Tuesday, 1 February 2011

Pelamar Dan Do'a-do'a Segitiga

By: Khoirul Taqwim

Serpihan jiwa tak diundang
Berbutir salju diantara pena terserak
Menggema di iringi senandung hati yang lagi jatuh
Pada dia lewat mimpi sang imagi
Tentang rasa asa setiap detik mengetuk

Dini hari berbisik lirih
Kupanjatakan Do'a-do'a berbentuk segitiga
Antara aku, sang pembuat jiwa dan dia
Dalam naungan kebesaran-NYA

Pukul tiga dini hari ini
Tasbih melingkar di jari jemari
Dan sajadah masih terbentang luas
Diantara garis sujudku
Sembah kumohon pada-NYA

Pagi menjelang shubuh
Meluap degupan jantung
Yang kian hari kian terasa
Hingga buat diri kadang lupa
kalau raga masih menyatu dengan jiwa

Mentari mulai bersinar
Menghapus embun dipagi hari
Melamar dia yang tak pernah kukenal
Tentang rasa terpaut jiwa
Hingga jantung tak berdetak
Terbawa makna rasa kasih
Namun dia sudah ada
Di antara jiwa yang terlamar

Oooo...Allah
Butiran ayat ini kan jadi untaian
Suratan garis Qalbuku yang sudah tergambar oleh-MU

Aku Ikhlas Di Neraka AbadiMU

By: Khoirul Taqwim

Malaikat Malik itu memukulku
Dan memukulku terus menerus
Padahal aku tak bersalah pada dia
Bahkan aku tak mengenal dia
Tetapi dia terus memukul dan mecambukku
Dengan dalih aku telah berlumuran dosa
Namun aku ikhlas dia menyakitiku sepanjang hari
Dan sepanjang waktu sesuka dia
Biar dia puas menghukumku sebagai tanda bakti pada Ilahi

Oh!..Allah
Hamba sudah tiada di alam semesta
Alam barzakh sudah terlewati
Dan saat ini neraka sedang kuhadapi
Saat malaikat suruhanMU mencambukku
Aku tetap tersenyum kecil
Dan kulihat dia terus menyiksaku
Namun aku tetap berusaha tersenyum
Walaupun itu berat kurasa
Tetapi itu bentuk pengabdianku tentang kata ikhlas

Oh!..Allah
Justru kalau aku kamu taruh disurga
Aku malah menangis Sejadi-jadinya
karena aku tak pantas berada di situ

Oh!..Allah
Berikan nerakaMU padaku
Sebagai wujud cintaku atasMU
Dibalik nama ikhlas yang terkandung didalam naunganMU

Oh!..Allah
Dalam lubuk hatiku berucap
Terima kasih telah memberikan neraka abadiMU untukku