Monday, 2 June 2014

Biografi Al-Jurjani (Penyusun Ensiklopedi Kedokteran)

Jangan lupa membaca artikel tentang bisnis di > Informasi bisnis terbaik 2020.

Nama lengkap al-Jurjani adalah Ismail bin al-Husayn Zaynuddin Abu’l Fada’il al-Husayni al-Jurjani. Ia adalah seorang bangsawan yang menguasai ilmu kedokteran. Di Barat, ia dipanggil dengan sebutan Gurgan. Dalam dunia kedokteran, nama al-Jurjani berkibar karena sejumlah karya fenomenal yang diciptakannya. Sepanjang hidupnya, ia meneliti berbagai masalah yang menyangkut dunia pengobatan. Secara detail dan terperinci, ia memaparkan masalah kedokteran dengan tujuan agar menjadi acuan para penerusnya.

Salah satu prestasi yang membuat nama al-Jurjani terkenal adalah keberhasilannya menyusun sebuah kamus besar yang berjudul Qamus al-Thib. Karena kelengkapan kamus ciptaannya tersebut, ia pun dijuluki sebagai Bapak Kamus. Di kemudian hari, Qamus al-Thib diterjemahkan dalam bahasa Turki, Urdu, Ibrani, Latin, dan bahasa Eropa lain. Qamus al-Thib menjadi salah satu buku acuan perkuliahan bagi para mahasiswa kedokteran di banyak negara.

Selain menulis kamus, al-Jurjani juga menulis sebuah buku ensiklopedi. Buku yang berjudul Dakhira-i Khwarizm Shahi itu dianggap sebagai buku karangan al-Jurjani yang paling bersejarah. Buku ini merupakan ensiklopedi kedokteran pertama yang ditulis dalam bahasa Persia dan memuat sekitar 450.000 kata. Ensiklopedi tersebut kemudian diterjemahkan dalam bahasa Arab dan Turki. Adapun ringkasannya diterjemahkan dalam bahasa Ibrani. Dakhira-i Khwarizm Shahi dianggap sebagai buku sumber informasi teori kedokteran dan farmakologi abad pertengahan. Sebagai sumber farmakologi, buku ini memuat nama-nama tumbuhan dan obat dalam bahasa Persia. Karya ini sangat terkenal di Persia dan India. Satu lagi karya ilmiah al-Jurjani adalah al-Khuffi al-Ala’i. Al-Jurjani menulis bukunya dalam bahasa Arab dan Persia.



Semasa hidupnya, al-Jurjani telah menghasilkan banyak karya bermutu. Beberapa di antaranya bersifat substansial, terutama yang berkaitan dengan dunia kedokteran dan filsafat. Di kemudian hari, karya al-Jurjani dilestarikan dalam bentuk manuskrip. Sebuah risalah singkat berbahasa Arab yang membicarakan masalah kefanaan dunia karya al-Jurjani, al-Risalah al-Munabbiha, telah ditemukan dan digabungkan dalam sebuah buku biografi oleh al-Bayhaqi.

Pada tahun 1110 (504 H), al-Jurjani berangkat ke Khwarizmi dan bermukim lama di sana. Menurut beberapa sumber, al-Jurjani berteman akrab dengan khalifah Khwarizanshah Qutb al-Din Muhammad. Sebagai bukti persahabatan mereka, al-Jurjani mempersembahkan sebuah karyanya yang berjudul Dakhiri kepada sang khalifah. Selain itu, al-Jurjani juga bersahabat karib dengan Afsiz bin Muhammad, yang memberinya semangat untuk menulis sebuah buku kompendium singkat berjudul al-Khuffi al-Ala’a di kemudian hari.


http://blognyadokterarif.wordpress.com/2013/09/21/dokter-muslim-bintang-sejarah-peradaban-islam-4/

Sumber http://www.zulfanafdhilla.com/

Selain sebagai media informasi pendidikan, kami juga berbagi artikel terkait bisnis.

0 comments:

Post a Comment