnya. Maka dari itu, penting bagi anda yang membeli saham2 seperti ini untuk jauh lebih disiplin dalam cut loss. 

Namun dari banyak saham2 IPO yang sering menjebak trader, banyak saham yang sudah naik tinggi, kemudian harganya nggak balik naik lagi ke harga titik puncaknya. Saham FILM contohnya, yang harganya langsung diturunkan lagi ke harga IPO-nya.  

Jadi pesan saya, jangan pernah gambling di saham2 IPO. Kita sudah melihat tren pergerakan saham FILM yang cukup mengerikan, harganya bisa jatuh dengan cepat dan kembali ke harga pasca IPO. 

Hal ini sudah sering terjadi di pasar saham kita. Anda boleh saja membeli saham2 IPO, namun anda harus perhatikan dan analisa 2 hal. 

Pertama, anda harus cross check fundamentalnya sebelum membeli. Anda bisa melihat saham2 IPO melalui prospektusnya. Baca juga: Cara Mencari Prospektus. Saat ini banyak saham IPO yang bisa listing di Bursa walaupun laporan keuangannya minus alias rugi. Inilah yang berbahaya. 

Saham2 seperti ini sangat berpotensi menjebak anda ketika nantinya sudah listing di pasar saham. Saham POSA adalah salah satu contoh saham yang prospektusnya jelek (mengalami rugi). Anda bisa lihat pergerakan saham POSA saat listing di Bursa. 

Anda harus cek juga lini bisnisnya. Kalau lini bisnis perusahaan tersebut tidak banyak dikenal masyarakat, atau emitennya tidak terlalu ternama, maka anda harus lihat dulu kinerjanya beberapa kuartal (dari laporan keuangan) setelah listing di Bursa. 

Kedua, perhatikan juga likuiditas transaksinya. Anda bisa perhatikan hari pertama, kedua saat sahamnya listing di pasar saham. 

Kalau sahamnya sudah naik secara tidak wajar (naik puluhan persen), namun volume sangat kecil, dan bid-offernya cuma puluhan, maka saham2 tersebut adalah saham2 gorengan. Baca juga: Kenali Saham Gorengan di Indonesia. 

Harus diakui mayoritas perusahaan2 yang IPO memiliki banyak kepentingan, sehingga kita bisa lihat sendiri (saham FILM ini contohnya) saham2 IPO punya pergerakan yang tidak wajar setelah listing, banyak digoreng bandar. Jadi, selalu lakukan analisa saham-saham IPO yang lebih mendalam sebelum anda membeli. 

Friday, 20 September 2019

Daftar Saham BUMN di Indonesia

Di pasar saham, ada beberapa perusahaan yang merupakan Badan Usaha Milik Negara (BUMN). Ada anggapan2 bahwa saham BUMN ini harganya lebih stabil dan aman karena dijamin oleh pemerintah / negara. 

Dan saya sendiri beberapa mendapatkan pertanyaan rekan2: Bung Heze, saya ingin beli saham2 BUMN. Apakah di web ini ada list / daftar saham2 go public yang dimiliki oleh BUMN? 

Maka dari itu, di pos ini saya akan memberikan daftar saham BUMN di Indonesia yaitu saham-saham yang bisa anda tradingkan langsung di pasar saham. Berikut daftar saham BUMN dari berbagai sektor: 

SEKTOR KONSTRUKSI 
1. PT Adhi Karya (Persero) Tbk (ADHI) 
2. PT Pembangunan Perumabahan (Persero) Tbk (PTPP)
3. PT Wijaya Karya (Persero) Tbk (WIKA)
4. PT Waskita Karya (Persero) Tbk (WSKT)

SEKTOR INDUSTRI LOGAM
1. PT Krakatau Steel (Persero) Tbk (KRAS) 

SEKTOR FARMASI 
1. PT Indofarma (Persero) Tbk (INAF)
2. PT Kima Farma (Persero) Tbk (KAEF)

SEKTOR PERBANKAN 
1. PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (BBNI)
2. PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BBRI)
3. PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk (BBTN)
4. PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (BMRI)
5. PT BPD Jawa Barat dan Banten Tbk (BJBR) 

SEKTOR ENERGI
1. PT Perusahaan Gas Negara (Persero) Tbk (PGAS) 

SEKTOR TELEKOMUNIKASI 
1. PT Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk (TLKM)

SEKTOR TRANSPORTASI
1. PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk (GIAA)
2. PT Jasamarga  (Persero) Tbk (JSMR) 

SEKTOR PERTAMBANGAN 
1. PT Timah (Persero) Tbk (TINS)
2. PT Aneka Tambang (Persero) Tbk (ANTM)
3, PT Bukit Asam (Persero) Tbk (PTBA)

SEKTOR SEMEN 
1. PT Semen Indonesia (Persero) Tbk (SMGR)
2. PT Semen Baturaja (Persero) Tbk (SMBR)
3. PT Waskita Beton Precast Tbk (WSBP)
4. PT Wijaya Karya Beton Tbk (WTON) 
  
Itulah daftar saham BUMN di Bursa Efek Indonesia. Anda yang ingin mencari saham2 BUMN, anda bisa melihat daftar-daftar saham diatas. 

Sebagian besar saham BUMN memang adalah saham2 yang pergerakannya likuid. Dan kalau anda perhatikan daftar2 saham BUMN di Indonesia, mayoritas juga masuk di dalam anggota LQ45, dan beberapa diantaranya bahkan merupakan  saham2 blue chip misalnya: TLKM, SMGR, PTBA, JSMR, BBNI, BBRI, BMRI. 

Terkait saham2 BUMN ini, banyak trader/investor yang beranggapan bahwa saham BUMN aman dan menguntungkan untuk trading/ investasi. Nah, untuk menjawab pertanyaan tersebut: Apakah saham2 BUMN memang cenderung aman? Anda bisa baca kembali tulisan saya disini: Beli Saham BUMN, Pasti Untung? 

Wednesday, 18 September 2019

Cara Diversifikasi Modal: Saham, Deposito, Reksadana

Beberapa waktu lalu, saya mendapat pertanyaan dari salah satu pembaca web ini yang ingin mulai berinvestasi. Pertanyaannya sebagai berikut: 

"Pak Heze, saya punya modal Rp100 juta. Saya pingin investasi. Saya pingin trading atau investasi di saham. Menurut saran Pak Heze, dengan uang Rp100 juta apakah saya sebaiknya masuk di saham atau diversifikasi di deposito / reksadana?"

Pertama-tama anda harus mengetahui profil risiko anda. Saham memang memiliki risiko yang lebih tinggi dibandingkan reksadana apalagi deposito yang sifatnya hanya pasif income. Namun saham juga memiliki potensi profit yang lebih besar ketimbang deposito atau reksadana. 

Jadi kalau anda sudah yakin untuk masuk di saham (entah anda mau putar duit anda untuk trading jangka pendek atau investasi), maka pertanyaan selanjutnya: Perlukah membagi modal untuk saham dan deposito / reksadana? 

Saran saya, kalau anda punya modal besar, anda boleh pertimbangkan untuk membagi modal untuk trading / investasi saham dan untuk investasi di instrumen investasi lainnya. 

Tujuannya supaya anda memiliki pasif income dengan risiko yang lebih rendah (seperti deposito dan reksadana), dan anda juga memiliki instrumen trading / investasi yang bisa menghasilkan return lebih besar (saham). 

Bagaimaan cara membagi modal untuk saham dan deposito / reksadana? Berikut saya berikan ilustrasi / contoh membagi modal untuk trading / investasi saham dan deposito (anda bisa menjadikannya sebagai referensi anda): 

Investasi saham dan deposito
Jika anda punya modal besar (harus modal menganggur), anda bisa melakukan alokasi modal seperti diatas, misalnya anda lakukan alokasi 50% untuk saham, dan 50% deposito. 

Kalau anda lebih suka trading saham, anda bisa alokasikan modal lebih misalnya 60% untuk saham dan sisanya deposito. Kalau anda tipikal orang yang konservatif, anda bisa alokasikan modal lebih banyak untuk deposito, misalnya 60%-70% deposito dan sisanya saham. 

Pada tabel diatas, saya menuliskan bahwa jika anda ingin trading saham, alokasikan modal 'Rp3 juta trading, sisanya untuk suntik modal'. Mengapa demikian? 

Karena jika anda masih pemula di dunia saham, saya menyarankan anda untuk trading dengan modal kecil, meskipun mungkin anda sudah punya duit gede. 

Di pos ini: Modal Ideal Trading Saham, saya juga menuliskan modal ideal trading saham untuk pemula minimal adalah Rp1-3 juta terlebih dahulu. 

Hal ini karena untuk mendapatkan profit di saham, anda harus melakukan analisa mulai dari analisa teknikal (membaca chart), analisa fundamental dan memilih saham2 yang layak untuk dibeli. Baca juga: Cara Memilih Saham yang Tepat untuk Dibeli. 

Dengan menggunakan modal relatif kecil, maka psikologis anda akan lebih tenang, sehingga anda bisa mengambil keputusan trading yang jauh lebih berkualitas. 

Nah, jika anda sudah mulai bisa menghasilkan profit dengan modal Rp1-3 juta, anda baru disarankan untuk menambah modal trading anda secara bertahap melalui sisa modal yang anda miliki tadi. 

Itulah contoh cara melakukan diversifikasi modal untuk saham dan deposito / reksadana. Pos ini saya tulis karena memang harus diakui walaupun tidak wajib, diversifikasi instrumen investasi itu terkadang juga diperlukan, terutama untuk anda yang ingin mengembangkan investasi di beberapa instrumen. 

Tujuannya seperti yang saya tuliskan tadi: Anda punya pasif income yang risikonya sangat kecil, dan anda juga punya kesempatan mentradingkan saham (lebih aktif) dengan potensi return yang lebih tinggi. 

UNTUK ANDA YANG PUNYA MODAL KECIL 

Tidak semua orang memiliki modal besar. Buat anda memiliki modal yang masih relatif kecil misalnya Rp1-5 juta, maka ada baiknya anda masukkan dahulu full di saham (sesuaikan juga dengan profil risiko masing2). Anda tidak perlu melakukan diversifikasi investasi, misalnya masuk di deposito. 

Apalagi di beberapa bank, setoran awal minimal deposito adalah Rp8 juta. Maka tentu saja dengan modal kecil anda akan cenderung susah untuk diversifikasi. Diversifikasi investasi dengan modal kecil juga berpotensi menyebabkan return anda tidak maksimal. 

Jadi untuk anda yang punya modal kecil, modal kecil lebih bagus untuk diputar di trading saham (tentunya dengan memilih saham2 yang bagus), supaya modal kecil anda bisa berkembang jauh lebih banyak. 

Setelah anda memiliki modal besar (katankanlah Rp50 juta atau diatas Rp100 juta), barulah anda bisa pertimbangkan untuk diversifikasi sesuai dengan profil risiko anda. 

Cara Memilih Saham yang Tepat untuk Dibeli

Jika anda ingin mendapatkan profit di saham, anda harus bisa memilih saham-saham yang tepat untuk ditradingkan. Dari banyaknya saham yang ada di Bursa Efek, anda perlu memiliki beberapa stock pick, dan anda harus memilih lagi beberapa saham saja (dari stock pick) yang anda tradingkan. 

Dengan keterbatasan modal dan kemampuan (memantau saham) yang anda miliki, tentu saja anda tidak mungkin mentradingkan / membeli puluhan saham sekaligus. 

Anda harus memilih saham-saham yang bagus saja untuk trading, dan anda harus memiliki daftar watchlist saham2 pilihan alias stock pick, sehingga anda memiliki arah trading dan saham2 pilihan yang jelas dan menguntungkan. 

Cara memilih saham yang tepat untuk dibeli adalah dengan melakukan SCREENING SAHAM PILIHAN guna mencari saham2 yang bagus secara pola, tren, teknikal. 

Di web Saham Gain ini, strategi dan praktik2 screening saham bagus untuk trading, saya bahas lengkap di ebook panduan memilih saham bagus untuk semua level trading mulai pemula - expert. Anda bisa mendapatkannya disini: Ebook Panduan Simpel & Efektif Memilih Saham Bagus (365 halaman). Anda bisa lihat covernya berikut: 

Ebook Panduan Memilih Saham Bagus - Klik cover untuk memperbesar

Untuk anda yang ingin memilih saham2 yang bagus untuk trading, anda sudah mendapatkan full praktiknya di Ebook Panduan Memilih Saham Bagus, di mana anda akan memilih: 

1. Cara simpel dan efektif menyeleksi saham-saham untuk ditradingkan 
2. Cara screening/ memilih saham paling mudah untuk pemula 
3. Cara mencari saham-saham yang bagus untuk trading 
4. Strategi dan praktik memilih saham untuk swing trading
5. Cara menentukan saham2 yang tidak layak masuk dalam stock pick 
6. Plus: Scalping trading - Memilih saham yang potensi naik 5-10% sehari
7. Strategi melakukan screening saham murah & diskon
8. Strategi kombinasi screening saham yang efektif 
9. Bukti profit dari screening saham 
10. Masih banyak pembahasan2 lainnya tentang cara memilih saham bagus 

** Semua strategi2 screening saham didasarkan pada praktik langsung, dan kondisi market saham Indonesia secara riil. Jadi anda tidak belajar teori, namun praktik langsung menerapkan cara memilih saham yang bagus untuk ditradingkan. 

Harapannya, dengan anda bisa memilih (screening) saham, anda bisa memiliki stock pick / saham2 pilihan yang anda pantau dan tradingkan secara konsisten, sehingga anda bisa meraih PROFIT KONSISTEN. Jadi untuk rekan2 yang bertanya: 

Bagaimana cara memilih saham yang bagus? 
Bagaimana caranya screening saham?
Bagaimana cara memantau saham? 
Bagaimana cara seleksi saham buat trading?  

Maka anda sudah mendapatkan praktik2 tentang screening saham bagus. Pembahasan tentang memilih saham yang tepat ini cukup luas dan harus masuk pada praktik langsung. Selama ini mungkin anda banyak mendengar tentang istilah 'screening saham', atau hanya membaca ulasan2 memilih saham secara singkat / sekilas. 

Padahal memilih saham yang tepat membutuhkan strategi2 yang benar. Maka dari itu, saya menerbitkan praktik2 khusus tentang screening saham yang mudah diterapkan untuk pemula - expert tersebut, dalam bentuk ebook. 

Untuk anda yang ingin memiliki Ebook Panduan Memilih Saham Bagus, berikut langkah-langkahnya:

1. Pembayaran dilakukan melalui transfer via bank lokal (BCA atau BRI)
- BCA = 440 - 1315378
- BRI = 0172 - 01 - 044985 - 50 - 8
Atas nama: El Hezekiah Sabbat
Harga Ebook = Rp150.000

2. Setelah transfer, anda bisa konfirmasi kembali via email: suksesbelajarsaham@gmail.com atau melalui WA atau Telegram: 087859520042 untuk proses pengiriman ebook.

3. Jangan lupa untuk mengirimkan juga foto screen shoot bukti pembayaran.

Fasilitas lain selain ebook

Selain ebook, anda bisa mendapatkan fasilitas lainnya yaitu: 

1. Free update ebook **
2. Konsultasi free via WA / Telegram / email 
3. Free software saham untuk analisa teknikal (chart, candle, tren dan lain2) 

** Anda yang sudah memiliki ebook panduan memilih saham bagus, jika ada update konten ebook screening saham terbaru, anda bisa mendapatkan updatenya free (saya kirimkan otomatis melalui email). Anda tidak perlu membeli lagi. 

Tuesday, 17 September 2019

Apa Itu Trading Saham? - Strategi Trading

Apa itu trading saham? Apa saja strategi2 yang bisa anda terapkan untuk trading?Trading saham merupakan aktivitas beli jual saham yang dilakukan dalam jangka pendek. Seseorang yang melakukan aktvitas trading disebut juga dengan trader.  

Target seorang trader adalah mendapatkan profit berupa capital gain (selisih harga jual - harga beli). Anda membeli saham di harga 900 dan jual di 1.000. 

Itulah yang dinamakan dengan keuntungan / profit berupa capital gain yaitu anda bisa menjual saham di harga lebih tinggi dibandingkan harga beli dalam jangka pendek. Keuntungan inilah yang diincar trader saham. 

Time frame jangka pendek untuk seorang trader saham adalah mulai jangka waktu menitan (dibawah satu menit sampai satu-dua bulan). Jadi katakanlah anda: 

Beli saham dan jual dua menit kemudian 
Beli saham dan jual sehari kemudian
Beli saham dan jual tiga hari kemudian 
Beli saham dan jual seminggu kemudian
Beli saham dan jual sebulan kemudian

Maka anda dapat dikatakan melakukan aktivitas trading saham. Agar anda bisa mendapatkan keuntungan, dan memilih saham-saham yang bagus untuk trading, memilih saham2 yang bisa naik jangka pendek, maka anda harus menguasai ANALISIS TEKNIKAL. 

Analisis teknikal merupakan analisa grafik yang terdiri dari analisa tren, membaca pola-pola yang saham yang akan naik melalui chart pattern, candlestick, titik-titik support resisten saham. 

Anda bisa pelajari full praktik dan strategi2 trading serta analisa teknikal pemula - master disini: Buku Saham. 

Jadi tujuan seorang trader saham adalah untuk mendapatkan keuntungan dalam JANGKA PENDEK, di mana keuntungan jangka pendek ini bisa anda dapatkan jika anda menguasai analisa teknikal, memanfaatkan momentum trading dan memilih saham2 yang layak trading, karena analisa grafik inilah yang bisa digunakan untuk memprediksi saham2 yang akan naik dalam jangka pendek (short term). 

Sampai disini anda at least anda sudah memahami tentang: Apa itu trading saham? Trading saham itu sendiri memiliki beragam strategi menurut time frame tradingnya. 

Setiap time frame trading memiliki strategi trading yang berbeda. Sebagai contoh, trading harian memiliki analisa trading yang berbeda dengan anda yang ingin melakukan trading mingguan. Di dalam trading saham, ada beberapa macam strategi trading yaitu: 

1. Scalping trading

Scalping trading merupakan strategi trading dengan cara membeli dan menjual saham dalam waktu beberapa menit saja. Dalam hal ini, anda harus mencari saham2 yang punya peluang naik dalam waktu cepat. Baca juga: Cara Trading Cepat 15 Menit - Scalping Trading. 

2. Intraday trading 

Intraday trading merupakan trading harian yang dilakukan dengan cara beli dan jual saham di hari yang sama (misalnya beli pagi jual sore) sampai 3 harian trading. Pelajari juga strategi2 memilih saham bagus untuk intraday trading disini: Ebook Intraday & One Day Trading Saham (357 halaman). 

Intraday trading juga salah satu dari trading cepat. Bedanya dengan scalping, intraday trading memiliki jangka waktu yang lebih panjang (harian sampai tiga hari), dan intraday trading juga membutuhkan analisa tape reading untuk membaca saham2 yang punya potensi naik harian. Baca juga: Analisa Tape Reading Saham. 

3. Trading beberapa hari 

Strategi trading yang sering diterapkan trader adalah trading beberapa hari yaitu beli dan jual saham untuk jangka waktu diatas tiga hari sampai seminggu (5-7 hari trading). Strategi trading ini merupakan trading jangka pendek yang time frame-nya diatas intraday trading. 

4. Swing trading / trend follower trader 

Swing trading berarti anda membeli saham untuk disimpan dalam jangka waktu diatas 1 minggu sampai dengan satu bulan. Oleh karena itu, swing trader harus memilih saham2 yang punya pergerakan uptrend. 

Hal ini karena swing trader tidak perlu menjual saham dengan time frame yang singkat seperti intraday atau bahkan scalping, sehingga anda harus memilih saham2 yang punya tren naik yang kuat dan pergerakan sahamnya smooth alias tidak terlalu liar, karena saham2 tersebut sangat berisiko untuk swing trader.

Jadi swing trader berarti anda harus menjadi pengikut tren (trend follower). Baca juga: Strategi Swing Trading Saham. 

5. Positioning trading 

Positioning trading adalah trading yang dilakukan dengan membeli dan menjual saham dalam jangka waktu diatas satu bulan sampai dengan 9 bulan trading. Dengan kata lain, positioning trading ini adalah semi investasi alias trading jangka menengah. 

Untuk positioning trading, anda harus memahami analisa teknikal (terutama analisa tren) dan analisa fundamental (laporan keuangan). Terkait analisa fundamental, di web Saham Gain ini saya juga sudah pernah banyak membahas disini: Analisa Fundamental Saham. 

Itulah penjelasan tentang trading saham dan strategi2 trading. Semua strategi trading dapat menghasilkan profit asalkan anda mau mendalami analisa teknikal, praktik, dan jangan mengharapkan hasil yang instan. 

Monday, 16 September 2019

Strategi Mengembangkan Sistem Trading Saham

Setiap kali anda trading, anda harus memiliki panduan trading yang berupa sistem trading atau biasa disebut sebagai trading plan. Trading plan berkaitan dengan penggunaan analisa teknikal yang konsisten, screening saham, manajemen modal. Pelajari juga: Membuat Trading Plan Saham. 

Untuk menghasilkan profit dalam trading, anda harus bisa mengembangkan sistem trading anda. Pada saat anda pertama kali trading (pemula), dan ketika anda sudah dua tahun trading, tentu saja level trading anda harus berbeda. Sistem trading anda yang sekarang harus lebih berkembang. 

Di pos ini, saya ingin sedikit banyak berbagi strategi mengembangkan sistem trading saham, agar anda bisa mengalami perkembangan trading yang lebih baik (profit lebih konsisten, anda lebih tenang menghadapi market).  

Ada beberapa poin penting yang harus anda lakukan agar anda bisa mengembangkan sistem trading anda: 

1. Fokus hanya ke saham-saham tertentu saja

Pada saat pertama kali trading, trader biasanya cenderung mencoba mentradingkan bermacam-macam saham. Trader mencoba mengikuti saran, pakar analis sebagai referensi saham yang mau ditradingkan. 

Hal ini wajar, dan saya dahulu juga mengalaminya, karena pemula masih berada dalam tahap mencari dan mengembangkan analisa trading, sehingga pilihan saham bisa jadi sangat banyak. 

Tetapi semakin anda pengalaman dalam trading, anda harus lebih bisa menyaring, menyeleksi dan fokus ke beberapa saham saja untuk trading. Anda harus fokus untuk memilih saham2 yang benar2 sesuai dengan karakter trading anda. 

Untuk memilih saham yang benar / layak trading, anda harus melakukan SCREENING SAHAM. Praktik2 screening saham untuk menemukan stock pick yang layak trading bisa anda pelajari disini: Panduan Memilih (Screening) Saham Bagus. 

Catatan: Saham2 yang ada di BEI jumlahnya cukup banyak, tetapi mayoritas saham2 di BEI banyak yang tidak layak trading (sebagai contoh, mayoritas saham2 di BEI banyak saham gorengan). 

Dalam trading, anda harus bisa mulai fokus untuk memilih beberapa saham yang layak trading. Dengan demikian, sistem trading anda bisa berjalan lebih teratur dan konsisten.

2. Mengatur manajemen modal

Di dalam trading, anda harus menganalisa manajemen modal anda. Anda harus bisa membatasi trading anda (jangan overtrading), dan membedakan kapan harus beli, kapan harus wait and see. 

Banyak melakukan trading bukan berarti anda pasti lebih banyak untung. Sebaliknya, wait and see bukan berarti anda kehilangan kesempatan. 

Meskipun anda saat itu sedang punya modal yang banyak atau bahkan mungkin portofolio anda full cash, bukan berarti anda harus mentradingkan semuanya. 

Kedua lakukan diversifikasi. Diversifikasi yang berlebihan justru membuat anda tidak bisa mengembangkan sistem trading lebih baik, karena anda tidak akan bisa fokus untuk memantau saham terlalu banyak. 

Kedua, diversifikasi terlalu banyak akan membuat profit anda tidak maksimal. Ketiga, terlalu banyak saham yang anda beli akan membuat anda bingung menyimpulkan, saham mana yang seharusnya lebih layak untuk anda tradingkan.

Jadi, di dalam menerapkan manajemen modal, gunakan diversifikasi 2-4 saham saja, dan lakukan momentum trading yang tepat (trading tidak harus setiap saat). 

3. Jangan merubah total sistem trading (analisa teknikal) 

Banyak yang salah mengartikan bahwa mengembangkan sistem trading berarti anda harus sering merubah dan mencoba sistem trading yang baru, supaya anda tahu mana yang paling cocok untuk anda. 

Saya tidak menyarankan hal ini. Anda bisa bayangkan ada ratusan indikator dan analisa teknikal lain yang bisa anda pakai. Itu artinya, kalau anda melakukan kombinasi analisa teknikal, jumlah kombinasi analisa teknikal bisa sangat beragam. 

Tidak mungkin anda mencoba satu per satu kombinasi analisa teknikal. Kalau anda melakukan hal ini, anda hanya akan bingung dan anda bisa kehilangan arah dalam trading. 

Jika anda sudah memiliki sistem trading, ujilah apakah sistem trading anda bisa menghasilkan profit. Kalau sistem trading anda banyak loss-nya, barulah anda boleh mengganti total sistem trading anda. 

Untuk menciptakan sistem trading yang baik, anda harus memulai dengan praktik analisa teknikal yang simpel. Kita pernah membahasnya disini tentang praktik2 dan strategi analisis teknikal: Analisis Teknikal untuk Profit Maksimal. 

Jika anda sudah memiliki sistem trading yang mulai menghasilkan profit, ada baiknya anda terus menggunakan dan mengasah analisa2 yang sudah anda miliki tersebut. Anda boleh memodifikasi sistem trading anda, misalnya menambahkan indikator pendukung, menambahkan analisa chart pattern. 

Namun jika anda sudah punya sistem trading, jangan pernah merubah total sistem yang sudah anda jalankan, yang sudah terbukti menghasilkan profit. Dengan cara ini, sistem analisa teknikal anda bisa terasah jauh lebih baik, ketimbang anda gonta-ganti sistem trading. 

Sistem trading yang bisa menghasilkan untung adalah sistem trading yang SIMPEL dan bisa dipraktikkan. Selama sistem trading anda bisa anda praktikkan walaupun sederhana, maka anda hanya perlu megasahnya. 

Jadi untuk mengembangkan sistem trading saham, anda harus bisa fokus mentradingkan saham2 yang bagus, manajemen modal lebih diatur dan konsisten dengan sistem trading anda. 

Intinya, sistem trading anda bisa berkembang jika anda tidak melakukan sesuatu yang sifatnya OVER alias BERLEBIHAN dalam trading. 

Berlebihan dalam diversifikasi. Berlebihan dalam trading (overtrading), mengganti sistem trading terus menerus (berlebihan dalam menggunakan analisa teknikal). 

Kalau anda saat ini merasa sistem trading anda belum bisa berkembang (menghasilkan profit yang lebih besar dibandingkan saat anda pertama trading), anda harus evaluasi kembali trading anda. Terapkan dan praktikkan poin2 diatas.